{22} Al-Hajj / الحج | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النور / An-Nur {24} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Mu’minun المؤمنون (Orang-Orang Mukmin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 23 Tafsir ayat Ke 103.
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَـٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ ﴿١٠٣﴾
wa man khaffat mawāzīnuhụ fa ulā`ikallażīna khasirū anfusahum fī jahannama khālidụn
QS. Al-Mu’minun [23] : 103
Dan barang siapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahanam
Dan barangsiapa yang ringan timbangan kebaikannya, lebih berat keburukannya, sedangkan keburukan paling besar adalah kesyirikan, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri, berada kekal di dalam Neraka Jahanam.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan barang siapa yang ringan timbangannya.
Maksudnya, berat timbangan amal buruknya, sedangkan timbangan amal kebaikannya ringan.
maka mereka itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri.
Yaitu kecewa dan binasa serta kembali dengan membawa transaksi yang rugi.
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Isma’il ibnu Abul Haris, telah menceritakan kepada kami Daud ibnu Muhabbir, telah menceritakan kepada kami Saleh Al-Murri, dari Sabit Al-Bannani dan Ja’far ibnu Zaid serta Mansur ibnu Zazan, dari Anas ibnu Malik yang me-rafa’-kannya, “Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang ditugaskan untuk menjaga Mizan. Maka didatangkanlah anak Adam, lalu diberdirikan di antara salah satu dari kedua neracanya. Maka jika timbangan kebaikannya berat, malaikat itu berseru dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, bahwa si Fulan telah beroleh keberuntungan yang menyebabkan dia tidak akan sengsara selama-lamanya. Jika timbangan kebaikannya ringan, maka malaikat itu berseru dengan suara yang dapat terdengar oleh semua makhluk, bahwa sesungguhnya si Fulan telah celaka yang menyebabkannya tidak akan berbahagia selama-lamanya.
Akan tetapi, sanad hadis ini da’if. Karena sesungguhnya Daud ibnul Muhabbir orangnya daif lagi matruk (tidak terpakai hadisnya).
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
mereka kekal di dalam neraka Jahannam.
Yakni menetap di dalam neraka Jahannam untuk selama-lamanya dan tidak akan dikeluarkan darinya.
{وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ} “Dan barangsiapa yang ringan timbang-annya,” maksudnya timbangan amalan-amalan buruknya lebih berat dari kebaikan-kebaikannya dan kesalahan-kesalahannya meling-kupinya, {فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ} “maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,” segala kerugian selain kerugian ini adalah sepele, bila dibandingkan dengan kerugian itu. Akan tetapi kerugian itu benar-benar berat. Akibat buruknya tidak bisa ditang-gulangi dan kebaikan yang lenyap tidak bisa dikejar lagi, sebuah kerugian yang abadi, dan kesengsaraan selama-lamanya. Sungguh dia telah merugikan jiwanya yang mulia yang seharusnya dia bisa meraih kebahagiaan yang abadi dengannya. Namun dia melewat-kan kenikmatan yang abadi ini bagi dirinya di sisi Rabb Yang Mahamulia. {فِي جَهَنَّمَ خَالِدُونَ} “Mereka kekal di dalam Neraka Jahanam.” Mereka tidak bisa beranjak keluar darinya selamanya. Ancaman ini, –seperti yang sudah kami terangkan– hanyalah tertuju kepada orang-orang yang dosa-dosanya telah meliputi segala kebaikannya, dan hal itu tidak terjadi kecuali pada orang kafir. Atas dasar ini, mereka tidak menjalani perhitungan amalan sebagaimana orang-orang (pada umumnya) yang kebaikan dan kejelekannya ditim-bang. Sebab, sungguh tidak ada kebaikan pun bagi mereka. Akan tetapi, amalan mereka diperhitungkan dan dibilang, lalu mereka ditempatkan di hadapannya, tujuannya untuk dimintai pengakuan dan dihinakan dengannya.
Adapun orang-orang yang masih mempunyai dasar keimanan, namun amalan-amalan buruknya begitu banyak, hingga menga-lahkan timbangan amalan kebaikannya, maka dia meskipun masuk ke dalam neraka, tidak akan kekal di dalamnya, sebagaimana di-tunjukkan oleh dalil-dalil al-Kitab dan as-Sunnah.
102-104. Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-Nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangan kebaikan-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris
Al-Mu’minun Ayat 103 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Mu’minun Ayat 103, Makna Al-Mu’minun Ayat 103, Terjemahan Tafsir Al-Mu’minun Ayat 103, Al-Mu’minun Ayat 103 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Mu’minun Ayat 103
Tafsir Surat Al-Mu’minun Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)