{23} Al-Mu’minun / المؤمنون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفرقان / Al-Furqan {25} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nur النور (Cahaya) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 24 Tafsir ayat Ke 25.
يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ وَيَعْلَمُونَ أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ ﴿٢٥﴾
yauma`iżiy yuwaffīhimullāhu dīnahumul-ḥaqqa wa ya’lamụna annallāha huwal-ḥaqqul-mubīn
QS. An-Nur [24] : 25
Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka, dan mereka tahu bahwa Allah Maha-benar, Maha Menjelaskan.
Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan secara sempurna dan adil sesuai amal perbuatannya. Dalam keadaan yang sangat agung ini mereka mengetahui bahwasanya Allah adalah Dzat yang Mahabenar lagi menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya). Dia adalah Dzat yang Mahabenar. Janji-Nya pasti benar, ancaman-Nya pasti benar dan segala sesuatu yang datang dari diri-Nya pasti benar. Dan Dia tidak akan berbuat zalim kepada seorang pun meskipun hanya seberat semut hitam.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Di hari itu Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya. (An Nuur:25)
Ibnu Abbas mengatakan, yang dimaksud dengan dinahum ialah hisab (perhitungan amal) mereka, dan semua lafaz dinahum yang terdapat di dalam Al-Qur’an artinya hisab mereka. Hal yang sama telah dikatakan pula oleh selain Ibnu Abbas.
Menurut qiraat jumhur ulama, bacaan nasab lafaz al-haq karena berkedudukan sebagai sifat dari dinahum.
Sedangkan Mujahid membacanya rafa’ karena menjadi sifat bagi lafaz Allah. Sebagian ulama Salaf membacanya demikian di dalam mushaf Ubay ibnu Ka’b, yakni dengan bacaan rafa’.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan tahulah mereka bahwa Allah-lah Yang Benar lagi Yang Menjelaskan. (An Nuur:25)
Yakni janji, ancaman, dan hisabnya. Dia adalah Mahaadil yang tidak pernah curang dalam hisab-Nya.
{يَوْمَئِذٍ يُوَفِّيهِمُ اللَّهُ دِينَهُمُ الْحَقَّ} “Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya,” maksudnya Allah memberi balasan atas perbuatan mereka dengan penuh keadilan dan tidak berat sebelah. Mereka mendapatkan balasan yang penuh, sedikit pun tidak ada yang dirasa hilang oleh mereka.
{وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَذَا الْكِتَابِ لا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلا كَبِيرَةً إِلا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا}
“Dan mereka berkata, ‘Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia (pasti) mencatat semuanya,’ dan mereka mendapatkan apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun.” (Al-Kahfi: 49).
وَيَعْلَمُونَ “Dan tahulah mereka,” di tempat yang dahsyat itu أَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ الْمُبِينُ “bahwa Allah-lah yang benar, lagi Yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya),” mereka mengetahui bahwa kebenaran yang nyata terbatas pada Allah جَلَّ جَلالُهُ saja, sifat-sifatNya yang agung adalah benar, perbuatan-perbuatanNya merupakan kebenaran, peribadahan kepadaNya adalah kebenaran, pertemuan denganNya (juga) benar, [janjiNya] dan ancamanNya adalah benar, hukum agama dan ketetapan balasanNya benar, RasulNya adalah benar, dan tidaklah di sana ada kebenaran melainkan pada Dzat Allah dan segala sesuatu yang datang dariNya.
23-25. Sungguh, orang-orang yang menuduh berzina kepada perempuan-perempuan yang baik, menjaga kehormatannya, dan menjauhi perbuatan maksiat; yang lengah, yaitu tidak pernah berpikir untuk berbuat keji; dan wanita yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, mereka, yakni para penuduh itu, dilaknat di dunia dan di akhirat, dan mereka akan mendapat azab yang besar pada hari kiamat ketika Allah menjadikan lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan, termasuk tuduhan bohong mereka. Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka secara setimpal, dan ketika itu mereka tahu dan sadar bahwa Allah mahabenar atas segala firman-Nya, maha menjelaskan segala sesuatu. 26. Pada ayat ketiga dari surah ini Allah menegaskan bahwa pezina tidak layak mengawini kecuali pezina. Sudah menjadi sunatullah bahwa seseorang selalu cenderung kepada orang yang memiliki kesamaan dengannya. Hal itu kembali ditegaskan pada ayat ini. Perempuan-perempuan yang keji jiwanya dan buruk perangainya adalah untuk laki-laki yang keji layaknya perempuan itu, dan laki-laki yang keji jiwanya dan buruk perangainya untuk perempuan-perempuan yang keji seperti itu pula; dan sebaliknya, perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik pula. Rasulullah adalah manusia terbaik, maka istri-istrinya pastilah wanita yang baik dan terhormat. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan atas kekhilafan mereka dan mendapat rezeki yang mulia di dunia dan akhirat.
An-Nur Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nur Ayat 25, Makna An-Nur Ayat 25, Terjemahan Tafsir An-Nur Ayat 25, An-Nur Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nur Ayat 25
Tafsir Surat An-Nur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)