{23} Al-Mu’minun / المؤمنون | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفرقان / Al-Furqan {25} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nur النور (Cahaya) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 24 Tafsir ayat Ke 54.
قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۚ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ ﴿٥٤﴾
qul aṭī’ullāha wa aṭī’ur-rasụl, fa in tawallau fa innamā ‘alaihi mā ḥummila wa ‘alaikum mā ḥummiltum, wa in tuṭī’ụhu tahtadụ, wa mā ‘alar-rasụli illal-balāgul-mubīn
QS. An-Nur [24] : 54
Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul; jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban Rasul (Muhammad) itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu. Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.”
Katakanlah (wahai Rasul) kepada para manusia: Taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya. Jika kalian menolak, maka sesungguhnya tugas Rasul itu hanyalah melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya yakni menyampaikan risalah-Nya. Sedang bagi para manusia melaksanakan perintah yang dibebankan kepadanya. Jika kalian menaati-Nya, niscaya kalian akan dibimbing kepada kebenaran. Tugas seorang Rasul hanyalah menyampaikan risalah dari Rabb-nya dengan penyampaian yang jelas.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul.” (An Nuur:54)
Artinya, ikutilah petunjuk Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan jika kalian berpaling. (An Nuur:54)
Yakni jika kalian berpaling dan meninggalkan apa yang disampaikan oleh rasul kepada kalian.
maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya. (An Nuur:54)
Yaitu menyampaikan risalah dan menunaikan amanat.
dan kewajiban kalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepada kalian. (An Nuur:54)
Yakni menerima hal tersebut, menghormatinya, dan mengerjakan apa yang telah digariskan olehnya.
Dan jika kalian taat kepadanya, niscaya kalian mendapat petunjuk. (An Nuur:54)
Demikian itu karena rasul menyeru kalian kepada jalan yang lurus, yaitu:
jalan Allah yang kepunyaan-Nya segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. (Asy Syuura:53), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (An Nuur:54)
Sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
karena sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka. (Ar Ra’du:40)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan. Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka. (Al-Ghasyiyah: 21-22)
Wahb ibnu Munabbih mengatakan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan wahyu kepada salah seorang nabi bangsa Bani Israil yang dikenal dengan nama Sya’ya, “Berdirilah kamu di kalangan Bani Israil, karena sesungguhnya Aku akan membuat lisanmu menyampaikan wahyu-Ku.” Maka nabi itu berdiri dan berkata, “Hai langit, dengarlah. Hai bumi, dengarlah, karena sesungguhnya Allah hendak memutuskan suatu perkara dan mengatur suatu urasan penting, Dialah yang akan melaksanakannya. Dia bermaksud memindahkan kampung ke daerah yang tak berpenghuni, dan kota ke daerah pedalaman, dan sungai-sungai ke padang sahara, dan nikmatnya sampai kepada orang-orang fakir, dan kerajaan di tangan para pengembala. Dia bermaksud mengutus seorang nabi yang ummi dari kalangan orang-orang ummi. Nabi tersebut tidak kasar, tidak keras, tidak pula bersuara keras di pasar-pasar. Seandainya dia melewati lentera, tentulah lentera itu tidak padam karena ketenangannya. Dan seandainya dia berjalan di atas ranting-ranting yang kering, tidak terdengar suara dari bawah kedua telapak kakinya. (Allah berfirman), ‘Aku mengutusnya sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dia tidak pernah berkata dusta. Melalui dia Aku buka mata yang buta, telinga yang tuli dan hati yang terkunci. Dan aku bimbing dia ke setiap perbuatan yang baik. Aku anugerahkan kepadanya semua akhlak yang mulia, dan Aku jadikan sakinah (ketenangan) sebagai pakaiannya, kebaikan sebagai perlambangnya, takwa sebagai isi hatinya, hikmah sebagai lisannya, kejujuran dan kesetiaan sebagai wataknya, suka memberi maaf dan berbuat kebajikan adalah akhlaknya. Kebenaran adalah syariatnya, keadilan adalah sepak terjangnya, hidayah adalah imamnya, Islam adalah agamanya. Namanya adalah Ahmad, Aku memberi petunjuk (manusia) dari kesesatan melalui dia, dan Aku memberikan pengajaran (kepada manusia) melalui dia (sehingga mereka terbebas dari) kejahilan (kebodohan), dan Aku angkat (harkat manusia) sesudah tenggelam di dalam kerendahan, dan Aku menjadikan (mereka) terkenal melaluinya sesudah tak dikenal. Dan Aku jadikan (mereka) melaluinya menjadi banyak sesudah sedikit. Dan Aku jadikan (mereka) berkecukupan melaluinya sesudah hidup dalam serba kekurangan. Dan Aku jadikan (mereka) bersatu melaluinya sesudah berpecah belah. Dan Aku jadikan hidup rukun di antara umat yang berbeda-beda, hati yang bertentangan dan kecenderungan yang beraneka ragam (melaluinya). Dan Aku selamatkan melaluinya beberapa golongan besar manusia dari kebinasaan. Dan Aku jadikan umatnya sebagai umat yang terbaik yang dikeluarkan untuk umat manusia, memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, mengesakan Tuhan, beriman, ikhlas, dan percaya dengan apa yang disampaikan oleh rasul-rasul’.”
Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
Beginilah keadaan mereka dalam aspek yang sama. Adapun tugas Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَdalah memerintahkan dan melarang kalian. Oleh karena itu, Allah berfirman, {قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ فَإِنْ} Katakanlah, ‘Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika’,” mereka melaksanakannya, maka itu adalah keberuntungan dan kebahagian kalian. Dan bila {تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ} “kalian berpaling, maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepada-nya,” berupa (penyampaian) risalah, sementara Rasulullah telah menunaikan tugasnya {وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ} “dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu,” dalam bentuk ketaatan. Keadaan kalian sudah jelas dan nyata. Kesesatan dan kekeliruan kalian serta azab yang berhak kalian terima (semuanya) telah jelas, {وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا} “dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk,” ke jalan yang lurus, dalam ucapan dan amalan. Maka, tidak ada jalan buat kalian menuju hidayah kecuali dengan cara menaatinya. Tidak mungkin itu terjadi tanpa ketaatan, bahkan merupakan sesuatu yang mustahil.
{وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلا الْبَلاغُ الْمُبِينُ} “Dan tidaklah kewajiban rasul itu melain-kan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang,” maksudnya me-nyampaikan kepada kalian secara jelas yang tiada menyisakan keraguan dan syubhat. Sungguh Rasulullah telah melakukannya. Beliau telah menyampaikan (risalah) dengan sejelas-jelasnya. Se-sungguhnya Dzat yang akan memperhitungkan (amalan) kalian dan memberikan balasan bagi kalian adalah Allah جَلَّ جَلالُهُ. Rasulullah tiada memiliki kekuasaan sedikit pun dalam hal ini. Dan beliau telah menunaikan tugasnya.
Setelah itu Allah mengingatkan orang-orang mukmin agar tidak teperdaya oleh ulah orang-orang munafik. ‘katakanlah, wahai nabi Muhammad, “taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul dalam semua perintah dan larangan mereka dengan ketaatan yang tulus. Jika kamu berpaling maka kamu akan tersesat dan merugi, karena sesungguhnya kewajiban rasul itu hanyalah apa yang dibebankan kepadanya, yaitu menyampaikan risalah Allah, dan kewajiban kamu hanyalah apa yang dibebankan kepadamu, yaitu menerima dengan tulus tuntunan rasul tersebut. Jika kamu taat kepadanya dan melaksanakan tuntunannya, niscaya kamu mendapat petunjuk menuju kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Kewajiban rasul hanyalah menyampaikan amanat Allah dengan jelas melalui ucapan, pembenaran, dan keteladanannya. ’55. Allah menjanjikan hidayah bagi mereka yang taat kepada-Nya dan rasul-Nya. Melalui ayat ini Allah menegaskan janji lainnya bagi yang beriman dan beramal salih. Allah telah menjanjikan secara pasti kepada orang-orang di antara kamu yang beriman dan yang membuktikan ke-imanannya dengan mengerjakan kebajikan, yaitu semua aktivitas yang bermanfaat sesuai tuntunan agama, bahwa dia sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi seperti kuasa raja atas kerajaannya, seba-gaimana dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh, dia akan meneguhkan bagi mereka dengan agama yang telah dia ridai. Dan dia benar-benar mengubah keadaan mereka setelah berada dalam ketakutan yang mencekam menjadi aman sentosa. Mereka menyembah-ku dengan tidak mempersekutukan-ku dengan sesuatu apa pun, baik secara nyata atau tersembunyi. Tetapi, barang siapa tetap kafir setelah janji yang pasti itu maka mereka itulah orang-orang yang fasik dan keluar dari koridor agama. Melalui ayat ini Allah menetapkan dua syarat bagi orang-orang yang ingin memperoleh kekuasaan dan rasa aman, yaitu beriman dengan benar dan berbuat kebajikan. Bila kedua syarat itu terpenuhi dalam suatu masyarakat, pasti janji Allah itu akan menjadi nyata.
An-Nur Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nur Ayat 54, Makna An-Nur Ayat 54, Terjemahan Tafsir An-Nur Ayat 54, An-Nur Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nur Ayat 54
Tafsir Surat An-Nur Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)