{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 20.
وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا ﴿٢٠﴾
wa mā arsalnā qablaka minal-mursalīna illā innahum laya`kulụnaṭ-ṭa’āma wa yamsyụna fil-aswāq, wa ja’alnā ba’ḍakum liba’ḍin fitnah, a taṣbirụn, wa kāna rabbuka baṣīrā
QS. Al-Furqan [25] : 20
Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.
Wahai Rasul! Kami tidak mengutus Rasul-Rasul sebelum dirimu melainkan mereka adalah manusia biasa. Mereka memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Wahai sekalian manusia! Kami jadikan sebagian kalian cobaan dan ujian bagi sebagian yang lain yakni dengan petunjuk dan kesesatan, kekayaan dan kemiskinan, sehat dan sakit, apakah kalian akan bersabar dan tetap menjalankan kewajiban yang telah diwajibkan Allah atas kalian. Serta mensyukurinya sehingga Maula kalian (Allah) akan memberikan pahala kepada kalian? Atukah kalian tidak bersabar sehingga kalian berhak mendapatkan hukuman? Wahai Rasul! Rabb-mu melihat mana orang yang putus asa dan mana orang yang sabar, mana orang yang kufur dan mana orang yang bersyukur.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, memberitahukan tentang para rasul terdahulu yang telah Dia utus, bahwa mereka memakan makanan dan memerlukan gizi, serta biasa berjalan di pasar-pasar untuk mencari mata pencaharian dan berdagang. Hal tersebut tidaklah bertentangan dengan keadaan mereka dan juga kedudukan mereka, karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menjadikan pada diri mereka tanda-tanda yang baik, sifat-sifat yang terpuji, ucapan-ucapan yang utama, amal perbuatan yang sempurna, dan mukjizat-mukjizat yang cemerlang serta dalil-dalil (bukti-bukti) yang jelas sehingga orang yang mempunyai hati yang sehat dan pandangan yang lurus akan membenarkan bahwa apa yang disampaikan oleh mereka itu dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:
Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk kota. (Yusuf:109)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tiada memakan makanan. (Al Anbiyaa:8), hingga akhir ayat.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kalian bersabar? (Al Furqaan:20)
Yaitu Kami uji sebagian kalian dengan sebagian yang lain, dan Kami cobai sebagian kalian dengan sebagian yang lain agar Kami mengetahui siapa orang yang taat dan siapa orang yang durhaka (di antara kalian). Karena itu, disebutkan oleh firman-Nya:
Maukah kalian bersabar? Dan adalah Tuhanmu Maha Melihat. (Al Furqaan:20)
Yakni siapakah yang patut diberi wahyu. Pengertiannya sama dengan apa yang terkandung di dalam firman-Nya:
Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan. (Al An’am:124)
Maksudnya, siapa yang berhak dianugerahi tugas kerasulan, dan siapa yang tidak berhak menerimanya.
Muhammad ibnu Ishaq telah mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kalian bersabar? (Al Furqaan:20) Seakan-akan Allah berfirman, “Seandainya Aku menghendaki dunia ini Aku jadikan bersama para rasul-Ku, agar mereka tidak ditentang, tentulah Aku dapat melakukannya. Akan tetapi, sengaja Aku menghendaki untuk menguji hamba-hamba-Ku dengan para rasul-Ku, dan Aku menguji para rasul-Ku dengan mereka.”
Di dalam kitab Sahih Muslim telah diriwayatkan melalui Iyad ibnu Hammad, dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda:
Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku akan mengujimu dan menguji (hamba-hamba)-Ku denganmu.”
Di dalam kitab musnad disebutkan dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
Seandainya aku menghendaki, tentulah Allah akan menjadikan untukku gunung-gunung itu emas dan perak.
