{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 50.
قَالُوا لَا ضَيْرَ ۖ إِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ ﴿٥٠﴾
qālụ lā ḍaira innā ilā rabbinā mungqalibụn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 50
Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami.
Para tukang sihir berkata kepada Fir’aun: Kami tidak gentar menghadapi siksaan di dunia, pada akhirnya kami tetap akan berpulang kepada Rabb kami, lalu kemudian Dia akan memberi kami nikmat yang langgeng.
Kemudian Fir’aun mengancam akan memotong tangan dan kaki mereka, lalu menyalib mereka. Maka mereka menjawab, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya:
Tidak ada kemudaratan (bagi kami). (Asy-Syu’ara’: 50)
Yakni tiada halangan dan tiada mudarat bagi kami, serta kami tidak peduli dengan ancaman itu.
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Asy-Syu’ara’: 50)
Yaitu kembali kami hanya kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, dan Dia tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik dalam amalnya. Tiada sesuatu pun dari apa yang engkau lakukan terhadap kami samar bagi-Nya, dan Dia kelak akan membalas kami dengan pembalasan yang sempurna atas hal tersebut
49-51 akan tetapi fir’aun menolak, melainkan dia makin bertambah congkak dan sesat, bersikukuh di dalam kesesatanya dan keras kepala. Maka dari itu, dia berkata kepada para ahli sihir,”apakah kamu sekalian beriman kepada Musa sebelum aku membi izin kepadamu,” Dia heran dan membuta kuamnya terheran-heran atas kelancangan para ahli sihir itu terhadapnya dan kelancangan mereka untuk beriman tanpa seizin darinya dan tanpa permusyawaratannya. “sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu,” demikianlah, padahal dialah yang telah mengumpulkan para ahli sihir, dan para pembesarnya yang telah mengusulkan kepadanya untuk mengumpulkan mereka dari seluruh penjuru negeri. Sementraa mereka mengetahui bahwa mereka sama sekali tidak pernah berkumpul dengan Musa dan tidak pernah melihatnya sebelumnya, dan bahwa mereka telah membawa sihir yang telah menyulap pandangan mata orang-orang yang melihatnya dan membuat mereka terlena. Akhirnya ucapan (fir’aun itu) tersebar di tengah-tengah mereka, yang mereka sendiri sudah mengetahui kebatilannya. Maka tidak aneh bagi orang-orang berakal ini kalau mereka tidak beriman kepada kebenaran yang sudah sangat jelas dan ayat-ayat yang luar biasa ini. Sebab, kalau sekiranya fir’aun berkata kepada mereka tentang apa yang telah terjadi, dan bahwasannya ia benar-benar berlawanan dengan yang hakikatnya, niscaya mereka membenarkannya.
Kemudian fir’aun mengancam para ahli sihir, seraya berkata,”sungguh aku akan memotong tanganmu dan kakimu dengan bersilangan,” maksudnya, kaki kanan dan kaki kiri yang dipotong, sebagaimana diberlakukan kepada orang yang membuat kerusakan di muka bumi ini, “dan aku akan menyalibmu semuanya,” agar kalian menjadi hina dan nisat. Lalu para ahli sihir itu berkata setelah merasakan manis dan lezatnya iman, “tidak ada kemudaratan” maksudnya, kami tidak peduli terhadap apa yang engkau ancamkan kepada kami,”sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami, sesungguhnya kami amat menginginkan bahwa Rabb kami akan mengampuni kesalahan kami,” berupa kekafiran, sihir dan lain-lain, ”karena kami adalah orang-orang yang pertama-tama beriman,”kepada Musa draipada para pasukan tentara itu. Maka Allah membuta mereka berpendirian teguh dan sabar. Bisa jadi fir’aun betul-betul telah melaksanakan apa yang diancamkannya [terhadap mereka] saat itu karena kekuasaan dan kemampuannya di saat itu masih dominan, dan ada kemungkinan (juga) Allah telah membuatnya tidak bisa melakukan ancaman tersebut.
Namun ancaman fir’aun tidak menyurutkan tekad mereka untuk terus beriman kepada Allah. Demikianlah hati jika sudah tenteram dengan keimanan tidak akan mudah goyah dengan ancaman apa pun. Para pesihir itu bahkan berani berterus terang dengan keimanan mereka. Mereka berkata, ‘tidak ada sama sekali yang kami takutkan dengan semua yang engkau ancamkan kepada kami, karena pada akhirnya kami semua akan mati, kami akan kembali kepada tuhan kami dan kami harus mempertanggungjawabkan perbuatan kami di hadapan tuhan kami. 51. Mereka terus berkata, “sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya tuhan kami akan mengampuni segala kesalahan kami yang kami perbuat, karena perbuatan sihir kami, ketaatan kami kepada fir’aun, dan lain-lainnya, karena kami menjadi orang yang pertama-tama beriman. ‘ kepada tuhan musa dan harun.
Asy-Syu’ara Ayat 50 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 50, Makna Asy-Syu’ara Ayat 50, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 50, Asy-Syu’ara Ayat 50 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 50
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)