{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 61.
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا ﴿٦١﴾
tabārakallażī ja’ala fis-samā`i burụjaw wa ja’ala fīhā sirājaw wa qamaram munīrā
QS. Al-Furqan [25] : 61
Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dan Dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar.
Begitu agung berkah Allah dan betapa banyak kebaikan-Nya. Dia-lah yang menjadikan bintang-bintang besar di langit yang berada pada porosnya. Dan Dia juga yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya di sana.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengagungkan dan membesarkan diri-Nya atas keindahan segala apa yang diciptakan-Nya di langit berupa gugusan-gugusan bintang yang besar-besar, menurut pendapat Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Abu Saleh, Al-Hasan, dan Qatadah. Sedangkan menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan al-buruj ialah gedung-gedung penjagaan yang ada di langit. Demikianlah menurut riwayat yang bersumber dari Ali, Ibnu Abbas, Muhammad ibnu Ka’b, Ibrahim An-Nakha’i, dan Sulaiman ibnu Mahran Al-A’masy. Pendapat ini dikatakan pula oleh sebuah riwayat yang bersumber dari Abu Saleh. Akan tetapi, pendapat yang pertamalah yang lebih kuat. Terkecuali jika bintang yang besar-besar itu diumpamakan sebagai gedung-gedung penjagaan, maka kedua pendapat ini dapat dipertemukan. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang (Al Mulk:5), hingga akhir ayat.
Karena itulah disebutkan oleh ayat dalam surat ini:
Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari. (Al Furqaan:61)
Yakni matahari yang bersinar bagaikan pelita pada alam wujud ini. Seperti juga yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari). (An-Naba’: 13)
dan bulan yang bercahaya. (Al Furqaan:61)
Artinya, bercahaya lagi terang dengan cahaya sendiri, bukan cahaya matahari (Ibnu Kasir berpendapat bahwa bulan itu bersinar, dan bukan pantulan dari sinar matahari, pent.). Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Dialah Yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. (Yunus:5)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan perkataan Nuh a.s. kepada kaumnya:
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita? (Nuh:15-16)
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ berulang-ulang menyebutkan kata تَبَارَكَ “Mahasuci Allah,” dalam Surat yang mulia ini sebanyak tiga kali, karena maknanya adalah, sebagaimana telah disebutkan di muka, bahwasanya kata ini menunjukkan kepada keagungan Sang Pencipta dan banyaknya sifat-sifat dan kebaikan serta karuniaNya.
Surat ini mengandung sebagian dari pengambilan dalil akan keagunganNya, luasnya kerajaanNya, luar biasanya kehendakNya, keuniversalan ilmu pengetahuanNya, kekuasaanNya, cakupan kerajaanNya dalam berbagai hukum perintah dan hukum-hukum balasan serta kesempurnaan kebijaksanaanNya.
Dan di dalamnya terdapat bukti atas keluasan rahmatNya, keluasan kemurahanNya dan banyaknya kebaikanNya yang ber-sifat agama dan duniawi, hingga menjadi tuntutan untuk mengulang-ulang kata “sifat yang sangat indah” ini.
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا “Mahasuci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang,” maksudnya adalah bintang-bintang dan keseluruhannya, atau letak-letak garis orbit matahari dan bulan yang dilaluinya satu demi satu. Ia laksana bangunan tinggi dan benteng bagi perkotaan di dalam melindunginya. Demikian pula halnya bintang-bintang, laksana benteng-benteng menjulang tinggi yang dibuat untuk penjagaan. Karena sesungguhnya bintang-bintang itu adalah alat pelempar untuk setan-setan.
وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا “Dan Dia menjadikan juga padanya matahari,” padanya terkandung cahaya dan panas yaitu matahari, وَقَمَرًا مُنِيرًا “dan bulan yang bercahaya.” Di dalamnya ada cahaya yang tidak panas. Dan ini termasuk salah satu bukti keagunganNya dan betapa banyak ihsan (kebaikan)Nya, disebabkan penciptaan yang luar biasa yang terkandung di dalamnya, pengaturan yang rapi dan keindahan yang agung yang menunjukkan kepada keagungan Penciptanya di dalam seluruh sifat-sifatNya, dan berbagai kemas-lahatan yang terdapat di dalamnya bagi manusia dan berbagai manfaat yang merupakan bukti atau betapa banyaknya kebaikan dan karuniaNya.
Padahal jika mereka mengetahui kekuasaan Allah di alam seluruh, mereka pasti bersujud kepada-Nya. Mahasuci Allah dan maha banyak kebaikan-Nya kepada makhluk-Nya, yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dalam jumlah milyaran. Semuanya berjalan secara ter-atur, tak pernah ada benturan antara satu dengan lainnya. Dan dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. Matahari mem-punyai energi panas yang luar biasa besarnya yang terus menyala-Nyala sehingga bisa bersinar dengan kekuatannya sendiri. Sementara bulan bersinar dengan sinar yang lembut dan redup, karena mendapatkan pancaran dari cahaya matahari. Matahari dan bulan memberikan man-faat yang luar biasa kepada manusia. 62. Dan bentuk kekuasaan Allah lainnya adalah bahwa dia pula yang menjadikan malam dan siang silih berganti sesuai dengan perputaran bumi mengelilingi matahari. Siang dan malam saling berkejaran. Kejadian alam seluruh ini haruslah menjadi bahan renungan bagi orang yang ingin mengambil pelajaran bahwa semua ciptaan Allah pasti mempunyai hikmah yang besar bagi makhluk-Nya, atau bagi yang ingin bersyukur dengan hati, lisan dan anggota badannya untuk mencari rida Allah.
Al-Furqan Ayat 61 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 61, Makna Al-Furqan Ayat 61, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 61, Al-Furqan Ayat 61 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 61
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)