{23} Al-Mu’minun / المؤمنون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفرقان / Al-Furqan {25} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nur النور (Cahaya) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 24 Tafsir ayat Ke 38.
لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ ﴿٣٨﴾
liyajziyahumullāhu aḥsana mā ‘amilụ wa yazīdahum min faḍlih, wallāhu yarzuqu may yasyā`u bigairi ḥisāb
QS. An-Nur [24] : 38
(mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.
(mereka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka dengan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan menambah karunia-Nya kepada mereka dengan melipatgandakan pahala kebaikan mereka. Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan. Bahkan Allah memberikan pahala melebihi batas amalnya dan tanpa memakai hitungan serta timbangan.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat ini:
supaya Allah memberi balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik daripada yang telah mereka kerjakan. (An Nuur:38)
Yakni mereka termasuk orang-orang yang diterima amal kebaikannya dan dimaafkan kesalahan dan keburukannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. (An Nuur:38)
Artinya, Allah menerima dengan baik amal kebaikan mereka dan melipatgandakan pahalanya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang, walaupun sebesar zarrah. (An Nisaa:40), hingga akhir ayat.
Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya. (Al An’am:160)
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah). (Al Baqarah:245), hingga akhir ayat.
Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. (Al-Baqarah:261)
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas. (An Nuur:38)
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa disuguhkan kepadanya minuman susu laban, lalu ia menawarkannya kepada teman-teman sekedudukannya seorang demi seorang. Ternyata mereka semua tidak mau meminumnya karena mereka sedang berpuasa. Untuk itu maka Ibnu Mas’ud mengambil wadah susu itu dan meminumnya karena dia sedang tidak puasa, kemudian ia membaca firman-Nya: Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi guncang. (An Nuur:37)
Imam Nasai dan Imam Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Al-A’masy, dari Ibrahim, dari Alqamah, dari Ibnu Mas’ud.
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Suwaid ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Misar, dari Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari Syahr ibnu Hausyab, dari Asma binti Yazid ibnus Sakan yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Apabila Allah menghimpunkan orang-orang yang pertama dan orang-orang yang kemudian di hari kiamat, maka datanglah juru penyeru yang mengumandangkan seruannya dengan suara yang dapat terdengar oleh semua makhluk, maka semua makhluk yang ada di padang mahsyar itu mengetahui siapakah yang mendapat kehormatan, “Berdirilah orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual belinya dari mengingati Allah!” Maka berdirilah mereka, sedangkan jumlah mereka sedikit. Kemudian semua makhluk menjalani hisab.
Imam Tabrani telah meriwayatkan melalui hadis Baqiyyah, dari Isma’il ibnu Abdullah Al-Kindi, dari Al-A’masy, dari Abu Wa-il, dari Ibnu Mas’ud, dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sehubungan dengan makna firman-Nya: agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. (Faathir’:30) Bahwa pahala mereka ialah Allah memasukan mereka ke dalam surga, dan Allah memberikan tambahan dari karunia-Nya kepada mereka, yaitu memberikan izin kepada mereka untuk memberi syafaat kepada orang-orang yang berhak mendapat syafaat, yakni kepada orang-orang yang telah berbuat kebaikan kepada mereka sewaktu di dunia.
{لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا} “Supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,” maksud dari أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا “balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,” yaitu amal perbuatan mereka yang baik, karena itu merupakan amalan terbaik yang mereka kerjakan. Pasalnya, mereka (juga) melakukan hal-hal yang mubah dan sebagainya, dan pahala itu tidak berlaku kecuali atas amal per-buatan yang baik. Sebagaimana Firman Allah,
{لِيُكَفِّرَ اللَّهُ عَنْهُمْ أَسْوَأَ الَّذِي عَمِلُوا وَيَجْزِيَهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ ما كَانُوا يَعْمَلُونَ}
“Supaya Allah menghapuskan dari kejelekan yang telah mereka kerjakan dan Allah berikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Az-Zumar: 35).
{وَيَزِيدُهُمْ مِنْ فَضْلِهِ} “Dan supaya Allah menambah karuniaNya kepada mereka,” tambahan yang banyak dari balasan yang setimpal untuk amal-amal mereka. {وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ} “Dan Allah memberi rizki kepada siapa yang dikehendakiNya tanpa batas,” bahkan Allah akan memberikan pahala buat mereka (pahala yang banyak) yang tidak bisa dicapai oleh amalnya, bahkan tidak bisa dicapai oleh angan-angannya. Allah memberikan pahala tanpa hitungan dan takaran. Inilah permisalan mengenai jumlah yang sangat banyak sekali.
Orang-orang yang hatinya tidak terlalaikan oleh kesibukan duniawi itu berbuat demikian agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan balasan yang terbaik atas apa yang telah mereka kerjakan, dan agar dia menambah karunia-Nya kepada mereka selain balasan yang telah dijanjikan itu. Dan Allah dengan segala keagungan dan kesempurnaan-Nya melebihkan anugerah-Nya kepada hamba-hamba dan memberi rezeki kepada siapa saja yang dia kehendaki, tanpa batas. 39. Usai menjelaskan sifat orang-orang yang mendapat pancaran cahaya ilahi, pada ayat berikut Allah beralih menguraikan sifat-sifat orang kafir. Dan orang-orang yang kafir yang menutup mata hati mereka sehingga tidak memperoleh cahaya ilahi, sesungguhnya amal perbuatan mereka, yang secara lahir tampak baik dan mereka harapkan untuk dibalas dengan ganjaran, kelak di hari kiamat seperti fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi apabila itu didatangi, yakni ketika dia sampai di tempat fatamorgana itu tampak, dia tidak mendapati apa pun. Dan didapatinya ketetapan Allah baginya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan sempurna; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya karena dia maha me-ngetahui segala sesuatu.
An-Nur Ayat 38 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nur Ayat 38, Makna An-Nur Ayat 38, Terjemahan Tafsir An-Nur Ayat 38, An-Nur Ayat 38 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nur Ayat 38
Tafsir Surat An-Nur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)