{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 43.
قَالَ لَهُمْ مُوسَىٰ أَلْقُوا مَا أَنْتُمْ مُلْقُونَ ﴿٤٣﴾
qāla lahum mụsā alqụ mā antum mulqụn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 43
Dia (Musa) berkata kepada mereka, “Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan.”
Musa berkata kepada para tukang sihir, dia ingin membuktikan kebatilan sihir mereka dan memperlihatkan bahwa apa yang dibawanya bukan merupakan sihir: Lemparkanlah sihir yang ingin kalian lemparkan.
Maka tatkala ahli-ahli sihir datang. (Asy-Syu’ara’: 41)
Yakni tiba di majelis Fir’aun yang saat itu mereka telah menyediakan bagi Fir’aun panggung khusus. Fir’aun menghimpunkan para pelayannya, para hulubalangnya, para pembantu, dan para pemimpin negeri serta semua bala tentara negerinya. Lalu para ahli sihir berdiri di hadapan Fir’aun seraya meminta kebaikan darinya dan berada dekat dengannya jika mereka beroleh kemenangan. Yakni inikah tujuan yang karenanya engkau menghimpunkan kami? Mereka berkata, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
“Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” Fir’aun menjawab, “Ya. Kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku).” (Asy-Syu’ara’: 41 -42)
Maksudnya, selain memenuhi apa yang kalian minta, aku akan menjadikan kalian sebagai orang-orang terdekatku dan teman semajelisku, lalu mereka kembali ke tempat pertandingan.
(Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, “Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” Berkata Musa, “Silakan kamu sekalian melemparkan.” (Taha: 65-66)
Dalam surat ini disingkat, Musa berkata kepada mereka:
“Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan.” Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata, “Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.”(Asy-Syu’ara’: 43-44)
Ucapan seperti ini sama dengan yang biasa dikatakan oleh orang awam yang jahil bila hendak melakukan sesuatu yang penting, “Demi pahala si Fulan.” Dalam surat Al-A’raf disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan). (Al-A’raf: 116)
Dan di dalam surat Taha disebutkan melalui firman-Nya:
Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berkata: “Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. “Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang”. (Taha: 66 – 69)
Dan dalam surat Asy-Syu’ara’ ini disebutkan oleh firman-Nya:
Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu. (Asy-Syu’ara’: 45)
Yakni menyambar dan mengumpulkan semuanya dari setiap penjuru, lalu menelannya dan tidak meninggalkan sesuatu pun darinya. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. (Al-A’raf: 118)
sampai dengan firman-Nya:
(yaitu) Tuhan Musa dan Harun. (Al-A’raf: 122)
Hal ini merupakan suatu peristiwa yang sangat besar yang membuktikan kemenangan mukjizat yang nyata, sekaligus sebagai hujah yang mematikan. Demikian itu karena orang-orang yang diandalkan oleh Fir’aun untuk dapat menang menjadi kalah dan tunduk serta beriman kepada Musa pada saat itu juga, dan mereka bersujud kepada Allah Tuhan semesta alam yang telah mengutus Musa dan Harun dengan hak dan mukjizat yang cemerlang. Fir’aun mengalami kekalahan yang fatal yang belum pernah ada kekalahan semisal dengan apa yang dialaminya. Akan tetapi, Fir’aun adalah orang yang sangat kurang ajar terhadap Allah; semoga laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia menimpanya. Maka ia dengan rasa angkuh, ingkar, dan sombongnya mulai memutarbalikkan kenyataan, lalu ia mengancam para ahli sihir itu melalui ucapannya yang disitir oleh firman-Nya:
Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian. (Asy-Syu’ara’: 49)
Dan firman-Nya:
sesungguhnya perbuatan ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini. (Al-A’raf: 123), hingga akhir ayat. .
