{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 16.
لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَاءُونَ خَالِدِينَ ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ وَعْدًا مَسْئُولًا ﴿١٦﴾
lahum fīhā mā yasyā`ụna khālidīn, kāna ‘alā rabbika wa’dam mas`ụlā
QS. Al-Furqan [25] : 16
Bagi mereka segala yang mereka kehendaki ada di dalamnya (surga), mereka kekal (di dalamnya). Itulah janji Tuhanmu yang pantas dimohonkan (kepada-Nya).
Bagi orang-orang yang taat di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki dari berbagai macam kenikmatan. Kesenangan mereka di dalam surga kekal. (Wahai Rasul) mereka masuk ke dalam surga karena janji Rabb-mu yang bisa dipertanggungjawabkan. Jani yang akan diminta oleh para hamba Allah yang bertakwa. Dan Allah tidak akan menyelisihi janji-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki. (Al Furqaan:16)
Yakni semua kesenangan, berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan pemandangan-pemandangan yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik di hati seorang pun. Selain dari itu mereka tinggal kekal di dalamnya untuk selama-lamanya, tanpa terputus, tanpa habis-habisnya, dan tanpa sirna, mereka sama sekali tidak mau pindah darinya. Ini merupakan janji Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang memberikan kemurahan dan kebaikanNya kepada mereka. Karena itu, disebutkanlah oleh firman-Nya:
(Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan. (kepada-Nya). (Al Furqaan:16)
Yakni sebagai suatu janji yang harus dan pasti terjadi. Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Abu Ja’far ibnu Jarir dari salah seorang ulama ahli bahasa Arab. Yaitu bahwa makna firman-Nya: sebagai janji yang pasti (terjadi). (Al Furqaan:16) Makna yang dimaksud adalah janji yang pasti.
Ibnu Juraij dari ‘Ata dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa makna firman-Nya: (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya). (Al Furqaan:16) Yakni hendaklah mereka memohon kepada-Nya apa yang telah dijan ikan-Nya itu dan meminta supaya dikabulkan.
Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi sehubungan dengan makna firman-Nya: (Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya). (Al Furqaan:16) Sesungguhnya para malaikat memohonkan hal tersebut bagi mereka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka. (Al-Mu’min: 8)
Abu Hazim mengatakan bahwa apabila hari kiamat telah terjadi, orang-orang mukmin berkata, “Wahai Tuhan kami, kami telah beramal sesuai dengan perintahMu kepada kami, maka tunaikanlah bagi kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami.” Yang demikian itu adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: janji yang patut dimohonkan (kepada-Nya). (Al Furqaan:16)
Keadaan yang diceritakan dalam surat ini menyangkut kisah neraka dan menyinggung keadaan ahli surga. Sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah dalam surat As-Saffat yang menceritakan keadaan ahli surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya, yaitu firman-Nya:
(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai cobaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebuah pohon yang keluar dari dasar neraka yang menyala, mayangnya seperti kepala setan-setan. Maka sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka jahim. Karena sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat. Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang tua-orang tua mereka. (As-Saffat: 62-70)
{لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَاءُونَ} “Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki,” maksudnya mereka mencari dan menggan-tungkan angan-angan dan kehendak padanya, berupa berbagai makanan dan minuman yang lezat, pakaian mewah, wanita-wanita cantik, istana-istana pencakar langit, kebun-kebun dan taman-taman yang luas lagi lapang, serta buah-buahan yang menyenangkan orang yang memandang dan akan memakannya karena baiknya, aneka macamnya dan berbagai jenis-jenisnya, dan sungai-sungai yang mengalir di dalam surga dan kebun-kebunnya, kapan dan bagaimana saja mereka suka menggunakannya, dan mereka meng-alirkannya sebagai sungai-sungai yang tidak berubah rasa dan warnanya berupa air susu yang tidak akan pernah berubah rasanya, sungai-sungai air khamar yang lezat bagi orang-orang yang me-minumnya dan sungai-sungai madu yang bersih, berbagai aroma harum, tempat-tempat tinggal yang indah, suara-suara merdu yang keindahannya menyentuh kalbu, saling mengunjungi saudara, kenikmatan berjumpa dengan orang-orang yang dicintai. Dan yang lebih tinggi dari itu semua adalah kenikmatan memandang Wajah Allah Yang Maha Pemurah, mendengar pembicaraanNya, melang-kah mendekat kepadaNya, dan bahagia mendapat keridhaanNya, aman dari murkaNya, serta kontinyuitas dan keabadian dari kenik-matan tersebut dan selalu bertambah sepanjang waktu dan setiap bergantinya masa.
{كَانَ} “Ia adalah” masuk dan mencapai ke surga itu adalah {عَلَى رَبِّكَ وَعْدًا مَسْئُولا} “janji dari Rabbmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya),” dimohon oleh hamba-hambaNya yang bertakwa dengan lisan mereka dan dengan bahasa tingkah laku mereka.
Lalu, negeri yang mana dari kedua negeri (yang disebutkan tadi) yang lebih pantas diutamakan? Orang-orang beramal yang mana yang merupakan orang-orang yang beramal untuk negeri kesengsaraan atau orang-orang yang beramal untuk negeri kebaha-giaan yang lebih pantas dengan keutamaan, akal sehat dan kebang-gaan, wahai orang-orang yang berakal?
Sesungguhnya kebenaran sudah menjadi jelas dan jalan menjadi terang, hingga tidak ada satu alasan pun yang tersisa bagi orang yang berlebihan (melampaui batas) untuk mengabaikan dalil (bukti). Maka kami memohon kepadaMu, wahai Tuhan yang telah menetapkan kesengsaraan terhadap kelompok-kelompok manusia, dan kebahagiaan terhadap kelompok-kelompok manusia yang lain, (agar) berkenan menjadikan kami termasuk orang-orang yang Engkau catat mendapat al-husna (pahala yang agung) dan surga. Kami memohon keselamatan kepadaMu, ya Allah dari kondisi orang-orang yang binasa, dan kami memohon kepadaMu selamat darinya.
Bagi orang-orang yang bertakwa itu segala yang mereka kehendaki ada di dalam surga tersebut. Di sana tersedia kenikmatan abadi dan berbagai kelezatan. Mereka kekal di dalamnya dan mereka pun enggan ber-anjak darinya. Itulah janji pasti dari tuhanmu yang pantas dimohonkan kepada-Nya. 17. Setelah menjelaskan kesudahan yang sangat kontras bagi kaum kafir dan kaum mukmin, pada ayat ini Allah menjelaskan kesudahan sesembahan kaum kafir. Dan ingatlah pula pada hari ketika Allah mengumpulkan kaum musyrik bersama apa yang mereka sembah selain Allah, baik malaikat, jin, manusia, maupun makhluk tak bernyawa seperti berhala, lalu dia berfirman kepada sesembahan itu, ‘apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-ku itu dengan paksaan dan tipu daya kamu, atau mereka sendirikah yang sesat dan menyimpang dari jalan yang benar”
Al-Furqan Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 16, Makna Al-Furqan Ayat 16, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 16, Al-Furqan Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 16
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)