{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 30.
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَـٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا ﴿٣٠﴾
wa qālar-rasụlu yā rabbi inna qaumittakhażụ hāżal-qur`āna mahjụrā
QS. Al-Furqan [25] : 30
Dan Rasul (Muhammad) berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan.”
Rasul berkata sebagai bentuk keluh-kesah atas tingkah laku umatnya: Wahai Rabb-ku, sesungguhnya kaumku telah meninggalkan Al Qur’an dan menjadikannya sesuatu yang tidak diacuhkan. Mereka terus menerus menolaknya, tidak mau merenungkannya, tidak mau mengamalkan dan tidak mau menyampaikannya. Ayat ini mengandung ancaman besar bagi orang-orang yang mengacuhkan Al Qur’an dan tidak mengamalkannya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang nabi-Nya, yaitu Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Bahwa dia mengatakan:
Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan. (Al Furqaan:30)
Demikian itu karena orang-orang musyrik tidak mau mendengar Al-Qur’an dengan penuh ketaatan, tidak mau pula mendengarnya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh Firman-Nya dalam ayat lain:
Dan orang-orang yang kafir berkata, “Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan Al-Qur’an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya. (Fussilat: 26), hingga akhir ayat.
Apabila dibacakan Al-Qur’an kepada mereka, mereka melakukan hiruk-pikuk dan banyak berbicara tentang hal lainnya hingga orang-orang tidak dapat mendengarkannya. Ini merupakan salah satu sikap yang menggambarkan ketidakacuhan kepada Al-Qur’an, tidak mau beriman kepada Al-Qur’an serta tidak membenarkannya, termasuk sikap meninggalkan Al-Qur’an. Termasuk sikap tidak mengacuhkan Al-Qur’an ialah tidak mau merenungkan dan memahami maknanya. Termasuk ke dalam pengertian tidak mengacuhkan Al-Qur’an ialah tidak mengamalkannya dan tidak melaksanakan perintah-perintahnya, serta tidak meninggalkan larangan-larangannya. Termasuk pula ke dalam pengertian tidak mengacuhkan Al-Qur’an ialah mengesampingkannya, lalu menuju kepada yang lainnya, baik berupa syair, pendapat, nyanyian atau main-main, cerita atau pun metode yang diambil bukan darinya.
Semoga Allah Yang Maha Penganugerah lagi Mahakuasa atas segala sesuatu menyelamatkan kita dari hal-hal yang membuat-Nya murka, dan menggerakkan kita kepada hal-hal yang diridai oleh-Nya, seperti menghafal Al-Qur’an-Nya, memahaminya, dan mengamalkan apa yang dikandungnya di tengah malam dan siang hari, sesuai dengan cara yang disukai dan diridai-Nya. Sesungguhnya Dia Mahamulia lagi Maha Pemberi.
Tafsir Ayat:
وَقَالَ الرَّسُولُ “Berkatalah Rasul, seraya menyeru kepada Rabbnya, mengadukan sikap kaumnya yang berpaling dari ajaran yang dibawanya serta sedih atas sikap yang mereka perlihatkan itu,يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي “Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku,” yang kepada mereka Engkau mengutusku untuk memberi petunjuk dan menyampaikan (risalahMu), اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا “telah menjadikan al-Qur`an ini sesuatu yang diabaikan,” maksudnya, mereka telah berpaling darinya, mengabaikan dan meninggalkannya, padahal yang menjadi kewajiban mereka adalah patuh kepada hukumnya dan menerima aturan-aturannya serta mengikutinya.
Nabi Muhammad sendiri mengeluhkan lingkungan masyarakat quraisy yang buruk. Mereka lalai terhadap kitab suci Al-Qur’an yang berisi peringatan-peringatan. Dan rasul Muhammad berkata, dengan segala keluh kesahnya ‘ya tuhanku yang maha rahman dan rahim! sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur’an ini diabaikan. Mereka tidak mau mendengarkan, apalagi mengamalkannya. ” ayat ini meng-isyarahkan bahwa lingkungan ikut mempengaruhi jalan hidup se-seorang. Allah lalu ingin menenangkan hati nabi Muhammad, bahwa setiap nabi dari masa lalu adalah sama. Selalu saja berhadapan dengan para pengingkar. 31. Begitulah, bagi setiap nabi, semenjak masa lalu, telah kami adakan musuh dari orang-orang yang berdosa, baik dari kalangan jin atau manusia (lihat: al-an’am/7: 112). Manusia gampang terpedaya oleh rayuan setan. Dengan itu Allah ingin mengetahui siapa di antara mereka yang taat kepada-Nya dan mana yang tidak. Tetapi cukuplah tuhanmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong bagi siapa yang dikehendaki-Nya yaitu mereka yang ikhlas berada di jalan yang benar.
Al-Furqan Ayat 30 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 30, Makna Al-Furqan Ayat 30, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 30, Al-Furqan Ayat 30 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 30
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)