{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 5.
وَقَالُوا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا فَهِيَ تُمْلَىٰ عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ﴿٥﴾
wa qālū asāṭīrul-awwalīnaktatabahā fa hiya tumlā ‘alaihi bukrataw wa aṣīlā
QS. Al-Furqan [25] : 5
Dan mereka berkata, “(Itu hanya) dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan, lalu dibacakanlah dongeng itu kepadanya setiap pagi dan petang.”
Mereka berkata tentang Al-Qur’an: Al-Qur’an ini adalah dongengan-dongengan orang-orang terdahulu yang tertulis di dalam kitab-kitab mereka. Muhammad telah menyalinnya dari kitab-kitab tersebut dan membacanya tiap pagi dan petang.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan mereka berkata, “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan.”(Al Furqaan:5)
Yakni kitab-kitab orang-orang terdahulu, lalu dia meminta agar dibuat salinan untuknya.
“Maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.” (Al Furqaan:5)
Yaitu setiap pagi dan sore. Ucapan mereka ini diketahui kebatilannya oleh semua orang karena ngaco, dusta, dan buat-buatan serta tidak ada buktinya. Karena sesungguhnya telah diketahui secara mutawatir dan pasti bahwa Muhammad Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak pernah belajar menulis, baik di permulaan usianya maupun di akhirnya. Dia tumbuh di tengah-tengah mereka yang melancarkan tuduhan tersebut, sejak kelahirannya hingga Allah mengangkatnya sebagai utusan-Nya, yang memakan waktu empat puluh tahun. Mereka secara pasti mengetahui seluk-beluknya, kejujurannya, kebersihan dirinya, kebajikannya, sifat amanahnya, jauh dari dusta dan perbuatan lacur serta akhlak-akhlak yang rendah lainnya. Hingga mereka memberinya julukan Al-Amin sejak kecil sampai Allah mengangkatnya sebagai utusan, sebab mereka mengetahui kejujuran dan kebajikannya.
Tetapi setelah Allah memuliakannya dengan mengangkatnya sebagai seorang rasul, maka mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadapnya dan melemparinya dengan tuduhan-tuduhan tersebut, yang diketahui oleh setiap orang yang berakal, bahwa beliau bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Mereka sendiri bingung dalam melancarkan tuduhannya, terkadang mereka dengan tuduhan dustanya menjulukinya sebagai seorang penyihir, terkadang mengatakannya sebagai seorang penyair, adakalanya mengatakannya sebagai seorang yang gila, adakalanya pula mengatakannya sebagai pendusta. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Lihatlah bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu, karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). (Al Israa’:48)
Di antara bagian dari perkataan mereka berkenaan dengan hal di atas adalah, mereka mengatakan, ‘Yang dibawa oleh Muhammad ini adalah {أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ اكْتَتَبَهَا} “dongengan-dongeng-an orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan.” Maksudnya, ini adalah cerita orang-orang terdahulu dan dongeng mereka yang diterima dari mulut ke mulut dan dituturkan oleh setiap orang, lalu Muhammad minta supaya disalin; {فَهِيَ تُمْلَى عَلَيْهِ بُكْرَةً وَأَصِيلا} “maka dongengan itu dibacakanlah kepadanya setiap pagi dan petang.” Perkataan mereka ini mencakup sejumlah dosa besar, yaitu:
– Tuduhan mereka terhadap Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (yang merupakan manusia paling mulia lagi paling jujur di tengah-tengah mereka), dengan tuduhan dusta dan kebohongan besar.
– Pemberitaan yang mereka lakukan tentang al-Qur`an yang merupakan perkataan yang paling benar, paling agung lagi paling mulia ini, bahwasanya al-Qur`an adalah kedustaan dan kebohongan.
– Sesungguhnya dalam perkataan mereka tersirat ungkapan bahwa mereka mampu mendatangkan (perkataan) yang semisal al-Qur`an, dan bahwa makhluk yang sangat lemah dari segala sisi-nya mampu menyaingi Allah, Sang Pencipta nan Mahasempurna dari seluruh sisi, dengan salah satu sifatNya, yaitu kalam.
– Sesungguhnya jati diri Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah diketahui, dan mereka sangat mengetahui akan hal itu, yaitu bahwa dia tidak bisa menulis dan tidak pernah berkumpul dengan orang yang akan menuliskan untuknya, namun mereka telah mengklaim hal itu.
Dan mereka juga berkata, ‘Al-Qur’an itu hanya dongeng-dongeng orang-orang terdahulu, yang diminta agar dituliskan secara sungguh-sungguh, lalu dibacakanlah dongeng itu kepada nabi Muhammad setiap pagi dan petang, yakni secara terus-menerus. 6. Mengajari nabi Muhammad untuk menjawab tuduhan kaum kafir itu, Allah berfirman, ‘katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka bahwa Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia di langit dan di bumi. ” sungguh, dia maha pengampun, maha penyayang, sehingga dia menunda turunnya azab kepada manusia yang durhaka.
Al-Furqan Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 5, Makna Al-Furqan Ayat 5, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 5, Al-Furqan Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 5
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)