{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 27.
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ﴿٢٧﴾
wa yauma ya’aḍḍuẓ-ẓālimu ‘alā yadaihi yaqụlu yā laitanittakhażtu ma’ar-rasụli sabīlā
QS. Al-Furqan [25] : 27
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.
Wahai Rasul, ingatlah pada hari itu orang-orang zalim menggigit tangannya sebagai bentuk penyesalan dan kerugian seraya berkata: Alangkah nikmatnya sekiranya aku menemani Rasulullah dan mengikutinya, serta menjadikan agama Islam sebagai jalan menuju surga.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya. (Al Furqaan:27), hingga akhir ayat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang penyesalan orang yang zalim, yaitu orang yang menyimpang dari hidayah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan tidak mempercayai kebenaran yang disampaikan olehnya dari sisi Allah, yang tiada keraguan di dalamnya. Lalu ia menempuh jalan lain, bukan jalan yang ditempuh oleh Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka pada hari kiamat nanti dia akan menyesal, yaitu di hari yang tiada gunanya lagi penyesalan, lalu ia menggigit kedua tangannya sebagai ekspresi dari kekecewaan dan penyesalannya. Sekalipun latar belakang turunnya ayat ini berkenaan dengan Uqbah ibnu Abu Mu’it atau lainnya dari kalangan orang-orang yang celaka, tetapi maknanya bersifat umum mencakup semua orang yang zalim, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka. (Al Ahzab:66), hingga akhir ayat berikutnya.
Tafsir Ayat:
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ “Dan hari ketika orang yang zhalim itu menggigit,” disebabkan kesyirikan, kekafiran, dan pendustaannya terhadap para rasul عَلَى يَدَيْهِ “dua tangannya,” karena pilu, sedih dan duka, يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلا “seraya berkata, ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul’.” Yakni jalan dengan ber-iman kepadanya, membenarkan dan mengikutinya.
Kekecewaan itu tergambarkan dalam sikap fisik dan gumaman mereka. Dan ingatlah pada hari ketika orang-orang zalim kepada diri sendiri, seperti melakukan kemusyrikan dan kekafiran, menggigit dua jarinya, sebagai tanda bahwa mereka menyesali perbuatannya, seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) ketika aku masih di dunia aku mengambil jalan bersama Rasul, dengan mengimaninya, mengikuti semua perintahnya dan menjauhi semua larangannya.” Namun penyesalan itu sudah tak bermanfaat lagi. Nasi sudah menjadi bubur.
Al-Furqan Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 27, Makna Al-Furqan Ayat 27, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 27, Al-Furqan Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 27
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)