{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 86.
قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ ﴿٨٦﴾
qul mar rabbus-samāwātis-sab’i wa rabbul-‘arsyil-‘aẓīm
QS. Al-Mu’minun [23] : 86
Katakanlah, “Siapakah Tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki ‘Arsy yang agung?”
Katakanlah (kepada mereka): Siapakah pemilik langit yang tujuh dan ‘Arsy yang agung yang merupakan makhluk paling besar dan paling tinggi?
Yaitu siapakah yang menciptakan alam langit berikut semua bintang cemerlang yang ada padanya, dan semua malaikat yang tunduk kepada-Nya yang berada di semua cakrawala langit dan semua penjurunya? Dan siapakah Yang memiliki ‘Arasy yang besar itu? ‘Arasy adalah atap semua makhluk, seperti yang disebutkan di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Keadaan Allah Mahabesar dari semuanya, sesungguhnya ‘Arasy Allah berada di atas semua langit-Nya seperti ini. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengatakan demikian seraya berisyarat dengan tangannya menggambarkan sesuatu seperti kubah.
Di dalam hadis yang lain disebutkan:
Tiadalah tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi beserta segala sesuatu yang ada pada keduanya bila dibandingkan dengan Al-Kursi, melainkan seperti sebuah gelang yang dilemparkan di sebuah padang pasir yang luas. Dan sesungguhnya Al-Kursi berikut segala sesuatu yang ada padanya bila dibandingkan dengan ‘Arasy sama dengan sebuah gelang yang berada di padang pasir tersebut.
Karena itulah sebagian ulama Salaf mengatakan bahwa sesungguhnya jarak antara kedua sisi garis tengah ‘Arasy dari satu sisi ke sisi yang lainnya sama dengan perjalanan lima puluh ribu tahun, dan ketinggiannya dari lapis bumi yang ketujuh sama dengan perjalanan lima puluh ribu tahun. Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa sesungguhnya dinamakan ‘Arasy tiada lain karena mengingat ketinggiannya. Al-A’masy telah meriwayatkan dari Ka’bul Ahbar, bahwa sesungguhnya langit dan bumi bila dibandingkan dengan ‘Arasy sama dengan sebuah pelita yang tergantung di antara langit dan bumi. Mujahid mengatakan, tiadalah langit dan bumi bila dibandingkan dengan ‘Arasy, melainkan seperti sebuah gelang yang berada di suatu padang pasir.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Ala ibnu Salim, telah menceritakan kepada kami Waki’, telah menceritakan kepada kami Sufyan As-Sauri, dari Ammar Az-Zahabi, dari Muslim Al-Batin, dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa ‘Arasy itu tiada seorang pun yang dapat menaksir besarnya. Menurut riwayat yang lain, kecuali hanya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Sebagian ulama Salaf mengatakan bahwa ‘Arasy itu terdiri atas yaqut merah.
Dalam ayat berikut disebutkan oleh firman-Nya:
dan Yang Empunya ‘Arasy yang agung.
Yaitu sangat besar.
Dan dalam akhir surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Tuhan (yang mempunyai) ‘Arasy yang mulia. (Al Mu’minun: 116)
Yakni yang indah lagi megah. Dengan demikian, di dalam sifat ‘Arasy tergabung pengertian luas, tinggi, indah, lagi megah. Karena itulah ada seseorang yang mengatakan bahwa ‘Arasy itu terdiri atas yaqut merah. Ibnu Mas’ud mengatakan bahwa sesungguhnya di sisi Tuhan kalian tidak ada malam dan tidak ada siang, cahaya ‘Arasy bersumber dari cahaya Zat-Nya.
Berikutnya, beralihlah kepada perkara yang lebih besar darinya. Allah berfirman, {قُلْ مَنْ رَبُّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ} “Katakanlah, ‘Siapakah Pemilik langit yang tujuh’,” dan benda-benda yang berada di dalamnya, seperti benda yang bercahaya, bintang-bintang yang bergerak-gerak dan yang statis di tempatnya saja. {وَرَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ} “Dan Pemilik ‘Arasy yang besar,” yang merupakan makhluk yang tertinggi dan paling luas serta terbesar. Siapakah yang mencipta-kan dan mengatur serta menanganinya dengan berbagai macam aturan? {سَيَقُولُونَ لِلَّهِ} “Mereka akan menjawab, ‘Kepunyaan Allah’,” maksudnya mereka akan mengakui bahwa Allah adalah Rabb (pemilik) itu semua. Bila mereka mengakuinya, katakanlah, {أَفَلا تَتَّقُونَ} “Maka apakah kamu tidak bertakwa,” dari beribadah kepada makhluk-makhluk yang lemah dan (hanya) bertakwa kepada Rabb yang Mahaagung, sempurna kekuasaanNya dan agung kerajaan-Nya?! Ungkapan ini mengandung dengan jelas nada pembicaraan yang lembut (persuasif) dari Firman Allah, {أَفَلا تذكرون} “Maka apa-kah kamu tidak ingat?” dan {أفلا تَتَّقُونَ} “Maka apakah kamu tidak ber-takwa?” Menasihati melalui metode pemaparan yang memikat hati manfaatnya tidak perlu diragukan lagi.
86-87. Katakanlah, ‘siapakah tuhan yang memiliki langit yang tujuh dan yang memiliki ‘arsy yang agung” mereka pasti juga akan menjawab, ‘milik Allah. ‘ katakanlah, ‘jika kamu mengakui hal itu maka mengapa kamu tidak bertakwa dan berusaha menghindari siksa-Nya dengan menaati ajaran-Nya”-.
Al-Mu’minun Ayat 86 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 86, Makna Al-Mu’minun Ayat 86, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 86, Al-Mu’minun Ayat 86 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 86
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)