Ketika mereka semua berkumpul pada hari yang telah ditentukan, berikut Musa dan seluruh masyarakat negeri Mesir, maka Musa menasihati serta mengingatkan mereka seraya berkata,
وَيْلَكُمْ لا تَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرَى
“Celakalah kamu, janganlah kamu mengadakan kedustaan atas Nama Allah, sehingga Dia membinasakan kamu dengan siksa. Dan sungguh telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan.” (QS. Thaha: 61).
Lalu mereka berselisih dan berbantah-bantahan, kemudian Fir’aun memberi mereka semangat keberanian dan sebagian dari mereka memberi semangat kepada sebagian yang lain. قَالَ لَهُمْ مُوسَى أَلْقُوا مَا أَنْتُمْ مُلْقُونَ “Musa berkata kepada mereka, ‘Lemparkanlah sesuatu yang hendak kamu lemparkan’.” Maksudnya, lemparkanlah segala sesuatu yang ada di dalam benak kalian akan dilemparkan. Musa sama sekali tidak mengecualikan apa pun, karena keyakinannya akan kebatilan sesuatu yang mereka hadirkan untuk menentang kebenaran.
فَأَلْقَوْا حِبَالَهُمْ وَعِصِيَّهُمْ “Lalu mereka melemparkan tali-temali dan tongkat-tongkat mereka: dan dengan serta-merta semua itu menjadi ular-ular yang merayap cepat, dan dengan itu mereka berhasil menyihir penglihatan seluruh manusia (yang hadir), dan mereka berkata, وَقَالُوا بِعِزَّةِ فِرْعَوْنَ إِنَّا لَنَحْنُ الْغَالِبُونَ “Demi keperkasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang.” Mereka meminta pertolongan kepada keperkasaan seorang hamba yang lemah lagi rapuh dari segala sisinya; hanya saja ia telah congkak dan tampak baginya sosok seorang raja dengan bala tentaranya, sehingga fenomena itu benar-benar memperdaya mereka, sedangkan mata hati mereka tidak sampai kepada hakikat perkara yang sesungguhnya. Atau, itu adalah sumpah mereka atas nama keperkasaan Fir’aun, dan yang disumpahkan adalah bahwasanya mereka pasti menang!
فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ “Kemudian Musa menjatuhkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan,” menelan dan mengambil مَا يَأْفِكُونَ “benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu.” Tongkat itu menelan segala sesuatu yang telah mereka lemparkan berupa tali-temali dan berbagai tongkat, sebab semua itu adalah kebohongan, kedustaan dan kepalsuan, dan semua itu adalah batil, tidak dapat tegak di hadapan kebenaran dan tidak pula dapat melawannya.
Para pesihir mempersilakan nabi musa memperlihatkan kehebatannya terlebih dahulu (lihat: surah al-a’r’f/7: 115). Namun sebelumnya nabi musa mengingatkan mereka agar tidak meneruskan perang tanding ini karena mereka pasti kalah (lihat: surah ”ha:61). Namun mereka tetap dengan pendirian mereka. Perang tanding pun dimulai. Dia, musa, berkata kepada mereka para pesihir itu, “sekarang aku berikan kesempatan kepada kalian, lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan, agar nanti bisa terlihat mana yang benar dan mana yang batil. ” lain halnya jika nabi musa terlebih dahulu yang beraksi. 44. Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka seraya berkata dan bersumpah dengan penuh keyakinan, ‘demi kekuasaan fir’aun, pasti kamilah yang akan menang. ‘ tongkat dan tali temali yang dilemparkan para pesihir itu terlihat oleh pengunjung seperti ular-ular yang berkeliaran ke sana ke mari yang menakutkan. Inilah puncak prestasi sihir mereka. Melihat gelagat ini, nabi musa merasa takut, tapi Allah menentramkannya, “wahai musa, jangan takut, kamu pasti menang’ Allah kemudian memerintahkan nabi musa untuk melemparkan tongkatnya.
Asy-Syu’ara Ayat 43 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 43, Makna Asy-Syu’ara Ayat 43, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 43, Asy-Syu’ara Ayat 43 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 43
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)