{23} Al-Mu’minun / المؤمنون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفرقان / Al-Furqan {25} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nur النور (Cahaya) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 24 Tafsir ayat Ke 16.
وَلَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُمْ مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَـٰذَا سُبْحَانَكَ هَـٰذَا بُهْتَانٌ عَظِيمٌ ﴿١٦﴾
walau lā iż sami’tumụhu qultum mā yakụnu lanā an natakallama bihāżā sub-ḥānaka hāżā buhtānun ‘aẓīm
QS. An-Nur [24] : 16
Dan mengapa kamu tidak berkata ketika mendengarnya, “Tidak pantas bagi kita membicarakan ini. Mahasuci Engkau, ini adalah kebohongan yang besar.”
Mengapa kalian tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu: Tidaklah pantas bagi kita memperkatakan berita dusta ini. Mahasuci Engkau wahai Rabb kami! Kami tidak patut mengeluarkan perkataan dusta itu atas istri Rasul-Mu, Muhammad. Hal itu adalah perbuatan dusta yang besar dan berat yang menyebabkan dosa.
Hal ini merupakan pelajaran lainnya sesudah pelajaran yang pertama, yang intinya menganjurkan agar berbaik prasangka. Dengan kata lain, apabila disebutkan suatu hal yang tidak pantas menyangkut diri orang-orang baik, maka tindakan yang paling baik ialah janganlah mempunyai prasangka terhadap mereka kecuali prasangka yang baik. Janganlah pula mempunyai perasaan lain dalam dirinya, dan bila dalam dirinya terpaut sesuatu dari kecurigaan tersebut, maka janganlah ia membicarakannya, melainkan hanya simpanlah di dalam hati saja. Karena sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memaaf umatku terhadap apa yang dibisikkan oleh hatinya, selagi ia tidak membicarakannya atau mengerjakannya.
Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkan hadis ini di dalam kitab Sahihain.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mengapa kalian tidak berkata di waktu mendengar berita bohong itu, “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini.” (An Nuur:16)
Yakni tidaklah pantas bagi kita mempercakapkan hal ini, tidak pantas pula menceritakannya kepada orang lain.
Mahasuci Engkau ( Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar. (An Nuur:16)
Yaitu Mahasuci Allah, bila dikatakan hal ini terhadap istri Rasul-Nya yang paling dicintainya. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Allah memperingatkan kalian agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya. (An Nuur:17)
Artinya, Allah melarang kalian seraya mengancam agar kalian jangan melakukan hal yang semisal di masa mendatang.
{ولَوْلا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ} “Dan mengapa kamu tidak pada waktu men-dengar berita bohong itu,” maksudnya, tidakkah kalian, wahai kaum Mukminin ketika mendengar berita bohong itu {قُلْتُمْ} “kalian kata-kan,” untuk mengingkari hal itu dan menganggapnya sebagai persoalan yang besar, {مَا يَكُونُ لَنَا أَنْ نَتَكَلَّمَ بِهَذَا} “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita mengatakan ini,” maksudnya, tidak patut dan tidak layak bagi kami untuk mengucapkan perkataan yang sangat jelas kedusta-annya ini. Karena seorang Mukmin, keimanannya akan mencegah dirinya untuk melakukan kenistaan-kenistaan ini. {هَذَا بُهْتَانٌ} “Ini adalah dusta,” kebohongan عظيم “yang besar.”
Dan mengapa kamu tidak berkata dengan tegas dan secara langsung ketika mendengarnya, ‘tidak pantas bagi kita membicarakan berita bohong ini, lebih-lebih terhadap istri nabi. Mahasuci engkau ya Allah, ini adalah kebohongan yang besar. ’17. Demikianlah Allah memperingatkan kamu agar tunduk dan patuh pada ketentuan-Nya, dan melarang kamu kembali mengulangi perbuat-an seperti itu untuk selama-lamanya, jika kamu benar-benar orang ber-iman. Dan Allah menjelaskan ayat-ayat-Nya serta bentuk-bentuk akhlak yang mulia kepada kamu agar kamu melaksanakannya. Dan Allah maha mengetahui keadaan kamu, mahabijaksana dalam segala aturan-Nya.
An-Nur Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nur Ayat 16, Makna An-Nur Ayat 16, Terjemahan Tafsir An-Nur Ayat 16, An-Nur Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nur Ayat 16
Tafsir Surat An-Nur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)