{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 66.
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا ﴿٦٦﴾
innahā sā`at mustaqarraw wa muqāmā
QS. Al-Furqan [25] : 66
sungguh, Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.
Sesungguhnya Neraka Jahanam adalah seburuk tempat menetap dan tempat kediaman.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnur Rabi’, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dari Al-A’masy, dari Malik ibnul Haris yang mengatakan bahwa apabila seseorang dilemparkan ke dalam neraka, maka ia terjatuh ke dalamnya. Dan apabila sampai pada salah satu pintunya, dikatakan kepadanya, “Tetaplah di tempatmu, kamu akan diberi jamuan terlebih dahulu.” Maka ia diberi minum racun ular hitam dan kalajengking. Perawi mengatakan bahwa lalu kulit, rambut, urat, dan otot-ototnya pecah.
Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnur Rabi’, telah menceritakan kepada kami Abul Ahwas, dari Al-A’masy, dari Mujahid, dari Ubaid ibnu Umair yang mengatakan, “Sesungguhnya di dalam neraka benar-benar terdapat sumur-sumur yang di dalamnya terdapat ular-ular yang besarnya seperti unta, dan kalajengking-kalajengking yang besarnya seperti begal yang besar. Apabila ahli neraka dilemparkan ke dalam neraka, maka ular-ular dan kalajengking-kalajengking itu keluar dari tempat persembunyiannya menuju kepada mereka, lalu menggigit dan mematuki kulit dan rambut mereka sehingga daging mereka sampai ke telapak kaki tersayat. Dan apabila ular-ular dan kalajengking-kalajengking itu merasakan panasnya neraka, maka mereka kembali ke tempatnya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Musa, tela’ menceritakan kepada kami Salam ibnu Miskin, dari Abu Zhalali, dari Anas ibnu Malik r.a., dari Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah bersabda: Sesungguhnya ada seorang hamba di dalam neraka Jahanam berseru selama seribu tahun dengan mengucapkan, “Ya hannan Ya Mannan ” (Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih, wahai Tuhan Yang Maha Pemberi anugerah). Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Jibril, “Pergilah kamu dan bawalah hamba-Ku itu.” Jibril berangkat, dan ia menjumpai ahli neraka dalam keadaan terjungkal seraya menangis. Lalu Jibril kembali menghadap kepada Tuhannya, dan menceritakan kepada-Nya apa yang telah dilihatnya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Bawalah dia kepada-Ku, sesungguhnya dia berada di tempat anu.” Maka Jibril membawa orang tersebut dan memberdirikannya di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Allah berfirman, “Hai hamba-Ku, bagaimanakah kamu jumpai tempat tinggal dan tempat peristirahatanmu?” Si hamba menjawab, “Wahai Tuhanku, benar benar tempat yang buruk dan tempat peristirahatan yang buruk.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Kembalikanlah hamba-Ku (ke tempatnya).” Si hamba berkata, “Wahai Tuhanku, setelah Engkau keluarkan daku dari neraka, daku sama sekali tidak berharap untuk dikembalikan kepadanya.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Biarkanlah hamba-Ku.”
Tafsir Ayat:
إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا “Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” Ini adalah ungkapan doa dari mereka dengan nada mengemis kepada Allah, sebagai penjelasan betapa butuhnya mereka kepadaNya, dan pernyataan bahwa mereka tidak mempunyai kemampuan untuk menanggung azab tersebut; dan agar mereka bisa mengingat kembali karunia Allah yang telah dilimpahkan kepada mereka. Sebab, sesungguhnya tindakan (Allah) menghilangkan kedahsyatan azab sesuai dengan (kadar) kedahsyatan dan kehebatannya sangatlah menyentuh (kalbu) dan rasa gembira meluap bila kedahsyatan azab itu dijauhkan.
65-66. Sifat berikutnya adalah takut akan siksaan api neraka: dan orang-orang yang berkata, ‘ya tuhan kami, jauhkanlah azab jahanam yang sangat pedih itu dari kami, kami sangat takut, karena sesungguhnya azabnya itu membuat kebinasaan yang kekal. ‘ inilah kerugian yang sangat besar bagi kami. Apalah arti kehidupan ini jika pada akhirnya kami tersiksa, karena dosa-dosa kami. Sungguh, jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. “67. Sifat berikutnya adalah tidak berlebih-lebihan dalam berinfak. Dan di antara sifat hamba-hamba tuhan yang maha pengasih adalah orang-orang yang apabila menginfakkan harta, mereka tidak berlebihan dengan menghambur-hamburkannya, karena perilaku seperti inilah yang dikehendaki setan dan tidak pula kikir yang menyebabkan dibenci oleh masyarakat, di antara keduanya secara wajar, inilah agama yang pertengah-an, moderat, seimbang antara kepentingan individu dan masyarakat.
Al-Furqan Ayat 66 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 66, Makna Al-Furqan Ayat 66, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 66, Al-Furqan Ayat 66 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 66
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)