| {23} Al-Mu’minun / المؤمنون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفرقان / Al-Furqan {25} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nur النور (Cahaya) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 24 Tafsir ayat Ke 53.
۞ وَأَقْسَمُوا بِاللَّهِ جَهْدَ أَيْمَانِهِمْ لَئِنْ أَمَرْتَهُمْ لَيَخْرُجُنَّ ۖ قُلْ لَا تُقْسِمُوا ۖ طَاعَةٌ مَعْرُوفَةٌ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿٥٣﴾
wa aqsamụ billāhi jahda aimānihim la`in amartahum layakhrujunn, qul lā tuqsimụ, ṭā’atum ma’rụfah, innallāha khabīrum bimā ta’malụn
QS. An-Nur [24] : 53
Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah sungguh-sungguh, bahwa jika engkau suruh mereka berperang, pastilah mereka akan pergi. Katakanlah (Muhammad), “Janganlah kamu bersumpah, (karena yang diminta) adalah ketaatan yang baik. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Orang-orang munafik bersumpah dengan nama Allah dengan sekuat-kuat sumpah: Jika kamu wahai Rasul! Memerintahkan kami untuk berjihad bersamamu, niscaya kami pasti akan berangkat. Katakan kepada mereka: Janganlah kamu bersumpah dusta, karena ketaatan kalian sudah diketahui hanya di bibir saja. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dengan perbuatan kalian dan nanti akan memberikan balasan kepada kalian karenanya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan keadaan orang-orang munafik yang pada mulanya bersumpah kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bahwa jika Rasul memerintahkan kepada mereka untuk berangkat perang, niscaya mereka akan berangkat. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Katakanlah, “Janganlah kalian bersumpah, (karena ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. (An Nuur:53)
Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah ketaatan yang kalian dituntut untuk melakukannya sudah dikenal. Dengan kata lain, ketaatan kalian itu telah diketahui sesungguhnya hanyalah ucapan belaka yang tidak dibarengi dengan perbuatan. Manakala kalian bersumpah, berarti kalian dusta. Seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Mereka akan bersumpah kepada kalian agar kalian rida. (At Taubah:96), hingga akhir ayat.
Dan Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai. (Al Mujaadalah:16), hingga akhir ayat.
Watak mereka adalah pendusta, sehingga dalam keadaan mempunyai alternatif lain pun mereka masih berdusta. Sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lain:
Apakah kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara Ahli Kitab, “Sesungguhnya jika kalian diusir, niscaya kami pun akan keluar bersama kalian, dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapa pun untuk (menyusahkan) kalian, dan jika kalian diperangi, pasti kami akan membantu kalian.” Dan Allah menyaksikan bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tidak akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka diperangi, niscaya mereka tiada akan menolongnya, sesungguhnya jika mereka menolongnya, niscaya mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tidak akan mendapat pertolongan. (Al Hasyr:11-12)
Menurut pendapat yang lain, makna firman-Nya:
(karena ketaatan yang diminta ialah) ketaatan yang sudah dikenal. (An Nuur:53)
Maksudnya, ketaatan yang kalian dituntut untuk melakukannya ialah ketaatan yang sudah dikenal, tanpa memakai sumpah dan segala macam janji. Taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang mukmin, tanpa memakai sumpah segala.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. (An Nuur:53)
Yakni Dia Maha Mengetahui kalian, siapa yang taat dan siapa yang durhaka di antara kalian. Sumpah dan menampakkan ketaatan sekalipun di batin memendam hal yang bertentangan, walaupun hal ini tidak diketahui oleh makhluk, tetapi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui rahasia dan yang tersembunyi. Tiada suatu kepalsuan pun yang tersembunyi bagi Allah, bahkan Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan di dalam hati hamba-hamba-Nya, sekalipun mereka menampakkan hal yang berbeda dengannya.
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan keadaan orang-orang yang tidak ikut berperang bersama Rasulullah ketika berjihad, dari kalangan orang-orang munafik dan orang-orang yang dalam hatinya terda-pat penyakit dan kelemahan iman bahwasanya mereka bersumpah atas nama Allah {لَئِنْ أَمَرْتَهُمْ} “jika kamu suruh mereka,” (melakukan) hal-hal yang akan dihadapi atau engkau mengeluarkan pernyataan kepada mereka ketika engkau akan keluar (berjihad), {لَيَخْرُجُنَّ} “pas-tilah mereka akan pergi.” Makna yang pertama lebih utama. Allah berfirman untuk membantah mereka, {قُلْ لا تُقْسِمُوا} “Katakanlah, ‘Ja-nganlah kamu bersumpah’,” kami tidak butuh terhadap sumpah dan dalih alasan kalian. Karena Allah telah memberitahu kami tentang keadaan kalian. Ketaatan kalian telah jelas, tidak tersembunyi bagi kami. Kami mengetahui perasaan berat dan kemalasan pada kalian tanpa ada dalih alasan. Maka tidak perlu lagi alasan dan sumpah kalian. Sesungguhnya orang yang memerlukan sumpah ialah orang yang keadaan jati dirinya masih belum jelas dan kondisinya masih meragukan. Barangkali orang semacam ini alasannya bermanfaat baginya untuk berlepas diri (dari kesalahan). Adapun kalian, maka tidak (diterima) dan tidak (diterima). Perkara yang ditunggu buat kalian dan ditakutkan (terjadi) atas kalian adalah tibanya siksa dan murka Allah. Karena itu, Allah akan mengancam dengan Firman-Nya, {إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ} “Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” lalu Dia akan membalas kalian dengan balasan yang sempurna.
Menyambung kembali penyebutan sifat-sifat orang munafik, Allah menyatakan sebagai berikut, dan selain sikap orang munafik yang menolak hukum darimu, wahai nabi Muhammad, mereka juga bersumpah dengan nama Allah dengan sumpah sungguh-sungguh bahwa jika engkau suruh mereka untuk berperang, pastilah mereka akan pergi. Demikian sumpah mereka. Untuk merespons sumpah mereka, katakanlah wahai nabi, “janganlah kamu bersumpah palsu karena yang diminta oleh Allah dari kamu adalah ketaatan yang baik dan tulus, bukan ketaatan di mulut saja. Sungguh, Allah mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan, baik pekerjaan lahir maupun batin. “54. Setelah itu Allah mengingatkan orang-orang mukmin agar tidak teperdaya oleh ulah orang-orang munafik. ‘katakanlah, wahai nabi Muhammad, “taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dalam semua perintah dan larangan mereka dengan ketaatan yang tulus. Jika kamu berpaling maka kamu akan tersesat dan merugi, karena sesungguhnya kewajiban rasul itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, yaitu menyampaikan risalah Allah, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu, yaitu menerima dengan tulus tuntunan rasul tersebut. Jika kamu taat kepadanya dan melaksanakan tuntunannya, niscaya kamu mendapat petunjuk menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kewajiban rasul hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan jelas melalui ucapan, pembenaran, dan keteladanannya. ‘.
An-Nur Ayat 53 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nur Ayat 53, Makna An-Nur Ayat 53, Terjemahan Tafsir An-Nur Ayat 53, An-Nur Ayat 53 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nur Ayat 53
Tafsir Surat An-Nur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64