{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 3.
وَاتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ آلِهَةً لَا يَخْلُقُونَ شَيْئًا وَهُمْ يُخْلَقُونَ وَلَا يَمْلِكُونَ لِأَنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا ﴿٣﴾
wattakhażụ min dụnihī ālihatal lā yakhluqụna syai`aw wa hum yukhlaqụna wa lā yamlikụna li`anfusihim ḍarraw wa lā naf’aw wa lā yamlikụna mautaw wa lā ḥayātaw wa lā nusyụrā
QS. Al-Furqan [25] : 3
Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak kuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.
Orang-orang musyrik Arab menjadikan sesembahan selain Allah. Sesembahan yang tidak mampu menciptakan apapun. Allah-lah yang menciptakan sesembahan tersebut dan yang menciptakan mereka. Sesembahan tersebut tidak mampu menolak keburukan maupun mendatangkan kemanfaatan bagi dirinya sendiri. Tidak mampu mematikan sesuatu yang hidup dan tidak mampu menghidupkan sesuatu yang mati. Atau membangkitkan seseorang yang sudah mati dari kuburnya dalam keadaan hidup.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menjadikan tuhan-tuhan selain Allah Yang Menciptakan segala sesuatu dan Yang Mengatur semua urusan, segala sesuatu yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan ada. Tetapi sekalipun demikian, orang-orang musyrik itu menyembah berhala-berhala di samping Allah, padahal berhala-berhala itu tidak mampu menciptakan sayap lalat pun, bahkan mereka sendiri diciptakan, mereka tidak dapat menolak kemudaratan yang menimpa dirinya, tidak dapat pula menarik manfaat buat dirinya. Lalu mana mungkin mereka berkuasa atas para pengabdinya?
dan (juga) tidak kuasa mematikan, menghidupkan, dan tidak (pula) membangkitkan. (Al Furqaan:3)
Yakni mereka tidak dapat berbuat sesuatu pun dari hal tersebut, bahkan semuanya itu bersumber dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menghidupkan dan yang mematikan, Dialah yang akan menghidupkan kembali semua makhluk kelak di hari kiamat. Baik orang-orang yang terdahulu maupun orang-orang yang kemudian, semua akan dibangkitkan-Nya kembali.
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. (Luqman:28)
Perihalnya sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata. (Al Qamar:50)
Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja, maka dengan serta-merta mereka hidup kembali di permukaan bumi. (An-Nazi’at: 13-14)
Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja, maka tiba-tiba mereka melihatnya. (As-Saffat: 19)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tidak adalah teriakan itu selain sekali teriakan saja, maka tiba-tiba mereka semua dikumpulkan kepada Kami. (Yaa Siin:53)
Dialah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia, dan tiada Rabb selain Dia, tidak boleh dilakukan penyembahan kecuali hanya kepada Dia, karena apa yang Dia kehendaki pasti ada, dan apa yang Dia tidak kehendaki pasti tidak ada. Dia adalah Tuhan yang tiada beranak, tiada diperanakkan, tiada persamaan, tiada pengganti, tiada pembantu, dan tiada yang menandingi-Nya. Bahkan Dia adalah Yang Maha Esa, bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada seorang pun yang menyamai-Nya.
Maksudnya, di antara yang sangat aneh dan bukti yang paling pasti atas kedunguan mereka dan kepicikan akal mereka, bahkan paling menunjukkan kepada kezhaliman dan kelancangan mereka kepada Rabb mereka adalah mereka mengangkat sem-bahan-sembahan yang sifatnya benar-benar berada pada puncak ketidakberdayaan, yaitu mereka (sembahan-sembahan itu) sama sekali tidak mampu menciptakan sesuatu apa pun, bahkan mereka sendiri adalah makhluk ciptaan, bahkan sebagian di antara sem-bahan-sembahan itu ada yang dibuat oleh tangan mereka (para penyembah itu)! {وَلا يَمْلِكُونَ لأنْفُسِهِمْ ضَرًّا وَلا نَفْعًا} “Dan tidak kuasa untuk (menolak) sesuatu kemudaratan dari dirinya dan tidak (pula untuk mengambil) sesuatu kemanfaatan,” yakni kemanfaatan sedikit maupun banyak. Sebab kata (dharran dan naf`an. pent) berbentuk nakirah (indefinit noun) dalam bentuk nafi (kalimat negatif). {وَلا يَمْلِكُونَ مَوْتًا وَلا حَيَاةً وَلا نُشُورًا} “Dan tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan.” Maksudnya, menghidupkan kembali sesudah ke-matian.
Maka ketetapan akal sehat yang paling mendasar menyata-kan kebatilan dan kerusakan ketuhanan dari sembahan-sembahan tersebut, dan kerusakan akal orang-orang yang menjadikannya sebagai sembahan dan sekutu bagi Sang Pencipta semua makhluk tanpa persekutuan bagiNya dalam menciptakannya, yaitu (Pencipta) yang di TanganNya-lah manfaat, bahaya, pemberian (sesuatu) dan pencegahan(nya), yang menghidupkan, mematikan dan membang-kitkan kembali orang-orang yang ada di dalam kubur serta meng-himpun mereka pada Hari Kebangkitan.
Sesungguhnya Dia telah menciptakan bagi mereka dua tem-pat tinggal: tempat kesengsaraan, kehinaan dan hukuman bagi siapa saja yang menyembah sembahan selain Allah, dan tempat kemenangan, kebahagiaan dan kenikmatan abadi untuk siapa saja yang (hanya) menjadikan Allah semata sebagai sembahannya.
Setelah Allah memutuskan dengan dalil (argumen) yang pasti lagi sangat jelas kebenaran tauhid dan kebatilan lawannya (syirik), maka Allah menegaskan kebenaran kerasulan (Nabi Muhammad a. Pent.) dan kebatilan perkataan orang yang menentang dan membangkang terhadapnya, seraya berfirman,
Tanda-tanda kekuasaan Allah begitu nyata, sehingga keengganan kaum kafir untuk bertauhid amat mengherankan. Dan mereka mengambil tuhan-tuhan selain Allah untuk disembah, padahal tuhan-tuhan itu tidak dapat menciptakan apa pun, bahkan tuhan-tuhan itu sendiri diciptakan dan juga sangat lemah sehingga tidak kuasa untuk menolak bahaya terhadap dirinya sendiri dan tidak pula dapat mendatangkan manfaat, serta tidak kuasa mematikan apa pun, menghidupkan apa pun, dan tidak dapat pula membangkitkan sesuatu yang telah mati. 4. Tidak hanya menolak keesaan Allah, kaum kafir juga melecehkan Al-Qur’an. Dan orang-orang kafir berkata dengan nada menghina, ‘Al-Qur’an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan secara sengaja oleh Muhammad, dan dalam menciptakannya dia dibantu oleh orang-orang lain yang memiliki kemampuan untuk itu. ‘ menanggapi tuduhan ini Allah menegaskan, ‘sungguh, mereka telah berbuat zalim dan dusta yang besar, yang menjauhkan mereka dari kebenaran. “.
Al-Furqan Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 3, Makna Al-Furqan Ayat 3, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 3, Al-Furqan Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 3
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)