{23} Al-Mu’minun / المؤمنون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفرقان / Al-Furqan {25} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nur النور (Cahaya) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 24 Tafsir ayat Ke 52.
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَخْشَ اللَّهَ وَيَتَّقْهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ ﴿٥٢﴾
wa may yuṭi’illāha wa rasụlahụ wa yakhsyallāha wa yattaq-hi fa ulā`ika humul-fā`izụn
QS. An-Nur [24] : 52
Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya serta takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.
Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan dan takut terhadap balasan perbuatan maksiat dan berhati-hati terhadap azab Allah, mereka itulah orang-orang yang beruntung dengan nikmat yang ada di dalam surga.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. (An Nuur:52)
Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialah taat kepada Allah dan Rasul-Nya dalam mengerjakan apa yang diperintahkan oleh keduanya, meninggalkan apa yang dilarang oleh keduanya, dan takut kepada Allah atas dosa-dosa yang telah lalu serta bertakwa kepada Allah dalam menghadapi masa depannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (An Nuur:52)
Yakni orang-orang yang berhasil meraih semua kebaikan dan selamat dari semua keburukan di dunia dan akhirat.
Tatkala Allah menyebutkan keutamaan taat dalam berhukum secara khusus, maka Dia menyebutkan keutamaan taat secara umum pada seluruh keadaan. Allah berfirman, {وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ} “Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya,” lalu membenarkan al-khabar dan mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya {وَيَخْشَ اللَّهَ} “dan takut kepada Allah,” maksudnya takut kepadaNya dengan ketakutan yang berkaitan dengan pengetahuan, sehingga dia meninggalkan apa yang dilarang, menahan dirinya dari apa yang diinginkan nafsunya {وَيَتَّقْهِ} “dan bertakwa kepadaNya,” dengan meninggalkan perkara-perkara yang dilarang. Karena, hakikat takwa secara umum, mencakup melakukan perintah dan menjauhi larangan. Tatkala lafazh at-taqwa bersanding dengan lafazh al-birr (kebaikan) atau ath-tha’ah (ketaatan) –sebagaimana dalam pemba-hasan di sini– maka ditafsirkan dengan membentengi diri dari azab Allah dengan cara meninggalkan kemaksiatan kepadaNya.
{فَأُولَئِكَ} “Maka mereka,” yang telah memadukan antara keta-atan kepada Allah dan RasulNya, rasa takut dan takwa kepadaNya {هُمُ الْفَائِزُونَ} “adalah orang-orang yang mendapat kemenangan,” dengan selamatnya mereka dari azab karena mereka meninggalkan perkara-perkara pemicunya sehingga meraih pahala karena telah menem-puh sebab kausalitasnya. Kemenangan hanya terbatas bagi mereka (saja). Adapun orang yang belum menyandangi diri dengan sifat-sifat mereka, maka sungguh dia akan kehilangan kemenangan ini sesuai dengan kadar kekurangan untuk menyempurnakan sifat-sifat ini.
Ayat ini mencakup hak kolektif antara Allah dan RasulNya. Yaitu, ketaatan yang berkonsekuensi kepada keimanan dan (me-ngandung) hak khusus untuk Allah yaitu rasa takut dan ketakwaan. Masih tersisa (jenis hak) ketiga yang khusus bagi RasulNya, yaitu pemberian dukungan dan pengagungan, sebagaimana Allah telah menggabungkan tiga hak ini dalam surat al-Fath,
{لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا}
“Supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan RasulNya, menguatkan (agama)Nya, membesarkannya dan bertasbih kepadaNya di waktu pagi dan petang.” (Al-Fath: 9).
Dan barang siapa taat kepada Allah dan rasul-Nya dalam segala hal, tidak hanya dalam menerima keputusan nabi terkait hal yang mereka perselisihkan, serta takut kepada Allah dengan seluruh jiwanya terkait dosa-dosa yang pernah dilakukan, dan bertakwa kepada-Nya, mereka itulah orang-orang yang mendapat kemenangan karena memperoleh ampun-an dari Allah dan surga-Nya. 53. Menyambung kembali penyebutan sifat-sifat orang munafik, Allah menyatakan sebagai berikut, dan selain sikap orang munafik yang menolak hukum darimu, wahai nabi Muhammad, mereka juga bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah sungguh-sungguh bahwa jika engkau suruh mereka untuk berperang, pastilah mereka akan pergi. Demikian sumpah mereka. Untuk merespons sumpah mereka, katakanlah wahai nabi, “janganlah kamu bersumpah palsu karena yang diminta oleh Allah dari kamu adalah ketaatan yang baik dan tulus, bukan ketaatan di mulut saja. Sungguh, Allah mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan, baik pekerjaan lahir maupun batin. “.
An-Nur Ayat 52 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nur Ayat 52, Makna An-Nur Ayat 52, Terjemahan Tafsir An-Nur Ayat 52, An-Nur Ayat 52 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nur Ayat 52
Tafsir Surat An-Nur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)