{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 33.
وَلَا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ إِلَّا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا ﴿٣٣﴾
wa lā ya`tụnaka bimaṡalin illā ji`nāka bil-ḥaqqi wa aḥsana tafsīrā
QS. Al-Furqan [25] : 33
Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, melainkan Kami datangkan kepadamu yang benar dan penjelasan yang paling baik.
Wahai Rasul, tidaklah orang-orang musyrik itu datang kepadamu dengan membawa argumen atau syubhat, melainkan Kami pasti datangkan kepadamu suatu jawaban yang benar dan dengan sebaik-baik penjelasan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil. (Al Furqaan:33)
Yaitu dengan membawa sesuatu alasan dan tuduhan yang tidak benar.
melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (Al Furqaan:33)
Artinya, tidak sekali-kali orang-orang kafir itu mengatakan sesuatu untuk menentang perkara yang hak, melainkan Kami sanggah mereka dengan jawaban yang benar, lebih jelas, lebih terang, dan lebih fasih daripada ucapan mereka.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil. (Al Furqaan:33 ) Yakni suatu usaha untuk menjatuhkan Al-Qur’an dan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar. (Al Furqaan:33), hingga akhir ayat. kecuali Jibril turun mengemban tugas dari Allah untuk menjawab mereka.
Hal ini tiada lain menunjukkan bukti perhatian Allah yang besar dan kemuliaan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di sisi-Nya, sehingga wahyu selalu datang kepadanya dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, baik di pagi hari, maupun di petang hari, di siang hari maupun di malam hari, sedang dalam perjalanan maupun sedang berada di tempat. Setiap kali malaikat turun menemuinya selalu membawa Al-Qur’an, lain halnya dengan cara penurunan kitab-kitab yang terdahulu (yang diturunkan sekaligus). Hal ini merupakan suatu kedudukan yang lebih tinggi dan lebih besar serta lebih agung ketimbang saudara-saudaranya dari kalangan semua nabi.
Al-Qur’an adalah kitab yang paling mulia yang diturunkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ adalah nabi yang paling besar yang diutus oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
Al-Qur’an mempunyai dua sifat kekhususan (dibandingkan dengan kitab-kitab terdahulu), yaitu Di alam mala’ul a’la, Al-Qur’an diturunkan sekaligus dari Lauh Mahfuz ke Baitul izzah di langit yang paling bawah. Sesudah itu Al-Qur’an diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur menurut peristiwa dan kejadian (yang memerlukan penurunan)nya.
Imam Nasai telah meriwayatkan berikut sanadnya melalui Ibnu Abbas yang telah mengatakan bahwa Al-Qur’an diturunkan sekaligus ke langit yang paling bawah pada malam Qadar. Kemudian diturunkan ke bumi selama dua puluh tahun. Kemudian membaca: Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (Al Furqaan:33) Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian. (Al Israa’:106)
Oleh karena itu, Dia berfirman, وَلا يَأْتُونَكَ بِمَثَلٍ “Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) suatu perumpamaan,” yang dengannya mereka menentang kebenaran dan dengannya mereka menolak kerasulanmu, إِلا جِئْنَاكَ بِالْحَقِّ وَأَحْسَنَ تَفْسِيرًا “melainkan (pasti) Kami mendatangkan kepadamu sesuatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya,” maksudnya Kami turunkan kepadamu al-Qur`an yang mengandung kebenaran di dalam makna-maknanya, kejelasan dan penjelasan yang sempurna pada lafazh-lafazh-nya. Maka makna-makna (yang dikandungnya) semuanya hak dan benar, tidak dicemari oleh satu kebatilan ataupun satu syubhat (kerancuan) dari sisi manapun; lafazh-lafazhnya dan batasan-batasannya terhadap segala sesuatu merupakan lafazh-lafazh yang paling jelas dan paling baik penjelasannya, menjelaskan makna-maknanya dengan penjelasan yang sempurna.
Di dalam ayat di atas terdapat satu dalil (bukti) bahwa sepantasnya bagi orang yang membicarakan ilmu, apakah dia sebagai muhaddits, pengajar, maupun penceramah, sepantasnya dia meneladani Rabbnya di dalam mengatur kondisi RasulNya. Demikian pula seorang alim mengatur permasalahan masyarakat. Setiap kali ada kesempatan atau datang suatu musim, maka hendaknya dia membawakan ayat-ayat al-Qur`an, hadits-hadits Nabi dan nasihat-nasihat yang sesuai dengan musim tersebut.
Ini juga mengandung bantahan terhadap orang-orang yang berlebihan, seperti kaum Jahmiyah dan semisal mereka yang ber-pendapat bahwa kebanyakan nash-nash al-Qur`an mengandung makna bukan literalnya (makna tersuratnya), dan ia mempunyai makna-makna selain dari maknanya yang dipahami secara lahir (literal). Jadi, berdasarkan pendapat mereka, al-qur`an itu tidak lebih baik penjelasannya daripada yang lainnya. Dan yang lebih baik, menurut klaim mereka, adalah penafsiran mereka yang merubah makna-makna al-qur`an dengan sejauh-jauhnya.
Kemudian Allah menghibur nabi Muhammad agar beliau bertambah semangat dalam berdakwah, dan tidak peduli dengan semua permintaan orang musyrik yang mengada-ada itu. Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, seperti permintaan mereka yang mengada-ada, dengan tujuan mencederai kenabianmu. Melainkan kami datangkan kepadamu suatu jawaban yang benar dan tepat, akan melemahkan anggahan-sanggahan mereka yang batil dan penjelasan yang paling baik, sehingga akan jelas mana yang benar dan mana yang salah. 34. Ayat berikut ini berisi peringatan keras kepada orang kafir tentang nasib mereka di akhirat nanti. Orang-orang yang dikumpulkan ke nera-ka jahanam dengan diseret wajahnya secara hakiki. Wajah adalah ang-gota badan yang paling mulia. Pada hari kiamat diputarbalikan oleh Allah sehingga berada di bawah dan dengan kondisi seperti itu mereka berjalan, sebagai balasan atas dosa-dosa mereka. Mereka itulah yang paling buruk tempatnya dibanding dengan tempat mana pun dan paling sesat jalannya. Kemudian Allah kembali menghibur nabi dengan menceritakan nasib kaum yang durhaka di masa lalu.
Al-Furqan Ayat 33 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 33, Makna Al-Furqan Ayat 33, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 33, Al-Furqan Ayat 33 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 33
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)