{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 2.
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا ﴿٢﴾
allażī lahụ mulkus-samāwāti wal-arḍi wa lam yattakhiż waladaw wa lam yakul lahụ syarīkun fil-mulki wa khalaqa kulla syai`in fa qaddarahụ taqdīrā
QS. Al-Furqan [25] : 2
Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat.
Kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi. Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya. Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukuran sesuai dengan makhluk-Nya. Kesesuaian yang mendatangkan hikmah-Nya tanpa ada kekurangan dan cacat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى membersihkan diri-Nya dari beranak dan sekutu. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Dia menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. (Al Furqaan:2)
Yakni segala sesuatu selain Dia adalah makhluk lagi dimiliki, sedangkan Dialah Yang Menciptakan segala sesuatu, Yang Menguasai, Yang Memiliki dan Tuhannya, segala sesuatu berada di bawah kekuasaan-Nya, diatur oleh-Nya, tunduk kepada-Nya dan kepada takdir-Nya.
{الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ} “Yang kepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi” maksudnya kepunyaanNya semata hak pengen-dalian pada keduanya, apa saja yang ada pada keduanya adalah hamba dan budak bagiNya, tunduk kepada keagunganNya lagi patuh kepada rububiyahNya, dan mereka sangat butuh kepada belas kasihNya; Yang mana {لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ} “Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya).” Bagaimana mungkin Dia akan mempunyai anak atau sekutu, se-dangkan Dia adalah Yang Maha Raja (Kuasa) sedangkan selain Dia adalah budak-budakNya; dan Dia-lah Yang Mahaperkasa, sedang-kan selain Dia adalah di bawah keperkasaanNya; dan Dia-lah Yang Mahakaya dengan DzatNya dari segala sisi, sedangkan semua makhluk sangat tergantung [butuh] kepadaNya secara otomatis dari segala sisi? Dan bagaimana mungkin Dia akan mempunyai sekutu dalam kerajaan (kekuasaanNya), sedangkan ubun-ubun semua (makhluk) ada di TanganNya. Mereka tidak bergerak atau diam dan tidak pula berbuat kecuali dengan izinNya. Maka Maha-suci Allah dari semua itu dengan sesuci-suciNya. Sungguh orang yang mengatakan demikian (yaitu bahwa Allah mempunyai anak atau sekutu. Pent.) sama sekali tidak menaruh hormat kepada Allah dengan penghormatan yang sebenar-benarnya.
Maka dari itu Dia berfirman, {وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ} “Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu,” meliputi alam atas dan alam bawah, yang berupa hewan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati, {فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا} “lalu Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapi-nya.” Maksudnya, Dia telah memberikan kepada setiap makhluk (ciptaan) itu segala sesuatu yang pantas dan sesuai dengannya sebagai ciptaan, dan sesuai dengan tuntutan kebijaksanaanNya dalam semua itu; sehingga setiap makhluk (ciptaanNya) menjadi sangat tidak masuk akal sehat kalau terbentuk berbeda dengan bentuk dan rupanya yang tampak, bahkan setiap bagian dan ang-gota dari satu makhluk (ciptaan) tidak akan cocok baginya selain tempat yang telah ditetapkan untuknya. Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman,
{سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأعْلَى الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّى وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَى}
“Sucikanlah nama Rabbmu Yang Paling Tinggi, yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaanNya), dan yang menentukan kadar (masing-masing) lalu memberi petunjuk.” (Al-A’la: 1-3).
Dan Dia berfirman,
{رَبُّنَا الَّذِي أَعْطَى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهُ ثُمَّ هَدَى}
“Rabb kami ialah (Rabb) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.” (Thaha: 50).
Setelah Allah menjelaskan kesempurnaanNya, keagungan dan berlimpahnya karuniaNya, dan hal itu mengharuskan agar (hanya) Dia semata yang pantas dicintai, diibadahi (disembah), diagung-kan, diesakan dengan tulus, tidak ada sekutu bagiNya, maka sangat tepat untuk dijelaskan kebatilan beribadah (menyembah) kepada selainNya, seraya berfirman,
Allah yang menurunkan ‘furq’n’ itu adalah dia yang memiliki ke-rajaan langit dan bumi. Kekuasaan-Nya begitu sempurna dan kemampuan-Nya tidak berbatas dalam mengurus keduanya. Dia tidak mempunyai anak karena dia tidak membutuhkannya, dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya karena dia mahakuasa sehingga tidak memerlukan bantuan, dan dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat, teliti, dan penuh hikmah. 3. Tanda-tanda kekuasaan Allah begitu nyata, sehingga keengganan kaum kafir untuk bertauhid amat mengherankan. Dan mereka mengambil tuhan-tuhan selain Allah untuk disembah, padahal tuhan-tuhan itu tidak dapat menciptakan apa pun, bahkan tuhan-tuhan itu sendiri diciptakan dan juga sangat lemah sehingga tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya sendiri dan tidak pula dapat mendatangkan manfaat, serta tidak kuasa mematikan apa pun, menghidupkan apa pun, dan tidak dapat pula membangkitkan sesuatu yang telah mati.
Al-Furqan Ayat 2 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 2, Makna Al-Furqan Ayat 2, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 2, Al-Furqan Ayat 2 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 2
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)