{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 60.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَـٰنِ قَالُوا وَمَا الرَّحْمَـٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا ۩ ﴿٦٠﴾
wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā
QS. Al-Furqan [25] : 60
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kepada Yang Maha Pengasih”, mereka menjawab, “Siapakah yang Maha Pengasih itu? Apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau (Muhammad) perintahkan kepada kami (bersujud kepada-Nya)?” Dan mereka makin jauh lari (dari kebenaran).
Ketika dikatakan kepada orang-orang kafir: Sujudlah dan beribadahlah kalian kepada Dzat yang Maha Penyayang. Maka mereka menjawab: Kami tidak mengetahui siapakah Dzat yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada-Nya karena menaati perintahmu? Dan perintah sujud kepada Allah itu hanya akan membuat mereka semakin menjauh dan berpaling dari iman.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan (sekutu-sekutu):
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang, ” Mereka menjawab, “Siapakah Yang Maha Penyayang itu?” (Al Furqaan:60 )
Maksudnya, kami tidak mengenal Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka mengingkari penamaan Allah dengan sebutan Yang Maha Pemurah, sebagaimana yang telah mereka lakukan pada hari Perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada juru tulisnya, “Tulislah ‘Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang’.” Maka mereka menjawab, “Kami tidak mengenal Yang Maha Pemurah, dan tidak (pula) Yang Maha Penyayang, tetapi tulislah perjanjian itu sebagaimana yang biasa kamu lakukan, yaitu ‘Dengan menyebut namaMu, ya Allah’.” Karena itulah maka Allah menurunkan firman-Nya:
Katakanlah, “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahimn. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai asma-ul husna (nama-nama yang terbaik). (Al Israa’:110)
Dengan kata lain, Dialah Allah dan Dialah Yang Maha Pemurah. Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Pemurah, ” mereka menjawab, “Siapakah Yang Maha Pemurah?” (Al Furqaan:60)
Yakni kami tidak mengenal-Nya dan tidak pula mengakui-Nya.
Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya). (Al Furqaan:60)
Yaitu hanya dengan ucapanmu itu.
dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman). (Al Furqaan:60)
Adapun orang-orang mukmin, mereka menyembah Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, mereka mengesakan-Nya sebagai Tuhan dan bersujud kepada-Nya.
Para ulama rahimahumullah telah sepakat bahwa pada ayat surat Al-Furqan ini, pembaca dan pendengarnya dianjurkan melakukan sujud tilawah, seperti yang telah dijelaskan di dalam bab yang menerangkannya (kitab fiqih).
Oleh karenanya Dia berfirman, وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا لِلرَّحْمَنِ “Dan apabila dikatakan kepada mereka, ‘Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang’,” yaitu (kepada Yang Maha Penyayang) semata yang telah mengaruniakan kepada kalian seluruh kenikmatan dan mencegah seluruh bencana dari kalian, قَالُوا “mereka menjawab,” dengan sikap ingkar dan kufur, وَمَا الرَّحْمَنُ “Siapakah Yang Maha Penyayang itu,” dengan anggapan mereka yang rusak, bahwa mereka tidak mengenal “Yang Maha Pemurah.” Dan mereka menjadikan bagian dari cemoohan mereka terhadap rasul adalah ucapan mereka, “Dia melarang kita menyembah sembahan-sembahan lain bersama Allah, sedangkan dia menyeru sembahan yang lain bersamaNya dengan mengatakan, ‘Ya Rahman!’ dan lain-lain,” sebagaimana difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
قُلِ ادْعُوا اللَّهَ أَوِ ادْعُوا الرَّحْمَنَ أَيًّا مَا تَدْعُوا فَلَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
“Katakanlah, ‘Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma`ul Husna (nama-nama yang terbaik).” (QS. Al-Isra`: 10).
Jadi, nama-nama Allah جَلَّ جَلالُهُ itu banyak, karena banyaknya sifat-sifatNya, dan kuantitas jumlah kesempurnaanNya, dan setiap masing-masing menunjukkan kepada sifat kesempurnaanNya.
أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا “Apakah kami akan sujud kepada Rabb Yang kamu memerintahkan kami (bersujud kepadaNya),” maksudnya, hanya karena perintahmu kepada kami. Ungkapan ini berdasarkan atas pendustaan mereka terhadap Rasul dan keengganan mereka untuk menaatinya. وَزَادَهُمْ “Dan (perintah sujud) menambah mereka,” maksudnya, ajakanmu untuk bersujud kepada ar-Rahman membuat mereka bertambah نُفُورًا “lari (dari iman),” maksudnya lari dari kebenaran menuju kebatilan dan bertambah kafir dan sengsara.
Kemudian Allah menjelaskan tentang sikap orang kafir yang terus ingkar terhadap Allah. Dan apabila dikatakan kepada mereka, yakni kepada orang-orang kafir itu, ‘sujudlah dan tunduklah kamu kepada tuhan yang maha pengasih’, mereka menjawab, dengan sinis ‘siapakah yang maha pengasih itu’ apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau, wahai Muhammad, perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya padahal kami tidak mengetahui dan mengenal-Nya'” mereka sangat angkuh dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. Hati mereka sudah terkunci rapat oleh kedengkian, kesombongan, dan kekafiran. 61. Padahal jika mereka mengetahui kekuasaan Allah di alam seluruh, mereka pasti bersujud kepada-Nya. Mahasuci Allah dan maha banyak kebaikan-Nya kepada makhluk-Nya, yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dalam jumlah milyaran. Semuanya berjalan secara ter-atur, tak pernah ada benturan antara satu dengan lainnya. Dan dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. Matahari mem-punyai energi panas yang luar biasa besarnya yang terus menyala-Nyala sehingga bisa bersinar dengan kekuatannya sendiri. Sementara bulan bersinar dengan sinar yang lembut dan redup, karena mendapatkan pancaran dari cahaya matahari. Matahari dan bulan memberikan man-faat yang luar biasa kepada manusia.
Al-Furqan Ayat 60 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 60, Makna Al-Furqan Ayat 60, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 60, Al-Furqan Ayat 60 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 60
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)