{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 14.
لَا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُورًا وَاحِدًا وَادْعُوا ثُبُورًا كَثِيرًا ﴿١٤﴾
lā tad’ul-yauma ṡubụraw wāḥidaw wad’ụ ṡubụrang kaṡīrā
QS. Al-Furqan [25] : 14
(Akan dikatakan kepada mereka), “Janganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang berulang-ulang.”
Dan akan dikatakan kepada mereka agar mereka putus asa: Janganlah hari ini kalian mengharapkan kebinasaan sekali saja, tapi mintalah kebinasaan berkali-kali dan yang banyak. Hal itu hanya akan menambahkan kesedihan bagi kalian karena kalian pasti tidak akan selamat.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Janganlah kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan pada hari ini. (Al Furqaan:14), hingga akhir ayat. Yakni janganlah kalian pada hari ini mengharapkan satu kecelakaan melainkan harapkanlah kecelakaan yang banyak.
Ad-Dahhak mengatakan bahwa as-subur artinya kebinasaan.
Pendapat yang kuat mengatakan bahwa subur pengertiannya mencakup kebinasaan, kecelakaan, kerugian, dan kehancuran. Seperti yang dikatakan oleh Musa kepada Fir’aun:
dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir’aun, seorang yang akan binasa. (Al Israa’:102)
Yakni binasa.
Doa dan permintaan keselamatan itu sama sekali tidak ada gunanya bagi mereka dan tidak pula melepaskan mereka dari azab Allah, bahkan dikatakan kepada mereka {لا تَدْعُوا الْيَوْمَ ثُبُورًا وَاحِدًا وَادْعُوا ثُبُورًا كَثِيرًا} “Janganlah kamu mengharapkan satu kebinasaan saja, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak.” Maksudnya, kalau apa yang kalian katakan itu ditambah berlipat-lipat ganda lagi, niscaya sama sekali tidak berguna bagi kalian, kecuali kegelisahan, kegundahan dan kesedihan.
Setelah Allah menjelaskan balasan untuk orang-orang zhalim, maka sangat tepat kalau Dia menjelaskan balasan bagi orang-orang yang bertakwa, seraya berfirman,
13-14. Dan apabila mereka, yakni orang-orang kafir itu, dilemparkan dengan kasar dan hina ke tempat yang sempit di neraka dengan dibelenggu tangan dan lehernya, mereka di sana berteriak mengharapkan datangnya kebinasaan yang akan mengakhiri pedihnya siksa yang mereka terima. Ketika itu dikatakan kepada mereka, ‘janganlah kamu berteriak meng-harapkan pada hari ini satu kebinasaan saja, melainkan harapkanlah kebi-nasaan yang banyak dan berulang-ulang. Berharaplah demikian karena tiap kali binasa, kamu akan dihidupkan kembali untuk merasakan kebinasaan yang lain lagi. ‘ pada akhirnya, harapan akan datangnya kebinasaan yang benar-benar mengakhiri azab mereka di neraka tidak akan pernah mereka peroleh. 15. Usai menguraikan kebinasaan yang menanti para pendurhaka, Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk menyampaikan pesan kepada mereka. ‘katakanlah kepada para pendurhaka, ‘apakah azab seperti itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan oleh Allah yang maha menepati janji kepada orang-orang yang bertakwa dengan sesungguhnya takwa'” surga itu Allah janjikan sebagai balasan dan tempat kembali yang baik dan nyaman bagi mereka”.
Al-Furqan Ayat 14 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 14, Makna Al-Furqan Ayat 14, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 14, Al-Furqan Ayat 14 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 14
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)