{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 105.
كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ ﴿١٠٥﴾
każżabat qaumu nụḥinil-mursalīn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 105
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.
Kaum Nuh mendustakan risalah Nabi mereka, sehingga dengan itu mereka telah mendustakan seluruh Rasul-Rasul, karena setiap Rasul memerintahkan umatnya untuk membenarkan semua Rasul.
Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” (Asy-Syu’ara’: 105-106)
Yakni mengapa kalian tidak takut kepada Allah karena kalian menyembah selain-Nya?
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan pendustaan kaum nabi Nuh terhadap rasul mereka, yaitu Nuh, dan (menjelaskan) jawabannya terhadap mereka dan jawaban mereka terhadapnya, serta kesudah-an semuanya, seraya berfirman, كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ “Kaum Nuh telah mendustakan para rasul,” semuanya. Sebab pendustaan mereka terhadap Nuh adalah sama dengan mendustakan semua rasul, karena mereka semua sepakat atas satu dakwah dan satu informasi. Maka mendustakan salah satunya sama dengan mendustakan semua ke-benaran yang mereka bawa.
Mereka telah mendustakannya. إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ “ketika saudara mereka berkata kepada mereka.” Maksudnya, saudara senasab, yaitu نُوحٌ “Nuh.” Sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُ hanya mengangkat para rasul itu dari nasab (keturunan, marga) kaum yang mana dia diutus kepada mereka, agar mereka tidak merasa jijik (segan) untuk tunduk kepadanya karena sudah mengetahui hakikat jati dirinya, sehingga mereka tidak perlu mencarinya. Maka Nuh berkata kepada mereka dengan ucapan yang paling santun, sebagaimana cara para rasul lainnya, أَلا تَتَّقُونَ “Mengapa kamu tidak bertakwa,” kepada Allah, lalu meninggalkan kebiasaan kalian menyembah berhala-berhala, dan memurnikan ibadah kepada Allah semata.
إِنِّي لَكُمْ رَسُولٌ أَمِينٌ “Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan untuk kalian,” maka keberadaan sebagai utusan (rasul) yang diutus kepada mereka secara khusus mewajibkan mereka menerima apa saja yang diajarkan kepada mereka, beriman kepadanya dan bersyukur kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ atas pengistimewaan yang dianugerahkan kepada mereka berupa seorang rasul yang mulia ini. Dan keberadaannya sebagai orang yang terpercaya itu berarti dia sama sekali tidak berdusta atas Nama Allah, tidak menambah wahyuNya dan tidak pula menguranginya. Hal ini mengharuskan mereka untuk membenarkan semua khabar yang diberitakannya dan mematuhi semua perintah-perintahnya, فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ “maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,” dalam hal apa saja yang dia perintahkan kepada kalian dan dia larang terhadap kalian. Inilah sebenarnya konsekuensi dari keberadaannya sebagai seorang rasul yang terpercaya yang diutus kepada mereka. Maka dari itu dia menyebutkan sebab akibatnya dengan huruf fa` (pada ungkapan فَاتَّقُوا اللّٰهَ) yang menunjukkan arti “sebab” lalu menyebutkan sebab yang mengharuskan kemudian menyebutkan tidak adanya penghalang, seraya berfirman, وَمَا أَسْأَلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ “Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu,” sehingga akan membuat kalian terbebani dengan beban yang berat.
إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ “Upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam.” Aku berharap melalui seruan ini kedekatan dariNya dan pahala yang berlimpah. Adapun kalian, maka angan-angan dan puncak keinginanku dari kalian adalah memberi nasihat kepada kalian dan kalian mau menempuh jalan yang lurus.
فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ “Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.” Beliau mengulangi ungkapan ini karena beliau berulang-ulang mengajak kaumnya dan karena lamanya beliau dalam melakukan tugas ini, sebagaimana Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman,
فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلا خَمْسِينَ عَامًا
“Lalu dia tinggal di tengah-tengah mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun.” (QS. Al-Ankabut: 14)
Dan,
رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَائِي إِلا فِرَارًا
“Nuh berkata, ‘Ya Rabbku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)’.” (QS. Nuh: 5-6).
105. Kaum nabi nuh telah mendustakan para rasul. Para rasul Allah adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain. Mendustakan satu rasul sama saja de-ngan mendustakan semua rasul. 106. Ketika saudara mereka yaitu nuh, saudara senegeri berkata kepada mereka, ‘mengapa kamu tidak bertakwa’ pertanyaan itu terlontar mengingat bahwa mereka adalah penyembah patung-patung wadd, suwa’, yaghuts, yaghuts, dan nasr (lihat: surah: nuh: 23).
Asy-Syu’ara Ayat 105 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 105, Makna Asy-Syu’ara Ayat 105, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 105, Asy-Syu’ara Ayat 105 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 105
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)