Di dalam kitab sahih disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah disuruh memilih antara menjadi seorang nabi lagi seorang raja atau menjadi seorang hamba lagi seorang rasul. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memilih agar dirinya dijadikan seorang hamba lagi seorang rasul.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman sebagai jawaban terha-dap perkataan kaum yang mendustakan, {مَالِ هَذَا الرَّسُولِ يَأْكُلُ الطَّعَامَ وَيَمْشِي فِي الأسْوَاقِ} “Kenapa rasul ini mema-kan makanan dan berjalan di pasar-pasar?”–, {وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ في الأسْوَاقِ} “Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.” Kami sekali-kali tidak menjadikan mereka jasad yang tidak makan makanan, dan Kami pun tidak menjadikan mereka sebagai malaikat, sehingga kamu dapat menjadikannya sebagai suri tauladan. Adapun masalah kaya atau fakir, ini semua adalah
ujian dan kebijakan dari {وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً}, sebagaimana difirmankanNya, {وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً} “Dan Kami jadikan sebagian kalian cobaan bagi yang lain.” Jadi, seorang rasul itu adalah ujian bagi umatnya dan cobaan bagi orang-orang yang taat dari orang-orang yang durhaka. Para rasul itu sendiri, Kami menguji mereka dengan dakwah (m-nyeru) manusia, orang yang kaya adalah cobaan bagi orang yang fakir, dan yang fakir adalah cobaan bagi yang kaya. Demikian pula berbagai jenis makhluk di dalam negeri ini, yaitu negeri cobaan, bala dan ujian. Dan tujuan dari cobaan itu adalah {أَتَصْبِرُونَ} “sang-gupkah kalian bersabar,” sehingga kalian tetap melaksanakan apa yang menjadi tugas wajib kalian, kemudian Allah membalas kalian. Ataukah kalian tidak sanggup bersabar sehingga berhak mendapat hukuman? {وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا} “Dan Rabbmu adalah Maha Melihat.” Dia mengetahui semua kondisi kalian, dan Dia memilih orang yang Dia ketahui layak dan pantas untuk mengemban risalahNya, dan Dia mengistimewakannya dengan memberinya keutamaan, dan Dia mengetahui semua perbuatan kalian, dan kelak Dia akan memberi-kan balasan yang setimpal atasnya. Jika baik, maka dibalas dengan kebaikan dan jika buruk, maka dibalas dengan keburukan pula.
Ayat ini kembali menegaskan sisi kemanusiaan seorang rasul un-tuk membantah keberatan kaum musyrik. Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, wahai nabi Muhammad, melainkan mereka adalah manusia-manusia juga sepertimu, dan karenanya mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar seperti halnya manusia pada umumnya. Demikianlah keadaan semua nabi dan rasul. Dan ingatlah wahai manusia, kami sengaja menjadikan keadaan rasul-rasul seperti itu karena telah menjadi ketetapan kami bahwa sebagian kamu akan menjadi cobaan bagi sebagian yang lain. Nabi menjadi cobaan bagi umatnya, demikian juga sebaliknya; orang kaya menjadi cobaan bagi orang miskin, begitupun sebaliknya; kaum musyrik menjadi cobaan bagi kaum mukmin, demikian sebaliknya, dan begitulah seterusnya. Maukah kamu bersabar dalam menghadapi cobaan itu’ dan ingatlah juga wahai manusia, tuhanmu maha melihat lagi maha mengetahui segala sesuatu. []21. Ayat ini menjelaskan tentang alasan lainnya yang dibuat-buat kaum musyrik mekah karena keengganan mereka beriman kepada nabi Muhammad. Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami di akhirat karena keingkaran mereka terhadap adanya hari akhir, atau karena ketidaktakutan mereka terhadapnya, mereka berkata, ‘mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita dalam wujudnya yang nyata, yang memberitahukan tentang kebenaran nabi Muhammad, atau mengapa kita tidak melihat tuhan kita’ dengan mata kepala kita yang juga memberitahukan tentang kebenaran nabi Muhammad. ” permintaan-permintaan tersebut jelas mengada-ada, sama dengan apa yang dilakukan bani israil dahulu. Hal itu jelas muncul dari hati mereka yang penuh kedengkian. Sungguh, mereka telah me-nyombongkan diri mereka karena terbujuk oleh hawa nafsu. Mereka meng-anggap bahwa merekalah yang lebih mulia, baik karena kekayaan atau kedudukan mereka di masyarakat. Dan mereka benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. Demikianlah jika hati telah tertutup oleh kekafiran, semua kebenaran yang ada di hadapan, walau sudah terang benderang, tidak diacuhkan sama sekali.
Al-Furqan Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 20, Makna Al-Furqan Ayat 20, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 20, Al-Furqan Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 20
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)