{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 49.
قَالَ آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ فَلَسَوْفَ تَعْلَمُونَ ۚ لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلَافٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ ﴿٤٩﴾
qāla āmantum lahụ qabla an āżana lakum, innahụ lakabīrukumullażī ‘allamakumus-siḥr, fa lasaufa ta’lamụn, la`uqaṭṭi’anna aidiyakum wa arjulakum min khilāfiw wa la`uṣallibannakum ajma’īn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 49
Dia (Fir‘aun) berkata, “Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya.”
Fir’aun pun mengingkari para tukang sihir, dia berkata: Beraninya kalian semua beriman kepada Musa tanpa izinku. Dan dia berkata untuk menipu mereka bahwa apa yang didatangkan oleh Musa juga sihir: Dia adalah guru kalian sihir, kalian harus tahu siksa apakah yang akan menimpa kalian dariku. Aku akan memotong tangan dan kaki kalian secara silang, tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya, dan setelah itu aku pasti akan menyalib kalian semuanya.
Tafsir ayat ini diterangkan secara ringkas pada akhir tafsir ayat 45.
Akan tetapi Fir’aun menolak, melainkan dia makin bertambah congkak dan sesat, bersikukuh di dalam kesesatannya dan keras kepala. Maka dari itu, dia berkata kepada para ahli sihir, آمَنْتُمْ لَهُ قَبْلَ أَنْ آذَنَ لَكُمْ “Apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu.” Dia heran dan membuat kaumnya terheran-heran atas kelancangan para ahli sihir itu terhadapnya dan kelancangan mereka untuk beriman tanpa seizin darinya dan tanpa permusyawaratannya. إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ “Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu.” Demikianlah, padahal dialah yang telah mengumpulkan para ahli sihir, dan para pembesarnya yang telah mengusulkan kepadanya untuk mengumpulkan mereka dari seluruh penjuru negeri. Sementara mereka mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak pernah berkumpul dengan Musa dan tidak pernah melihatnya sebelumnya, dan bahwa mereka telah membawa sihir yang telah menyulap pandangan mata orang-orang yang melihatnya dan membuat mereka terlena. Akhirnya ucapan (Fir’aun itu) tersebar di tengah-tengah mereka, yang mereka sendiri sudah mengetahui kebatilannya. Maka tidak aneh bagi orang-orang yang berakal ini kalau mereka tidak beriman kepada kebenaran yang sudah sangat jelas dan ayat-ayat yang luar biasa ini. Sebab, kalau sekiranya Fir’aun berkata kepada mereka tentang apa yang telah terjadi, dan bahwasanya ia benar-benar berlawanan dengan yang hakikatnya, niscaya mereka membenarkannya.
Kemudian Fir’aun mengancam para ahli sihir, seraya berkata, لأقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِنْ خِلافٍ “Sungguh aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan.” Maksudnya, tangan kanan dan kaki kiri yang dipotong, sebagaimana diberlakukan kepada orang yang membuat kerusakan di muka bumi ini, وَلأصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ “dan aku akan menyalibmu semuanya,” agar kalian menjadi hina dan nista. Lalu para ahli sihir itu berkata setelah merasakan manis dan lezatnya iman, لا ضَيْرَ “Tidak ada kemudaratan.” Maksudnya, kami tidak peduli terhadap apa yang engkau ancamkan terhadap kami, إِنَّا إِلَى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ إِنَّا نَطْمَعُ أَنْ يَغْفِرَ لَنَا رَبُّنَا خَطَايَانَا “sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami,” berupa kekafiran, sihir dan lain-lain, أَنْ كُنَّا أَوَّلَ الْمُؤْمِنِينَ “karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman,” kepada Musa daripada para pasukan tentara itu. Maka Allah membuat mereka berpendirian teguh dan sabar. Bisa jadi Fir’aun betul-betul telah melaksanakan apa yang diancamkannya [terhadap mereka] saat itu karena kekuasaan dan kemampuannya di saat itu masih dominan, dan ada kemungkinan (juga) Allah telah membuatnya tidak bisa melakukan ancaman tersebut.
Dengan dikalahkannya para pesihir itu, posisi fir’aun semakin terdesak. Padahal kejadian ini disaksikan banyak sekali penduduk yang berkerumun. Fir’aun lalu berkata kapada para pesihir dengan suara lantang dan menggertak, dia, fir’aun, berkata dengan nada geram, ‘mengapa kamu beriman kepada musa sebelum aku memberi izin kepadamu’ padahal aku adalah pemimpin yang ditaati dan ditakuti. Sesungguhnya dia, musa, pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. ” lalu fir’aun mengancam mereka, “nanti kamu pasti akan tahu akibat perbuatanmu. Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh, akan kusalib kamu semuanya di tiang sampai kamu mati di tiang saliban itu. 50. Namun ancaman fir’aun tidak menyurutkan tekad mereka untuk terus beriman kepada Allah. Demikianlah hati jika sudah tenteram dengan keimanan tidak akan mudah goyah dengan ancaman apa pun. Para pesihir itu bahkan berani berterus terang dengan keimanan mereka. Mereka berkata, ‘tidak ada sama sekali yang kami takutkan dengan semua yang engkau ancamkan kepada kami, karena pada akhirnya kami semua akan mati, kami akan kembali kepada tuhan kami dan kami harus mempertanggungjawabkan perbuatan kami di hadapan tuhan kami.
Asy-Syu’ara Ayat 49 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 49, Makna Asy-Syu’ara Ayat 49, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 49, Asy-Syu’ara Ayat 49 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 49
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)