{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 6.
قُلْ أَنْزَلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا ﴿٦﴾
qul anzalahullażī ya’lamus-sirra fis-samāwāti wal-arḍ, innahụ kāna gafụrar-raḥīmā
QS. Al-Furqan [25] : 6
Katakanlah (Muhammad), “(Al-Qur’an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Katakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang kafir: Sesungguhnya yang menurunkan Al Qur’an adalah Allah Ta’ala, yang ilmu-Nya meliputi semua yang ada di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Menerima taubat orang yang bertaubat dari dosa dan kemaksiatannya, lagi Maha Penyayang kepada mereka, yakni dengan tidak segera menimpakan azab kepada mereka.
Allah menjawab keingkaran dan kedustaan mereka melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Al-Qur’an ini diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. (Al Furqaan:6), hingga akhir ayat.
Yakni Al-Qur’an yang mengandung kisah-kisah orang-orang terdahulu dan terkemudian dengan pemberitaan yang hak dan benar serta sesuai dengan kejadiannya yang di masa lalu maupun di masa mendatang, diturunkan oleh:
(Allah) yang mengetahui rahasia. (Al Furqaan:6)
Yakni Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi, dan mengetahui semua rahasia (hal-hal yang tersembunyi) sebagaimana pengetahuan Allah terhadap hal-hal yang nyata.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Furqaan:6)
Allah menyeru mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka bahwa rahmat Allah Mahaluas dan maafNya Mahabesar. Selain dari itu orang yang bertobat kepada-Nya, Dia menerima tobatnya. Sekalipun mereka mendustakan rasul, melancarkan tuduhan-tuduhan yang bohong kepadanya, durhaka, kafir, dan ingkar serta segala ucapan mereka yang tidak layak terhadap Rasul dan Al-Qur’an, Allah masih tetap menyeru mereka untuk bertobat dan menghentikan perbuatan-perbuatan yang biasa mereka lakukan sebelumnya, dan Allah menyeru mereka untuk masuk Islam dan menempuh jalan petunjuk. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, “Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, “padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Maidah:73-74)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Al-Buruj: 10)
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa perhatikanlah kemuliaan dan kedermawanan Allah ini, padahal mereka membunuh kekasih-kekasih-Nya, tetapi Dia masih menyeru mereka untuk bertobat dan beroleh rahmat.
Maka dari itu Allah membantah mereka dengan Firman-Nya, {قُلْ أَنزلَهُ الَّذِي يَعْلَمُ السِّرَّ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ} “Katakanlah, ‘Al-Qur`an itu diturunkan oleh (Allah) Yang mengetahui segala rahasia di langit dan bumi.” Maksudnya, al-Qur`an itu diturunkan oleh Allah yang pe-ngetahuanNya meliputi semua apa yang ada di langit dan bumi, dari yang tidak tampak dan yang nampak, dari yang jelas dan yang tersembunyi. (Ini) seperti FirmanNya,
{وَإِنَّهُ لَتَنزيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ نزلَ بِهِ الرُّوحُ الأمِينُ عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ}
“Dan sesungguhnya al-Qur`an ini benar-benar diturunkan oleh Rabb semesta alam, dia dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan.” (Asy-Syu’ara`: 192-194).
Sisi penegakan hujjah terhadap mereka (yang terkandung dalam ayat ini. Pent.) adalah bahwa yang telah menurunkan al-Qur`an ini adalah (Tuhan) yang ilmuNya meliputi segala sesuatu. Maka mustahil dan tidak masuk akal kalau seorang makhluk me-ngatakan atau mengada-adakan al-Qur`an ini, lalu mengatakan, “Ini berasal dari sisi Allah” padahal ia bukan dari sisiNya, lalu dia menghalalkan darah dan harta siapa saja yang menyalahinya, dan beranggapan bahwa Allah telah mengatakan hal itu kepadanya. Allah mengetahui segala sesuatu, maka dari itu Dia memberikan dukungan dan pertolongan kepadanya (Muhammad) dalam me-lawan musuh-musuhNya, serta menjadikannya dapat menguasai mereka dan negerinya. Maka tidak mungkin seseorang akan meng-ingkari al-Qur`an ini kecuali setelah dia mengingkari (luasnya) pengetahuan Allah. Ini sama sekali tidak pernah dikatakan oleh sekelompok anak cucu Adam, kecuali kaum filsafat Atheisme!
Dan juga, sesungguhnya penjelasan tentang ilmu Allah a yang meliputi segala sesuatu mengingatkan dan mendorong me-reka untuk merenungkan al-Qur`an; dan bahwa kalau saja mereka merenungkannya, tentu mereka akan melihat ilmu dan hukum-hukumNya yang membuktikan dengan jelas lagi pasti bahwasanya al-Qur`an ini tidak mungkin ada kecuali berasal dari Dzat yang Mengetahui yang ghaib dan yang nampak.
Sekalipun mereka mengingkari tauhid dan kerasulan, namun karena kelembutan Allah جَلَّ جَلالُهُterhadap mereka, maka Dia tidak membiarkan mereka dan tidak membiarkan kezhaliman mereka, bahkan Dia menyeru dan mengajak mereka bertaubat dan ber-inabah (kembali) kepadaNya; dan Dia menjanjikan ampunan dan rahmat (kasih sayang) kepada mereka jika mereka bertaubat dan kembali (kepada Allah. Pent), seraya berfirman, {إِنَّهُ كَانَ غَفُورًا} “Sesungguhnya Dia Maha Pengampun,” maksudnya, sifatNya adalah memberikan ampunan kepada para pelaku kemaksiatan dan dosa apabila mereka melakukan sebab kausalitas ampunanNya, yaitu meninggalkan kedurhakaan dan bertaubat darinya; {رَحِيمًا} “lagi Maha Penyayang” terhadap mereka, di mana Dia tidak segera me-nimpakan hukumanNya terhadap mereka, padahal mereka telah melakukan perbuatan yang semestinya dibalas dengan hukuman; dan di mana pula Dia menerima taubat mereka setelah sebelumnya mereka berbuat maksiat; dan di mana pula Dia menghapus dosa-dosa mereka yang telah lalu, serta menerima kebaikan-kebaikan mereka, dan di mana pula Dia mengembalikan orang yang kembali kepadaNya setelah dia terlantar, dan orang yang menghadap kepa-daNya setelah sebelumnya dia berpaling dariNya kepada kondisi orang-orang yang patuh dan berinabah kepadaNya.
Mengajari nabi Muhammad untuk menjawab tuduhan kaum kafir itu, Allah berfirman, ‘katakanlah, wahai nabi Muhammad, kepada mereka bahwa Al-Qur’an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia di langit dan di bumi. ” sungguh, dia maha pengampun, maha penyayang, sehingga dia menunda turunnya azab kepada manusia yang durhaka. 7. Dan orang-orang kafir tidak merasa cukup dengan menuduh Al-Qur’an sebagai hasil karya nabi Muhammad. Mereka juga berkata, ‘mengapa pria yang mengaku rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari rezeki seperti halnya kita’ kalaulah rasul itu manusia, mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia sehingga kita mengetahui kebenaran perkataannya, .
Al-Furqan Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 6, Makna Al-Furqan Ayat 6, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 6, Al-Furqan Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 6
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)