{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 72.
أَمْ تَسْأَلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ ﴿٧٢﴾
am tas`aluhum kharjan fa kharāju rabbika khairuw wa huwa khairur-rāziqīn
QS. Al-Mu’minun [23] : 72
Atau engkau (Muhammad) meminta imbalan kepada mereka? Sedangkan imbalan dari Tuhanmu lebih baik, karena Dia pemberi rezeki yang terbaik.
Ataukah yang membuat mereka menolak untuk beriman karena kamu wahai Rasul meminta upah atas dakwahmu kepada mereka sehingga mereka menjadi bakhil? Janganlah kamu melakukannya. Karena sesungguhnya pahala dan pemberian Allah lebih baik, dan Dia adalah pemberi rizki yang paling baik. Tidak seorang pun yang mampu menandingi untuk memberi rizki sebagaimana Allah memberi rizki.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Atau kamu meminta upah kepada mereka?
Menurut Al-Hasan, yang dimaksud dengan kharjan ialah upah.
Sedangkan menurut Qatadah yaitu imbalan.
maka upah dari Tuhanmu adalah lebih baik.
Yakni kamu tidak meminta suatu upah pun dari mereka, tidak pula suatu imbalan pun atau sesuatu yang lain sebagai balasan dari dakwahmu kepada mereka yang menyeru mereka kepada petunjuk. Bahkan engkau-hanya mengharapkan imbalan dari Allah semata atas hal tersebut, yaitu pahala yang berlimpah dari-Nya. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain:
Katakanlah, “Upah apa pun yang aku minta kepada kalian, maka itu untuk kalian. Upahku hanyalah dari Allah.” (Saba’:47)
Katakanlah, “Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian atas dakwahku, dan bukanlah aku termasuk orang-orang yang mengada-adakan.” (Shaad:86)
Katakanlah, “Aku tidak meminta kepada kalian suatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan.” (Asy Syuura:23)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki (Habib An-Najjar) dengan bergegas-gegas ia berkata, “Hai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu, ikutilah orang yang tiada minta balasan kepada kalian.” (Yaa Siin:20-21)
Maksudnya, ataukah perkara yang menghalangi me-reka untuk mengikutimu adalah karena engkau wahai Muhammad, meminta upah kepada mereka atas penyambutan yang baik (ter-hadap seruanmu)?
{فَهُمْ مِنْ مَغْرَمٍ مُثْقَلُونَ}
“Maka mereka diberati dengan hutang.” (Al-Qalam: 46), mereka merasa berat untuk mengikutimu karena upah dan pajak yang kamu pungut dari mereka. Padahal kenyataannya tidak demikian adanya. {فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ}”Maka upah dari Rabbmu adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rizki Yang Paling Baik,” ini seperti per-nyataan para nabi kepada umat-umat mereka,
{يَا قَوْمِ لا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ أَجْرًاإِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلا تَعْقِلُونَ}
“Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku. Upahku tidak lain, hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku.” (Hud: 51),
maksudnya, mereka tidak menjalankan dakwah kepada umat ma-nusia karena adanya antusiasme mendapatkan harta dari mereka. Para nabi berdakwah hanya untuk tujuan memberikan nasihat dan mendatangkan kemaslahatan bagi mereka. Bahkan para rasul adalah orang yang paling berniat tulus untuk memperbaiki umat manusia daripada mereka sendiri. Semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan terbaik atas nama umat-umat mereka, dan mem-berikan karunia kepada kita untuk mengikuti mereka dalam segala kondisi.
Allah telah menyebutkan empat alasan penolakan orang kafir terhadap dakwah nabi beserta sanggahan atas keempatnya. Pada ayat ini Allah lalu menyebut alasan kelima. Atau-kah mereka menolak dakwahmu, wahai nabi Muhammad, karena engkau meminta imbalan kepada mereka atas dakwahmu, sedangkan engkau yakin bahwa imbalan dari tuhanmu lebih baik, karena dia pemberi rezeki yang terbaik’ tidak! engkau tidak pernah berbuat demikian. 73-75. Dan sesungguhnya engkau pasti telah menyeru mereka kepada jalan yang lurus. Orang-orang kafir itu menolak seruan nabi karena mereka tidak meyakini adanya hari pembalasan. Dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus menuju jalan kesesatan. Tidak ada jalan menuju kebahagiaan selain jalan Allah. Allah mengazab dan membinasakan mereka akibat bersikap keras kepala. Namun, seandainya mereka kami kasihani, dan kami lenyapkan malapetaka yang menimpa mereka, pasti mereka akan terus-menerus terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka akan tetap pada kekufuran dan kedurhakaan mereka seperti sediakala.
Al-Mu’minun Ayat 72 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 72, Makna Al-Mu’minun Ayat 72, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 72, Al-Mu’minun Ayat 72 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 72
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)