{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 68.
أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ أَمْ جَاءَهُمْ مَا لَمْ يَأْتِ آبَاءَهُمُ الْأَوَّلِينَ ﴿٦٨﴾
a fa lam yaddabbarul-qaula am jā`ahum mā lam ya`ti ābā`ahumul-awwalīn
QS. Al-Mu’minun [23] : 68
Maka tidakkah mereka menghayati firman (Allah), atau adakah telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu?
Apakah mereka tidak merenungkan Al Qur’an sehingga mereka akan membenarkannya, ataukah mereka menolak untuk beriman dengan datangnya Rasul dan kitab hanya karena keduanya belum pernah datang kepada nenek moyang mereka sehingga mereka mengingkari dan menolaknya?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ingkar terhadap sikap orang-orang musyrik karena mereka tidak mau memahami Al-Qur’an dan merenunginya, bahkan mereka menentangnya. Padahal Al-Qur’an itu diturunkan dengan bahasa mereka, tiada suatu kitab pun yang diturunkan oleh Allah kepada rasul-Nya lebih sempurna dan lebih mulia daripada Al-Qur’an. Terlebih lagi para pendahulu (nenek moyang) mereka yang telah mati di masa Jahiliah tidak pernah terjangkau oleh suatu kitab pun dan tidak pernah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan pun. Maka sudah sepantasnyalah mereka menerima nikmat yang dianugerahkan oleh Allah ini, yaitu dengan menerima Al-Qur’an dan mensyukurinya serta memahami dan mengamalkan apa yang terkandung di dalamnya sepanjang siang dan malam hari. Seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang cendekiawan dari kalangan mereka yang telah masuk Islam dan mengikuti Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ serta beliau merasa rela kepada mereka.
Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami).
Kalau begitu, demi Allah, mereka pasti menemukan di dalam Al-Qur’an sesuatu yang dapat mengekang mereka dari perbuatan maksiat terhadap Allah, seandainya mereka mau merenungi dan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi, ternyata mereka hanya mengambil hal-hal yang syubhat sehingga pada akhirnya mereka binasa.
{أَفَلَمْ يَدَّبَّرُوا الْقَوْلَ} “Maka apakah mereka tidak memperhatikan perkataan (Kami),” maksudnya, tidakkah mereka memikirkan al-Qur`an, mencermati dan merenunginya. Maksudnya, bila mereka mau merenunginya, niscaya akan mendatangkan keimanan bagi mereka dan menahan mereka dari kekufuran. Akan tetapi, musibah itulah yang menimpa mereka, karena sikap penyimpangan me-reka darinya. Ini mengindikasikan bahwa tadabbur al-Qur`an akan mengajak kepada kebaikan dan memelihara dari segala kejahatan. Alasan yang menghalangi mereka untuk bertadabur al-Qur`an, adalah keberadaan gembok-gembok (yang mengunci) pada hati mereka. {أَمْ جَاءَهُمْ مَا لَمْ يَأْتِ آبَاءَهُمُ الأوَّلِينَ}”Ataukah telah datang kepada mereka sesuatu yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka dahulu,” maksudnya apakah faktor yang menghalangi mereka untuk ber-iman kepada al-Qur`an, sebab ada rasul dan kitab yang datang ke-pada mereka, yang tidak mendatangi para nenek moyang mereka. Hingga mereka lebih suka mengikuti jalan nenek moyang mereka yang sesat dan menolak segala yang bertentangan dengannya. Oleh karena itu, mereka dan orang-orang yang serupa dengan mereka dari kalangan orang-orang kafir berkata sebagaimana telah diberi-tahukan oleh Allah tentang mereka,
{وَكَذَلِكَ مَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ فِي قَرْيَةٍ مِنْ نَذِيرٍ إِلا قَالَ مُتْرَفُوهَا إِنَّا وَجَدْنَا آبَاءَنَا عَلَى أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَى آثَارِهِمْ مُقْتَدُونَ}
“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan (pasti) orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata, ‘Sesungguhnya kami men-dapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami mengikuti jejak-jejak mereka’.” (Az-Zukhruf: 23).
Maka sang rasul menyanggah mereka dengan berkata,
{قَالَ أَوَلَوْ جِئْتُكُمْ بِأَهْدَى مِمَّا وَجَدْتُمْ عَلَيْهِ آبَاءَكُمْ}
“(Rasul itu) berkata, ‘Apakah (kamu akan mengikuti juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk daripada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?” (Az-Zukhruf: 24).
Tidakkah kalian mau mengikutinya, kalau memang motivasi kalian adalah kebenaran? Selanjutnya, mereka menjawab dengan jawaban yang membuka kedok watak mereka,
{قَالُوا إِنَّا بِمَا أُرْسِلْتُمْ بِهِ كَافِرُونَ}
“Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya’.” (Az-Zukhruf: 24).
68-70. Maka keberpalingan dan perlakukan para pendurhaka itu kepada ayat-ayat kami sungguh keterlaluan. Tidakkah mereka menggunakan akalnya sehingga dapat menghayati firman kami, ataukah me-reka mendustakan rasul dengan alasan telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu, yaitu risalah kenabian yang tidak dikenal oleh leluhur mereka’ jelas bukan itu alasannya! risalah nabi muhamamd sama dengan risalah nabi-nabi terdahulu (lihat juga: surah al-anbiy’/21: 25). Ataukah mereka ingkar dengan dalih bahwa mereka tidak mengenal rasul mereka, yaitu nabi Muhammad, karena itu mereka mengingkarinya’ ini pun bukanlah alasan yang dapat diterima karena mereka mengenal dengan baik nabi Muhammad, bahkan mereka mengakui integritasnya dengan menggelarinya ‘al-amin” atau mereka menolak dakwah nabi muhamamd dengan berkata, ‘orang itu gila!” sungguh, tuduhan itu tidak masuk akal karena mereka tahu pasti nabi Muhammad adalah orang yang paling lurus akalnya. Sebenarnya, pangkal penolakan adalah karena dia telah datang membawa kebenaran, yaitu Al-Qur’an, kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran karena bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat mereka
Al-Mu’minun Ayat 68 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 68, Makna Al-Mu’minun Ayat 68, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 68, Al-Mu’minun Ayat 68 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 68
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)