{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 21.
۞ وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا لَوْلَا أُنْزِلَ عَلَيْنَا الْمَلَائِكَةُ أَوْ نَرَىٰ رَبَّنَا ۗ لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا ﴿٢١﴾
wa qālallażīna lā yarjụna liqā`anā lau lā unzila ‘alainal-malā`ikatu au narā rabbanā, laqadistakbarụ fī anfusihim wa ‘atau ‘utuwwang kabīrā
QS. Al-Furqan [25] : 21
Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami (di akhirat) berkata, “Mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita?” Sungguh, mereka telah menyombongkan diri mereka dan benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan kezaliman).
Orang-orang yang tidak mempunyai keinginan untuk bertemu dengan Rabb-nya setelah kematiannya karena mengingkarinya berkata: Mengapakah tidak diturunkan kepada kita Malaikat saja, lalu dia memberitahukan kepada kita bahwa Muhammad adalah orang yang benar, atau mengapa kita tidak melihat Rabb kita secara nyata, sehingga Dia sendiri yang mengabarkan kepada kita tentang kebenarannya dan kebenaran risalahnya? Sesungguhnya mereka bangga dengan diri mereka sendiri sehingga berani berkata yang demikian. Mereka telah melampaui batas dalam kesesatan dan kekafiran mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan tentang kerasnya kekafiran dan keingkaran orang-orang kafir. Hal ini terbaca dari ucapan mereka, seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Mengapakah tidak diturunkan malaikat kepada kita. (Al Furqaan:21)
Yakni untuk membawa risalah sebagaimana risalah diturunkan kepada para nabi, seperti yang diceritakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain menyitir ucapan mereka melalui firman-Nya:
Kami tidak akan beriman sehingga diberikan kepada kami yang serupa dengan apa yang telah diberikan kepada utusan-utusan Allah. (Al An’am:124)
Makna ayat ini dapat pula ditakwilkan bahwa maksud mereka yang diutarakan oleh firman-Nya:
Mengapakah tidak diturunkan malaikat kepada kita. (Al Furqaan:21)
sehingga kita dapat melihat mereka dan mereka memberitahukan kepada kita bahwa Muhammad adalah utusan Allah, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya menceritakan perkataan mereka:
atau kamu datangkan Allah dan malaikat-malaikat berhadapan muka dengan kami. (Al Israa’:92)
Tafsir atau makna ayat ini telah diterangkan di dalam surat Al-Isra. Karena itu, dalam ayat ini disebutkan bahwa mereka (orang-orang kafir) mengatakan:
atau (mengapa) kita (tidak) melihat Tuhan kita? (Al Furqaan:21)
Dalam firman selanjutnya disebutkan:
Sesungguhnya mereka memandang besar tentang diri mereka dan mereka benar-benar telah melampaui batas (dalam melakukan) kezaliman. (Al Furqaan:21)
Dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka. (Al An’am:111), hingga akhir ayat.
Tafsir Ayat:
Orang-orang yang mendustakan para rasul, yaitu yang mendustakan janji Allah dan ancamanNya, yang di dalam hati mereka tidak ada rasa takut terhadap ancaman dan tidak mengharap pertemuan dengan sang Pencipta berkata, لَوْلا أُنزلَ عَلَيْنَا الْمَلائِكَةُ أَوْ نَرَى رَبَّنَا “Mengapakah tidak diturunkan kepada kita malaikat, atau kita melihat Rabb kita,” maksudnya mengapa para malaikat tidak turun untuk memberikan kesaksian bagimu atas kerasulanmu dan memberikan dukungan kepadamu atasnya, atau mereka turun sebagai rasul-rasul khusus, atau kita langsung melihat Tuhan, agar Dia berbicara kepada kita dan mengatakan, ‘Ini adalah utusanKu, maka ikutilah dia!” Ini adalah tindakan menentang Rasul dengan sesuatu yang bukan penentang, akan tetapi ia merupakan kesombongan, keangkuhan, dan kecongkakan.
لَقَدِ اسْتَكْبَرُوا فِي أَنْفُسِهِمْ “Sungguh mereka menganggap besar diri mereka,” di mana mereka mengajukan usulan ini dan telah lancang melakukan tindakan yang sangat tidak sopan ini. Siapa kalian wahai si kaum fakir, wahai si kaum hina, hingga kalian (berani-beraninya) meminta melihat Allah dan kalian beranggapan bahwa kebenaran dan kepastian kerasulan itu sangat tergantung kepada hal yang demikian? Sungguh, kesombongan apalagi yang lebih besar dari ini?
وَعَتَوْا عُتُوًّا كَبِيرًا “Dan mereka benar-benar sangat melampaui batas.” Maksudnya, mereka bersikap keras hati dan beku terhadap kebenaran dengan sekeras-kerasnya. Hati mereka lebih keras daripada batu, atau lebih liat daripada besi, sama sekali tidak mau lunak terhadap kebenaran dan tidak mau mendengar (nasihat) orang-orang yang memberi nasihat. Maka dari itu nasihat dan peringatan sama sekali tidak membekas pada mereka, dan mereka tidak mau mengikuti kebenaran ketika seorang pemberi peringatan datang kepada mereka, bahkan mereka menghadapi manusia yang paling jujur dan paling tulus, dan ayat-ayat Allah yang sangat jelas dengan sikap berpaling dan mendustakan [serta menentang]. Keangkuhan apalagi yang lebih besar daripada keangkuhan semacam ini? Maka dari itu, amal perbuatan mereka batal (hangus) dan sirna, dan mereka merugi dengan kerugian yang paling besar [dan terhalang sepenuhnya dari kebaikan].
Ayat ini menjelaskan tentang alasan lainnya yang dibuat-buat kaum musyrik mekah karena keengganan mereka beriman kepada nabi Muhammad. Dan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan kami di akhirat karena keingkaran mereka terhadap adanya hari akhir, atau karena ketidaktakutan mereka terhadapnya, mereka berkata, ‘mengapa bukan para malaikat yang diturunkan kepada kita dalam wujudnya yang nyata, yang memberitahukan tentang kebenaran nabi Muhammad, atau mengapa kita tidak melihat tuhan kita’ dengan mata kepala kita yang juga memberitahukan tentang kebenaran nabi Muhammad. ” permintaan-permintaan tersebut jelas mengada-ada, sama dengan apa yang dilakukan bani israil dahulu. Hal itu jelas muncul dari hati mereka yang penuh kedengkian. Sungguh, mereka telah me-nyombongkan diri mereka karena terbujuk oleh hawa nafsu. Mereka meng-anggap bahwa merekalah yang lebih mulia, baik karena kekayaan atau kedudukan mereka di masyarakat. Dan mereka benar-benar telah melampaui batas dalam melakukan kezaliman. Demikianlah jika hati telah tertutup oleh kekafiran, semua kebenaran yang ada di hadapan, walau sudah terang benderang, tidak diacuhkan sama sekali. 22. Ingatlah pada hari ketika mereka melihat para malaikat, yang dahulu mereka mintakan kepada nabi Muhammad didatangkan, ternyata yang datang kepada mereka adalah malaikat penyiksa. Pada hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa sementara kaum mukmin mendapatkan kabar gembira itu dari para malaikat bahwa dosa-dosa mereka diampuni oleh Allah, dan mereka akan dimasukkan ke dalam surga. Dan mereka para malaikat itu berkata, kepada orang kafir ‘hijran mahjura. ‘ artinya: terlarang bagi kalian mendapatkan berita gembira itu.
Al-Furqan Ayat 21 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 21, Makna Al-Furqan Ayat 21, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 21, Al-Furqan Ayat 21 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 21
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)