{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 73.
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا ﴿٧٣﴾
wallażīna iżā żukkirụ bi`āyāti rabbihim lam yakhirrụ ‘alaihā ṣummaw wa ‘umyānā
QS. Al-Furqan [25] : 73
dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta,
Dan orang-orang yang jika dinasihati dengan ayat-ayat Al Qur’an dan dalil-dalil keesaan Allah, maka mereka tidak melalaikannya, seolah-olah mereka adalah orang-orang yang tuli dan tidak mendengarnya, buta yang tidak melihatnya, sebaliknya hati mereka memahami, bashirah mereka terbuka menerima, maka mereka pun merunduk sujud dan taat kepada Allah.
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. (Al Furqaan:73)
Yaitu berbeda dengan orang kafir yang apabila mendengar ayat-ayat Allah, maka dirinya tidak terpengaruh, bahkan tetap dalam keadaannya yang kafir, seakan-akan tidak mendengarnya bagaikan orang yang tuli dan buta.
Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: mereka tidak menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. (Al Furqaan:73) Maksudnya, mereka tidak mendengarkannya, tidak mau melihatnya, dan tidak mau mengerti akan sesuatu pun darinya. Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa betapa banyaknya lelaki yang membaca ayat-ayat Allah, sedangkan mereka menghadapinya seperti orang-orang yang tuli dan bisu.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta. (Al Furqaan:73) Yakni mereka tidak tuli terhadap perkara yang hak dan tidak buta terhadapnya, mereka—demi Allah— adalah kaum yang memikirkan perkara hak dan beroleh manfaat dari apa yang mereka dengar dari Kitab-Nya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Usaid ibnu Asim, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Hamran, telah menceritakan kepada kami Ibnu Aun yang mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Asy-Sya’bi tentang seorang lelaki yang melihat suatu kaum sedang melakukan sujud, tetapi dia tidak mendengar ayat yang menyebabkan mereka melakukan sujud. Bolehkah ia ikut sujud bersama mereka? Asy-Sya’bi membacakan ayat ini kepadanya. Dengan kata lain, yang dimaksudkan oleh Asy-Sya’bi ialah lelaki itu tidak boleh ikut sujud bersama mereka karena dia tidak mendengar apa yang menyebabkan mereka sujud. Tidaklah layak bagi seorang mukmin menjadi seorang yang membebek, bahkan dia harus mengetahui apa yang dilakukannya dan melakukan perbuatannya dengan penuh keyakinan dan keterangan (alasan) yang jelas.
Tafsir Ayat:
وَالَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِآيَاتِ رَبِّهِمْ “Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Rabb mereka,” yang mana Dia me-merintahkan kepada mereka untuk mendengarnya dan menjadi-kannya sebagai pedoman, لَمْ يَخِرُّوا عَلَيْهَا صُمًّا وَعُمْيَانًا “mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta,” maksudnya, mereka tidak meresponnya dengan sikap berpaling darinya, ber-sikap tuli untuk mendengarnya dan mengalihkan perhatian dan hati darinya, seperti yang dilakukan oleh orang yang tidak beriman dan tidak membenarkannya. Sesungguhnya sikap mereka di saat mendengarnya adalah seperti yang difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
إِنَّمَا يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لا يَسْتَكْبِرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami), niscaya mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedang mereka tidak menyombongkan diri.” (QS. As-Sajdah: 15).
Mereka meresponnya dengan menerima ayat-ayat itu, rasa membutuhkannya, tunduk dan patuh kepadanya. Anda akan menjumpai mereka memiliki telinga yang peka dan hati yang sensitif, hingga iman mereka bertambah karenanya, makin sempurna keyakinannya karenanya, menimbulkan semangat pada diri mereka, dan mereka sangat riang dan berbahagia karenanya.
Dan sifat ‘ib’durrahm’n berikutnya adalah orang-orang yang apabila diberi peringatan oleh Allah atau nabi-Nya dengan ayat-ayat tuhan mere-ka, mereka tidak bersikap sebagai orang-orang yang tuli dan buta, tapi mereka mendengar peringatan tersebut dengan penuh perhatian dan sikap yang penuh kepedulian. 74. Dan sifat ‘ib’durrahm’n berikutnya adalah orang-orang yang berkata yakni memanjatkan doa, ‘ya tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami yang menjadi pendamping kami dalam melaksanakan kehidupan ini dan anugerahkanlah juga kepada keturunan kami yang akan melanjutkan kehidupan diri kami sebagai penyenang hati kami, karena perbuatan mulia mereka, dan jadikanlah kami sebagai pemimpin dan panutan bagi orang-orang lain yang bertakwa. ‘.
Al-Furqan Ayat 73 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 73, Makna Al-Furqan Ayat 73, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 73, Al-Furqan Ayat 73 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 73
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)