{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 197.
أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آيَةً أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ ﴿١٩٧﴾
a wa lam yakul lahum āyatan ay ya’lamahụ ‘ulamā`u banī isrā`īl
QS. Asy-Syu’ara [26] : 197
Apakah tidak (cukup) menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?
Apakah mereka tidak merasa cukup dalam membuktikan kebenaranmu (bahwa dirimu adalah utusan Allah dan bahwa Al Qur’an adalah haq) dengan ilmu ulama Bani Israil, dan orang-orang yang beriman di antara mereka seperti Abdullah bin Salam?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan bahwa sesungguhnya sebutan tentang Al-Qur’an ini dan isyarat mengenai keberadaannya benar-benar ada di dalam kitab kitab terdahulu yang dinukil dari para nabi mereka yang menyampaikan berita gembira akan kedatangannya sejak zaman dahulu dan masa yang berdekatan dengannya. Sebagaimana Allah mengambil janji dari mereka tentang hal tersebut, sehingga nabi yang paling akhir dari kalangan mereka berdiri seraya berkhotbah kepada golongannya untuk menyampaikan berita gembira akan kedatangan Ahmad (Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ):
Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat; dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” (As-Saff: 6)
Lafaz az-zubur yang ada dalam surat Asy-Syu’ara ini artinya kitab-kitab, merupakan bentuk jamak dari zabur. Nama yang sama diberikan kepada kitab Nabi Daud, yaitu kitab Zabur. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah berfirman:
Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan. (Al-Qamar: 52)
Yakni tercatat di dalam kitab-kitab catatan amal perbuatan mereka yang dipegang oleh para malaikat pencatat amal perbuatan. Dalam firman selanjutnya disebutkan:
Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi. mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (Asy-Syu’ara’: 197)
Artinya, tidakkah cukup bagi mereka adanya saksi yang benar akan hal tersebut melalui ulama Bani Israil yang menjumpai penyebutan Al- Qur’an di dalam kitab-kitab mereka yang biasa mereka pelajari. Makna yang dimaksud ialah ulama Bani Israil yang adil, yaitu mereka yang mengakui kebenaran adanya sifat Nabi Muhammad, kerasulannya, dan umatnya di dalam kitab-kitab mereka. Sebagaimana yang telah diberitakan oleh sebagian orang dari mereka yang beriman —seperti Abdullah ibnu Salam dan Salman Al-Farisi—yang menerimanya dari orang-orang yang ia jumpai dari kalangan ulama Bani Israil dan orang-orang yang semisal dengan mereka. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى-telah berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi. (Al-A’raf: 157), hingga akhir ayat.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan tentang kerasnya kekafiran orang-orang Quraisy dan keingkaran mereka terhadap Al-Qur’an, bahwa seandainya Al-Qur’an ini diturunkan kepada seseorang yang bukan dari bangsa Arab dari kalangan mereka yang tidak mengetahui bahasa Arab barang sepatah kata pun, lalu Al-Qur’an diturunkan kepadanya dengan bahasa yang jelas lagi fasih, tentulah mereka tidak akan beriman kepadanya. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Dan kalau Al-Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab, lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya. (Asy-Syu’ara’: 198-199)
Sebagaimana yang diceritakan oleh Allah tentang sikap mereka dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya, tentulah mereka berkata, “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan.” (Al-Hijr: 14-15), hingga akhir ayat.
Kalau sekiranya Kami turunkan malaikat kepada mereka, dan orang-orang yang telah mati berbicara dengan mereka. (Al-An’am: 111), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu tidaklah akan beriman. (Yunus: 96)
Tafsir Ayat:
أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آيَةً “Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka,” atas kebenarannya, dan bahwa ia berasal dari Allah, أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ “bahwa para ulama Bani Isra`il mengetahuinya?” Yaitu orang-orang yang sudah mencapai puncak ilmu sehingga mereka menjadi manusia yang paling mengetahui (ulama), dan mereka adalah orang-orang yang adil. Sebab setiap sesuatu yang mengalami ketidakjelasan tentangnya maka dikembalikan kepada ahli ilmu dan pengetahuan, sehingga pendapat mereka menjadi hujjah (argumen) terhadap orang-orang selain mereka; sebagaimana halnya para ahli sihir (yang menguasai ilmu sihir) mengetahui kebenaran Mukjizat nabi Musa, bahwasanya ia bukan sihir. Maka perkataan orang-orang bodoh sesudah itu tidak perlu dihiraukan lagi.
197. Dukungan terhadap kebenaran Al-Qur’an juga datang dari para ulama bani israil. Apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama bani israil mengetahuinya’ mereka, dahulu, bahkan sangat menantikan kedatangan nabi Muhammad. 198-199. Ayat berikut menjelaskan keangkuhan orang musyrik untuk menerima Al-Qur’an. Dan seandainya Al-Qur’an itu kami turunkan kepada sebagian dari golongan bukan arab yang tidak bisa bercakap arab, lalu ia membacakannya kepada mereka, yakni orang-orang kafir itu, niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya. Ini menunjukkan keengganan mereka untuk menerima Al-Qur’an. Dari arah mana pun Al-Qur’an itu datang, mereka pasti tak akan beriman dengan berbagai alasan.
Asy-Syu’ara Ayat 197 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 197, Makna Asy-Syu’ara Ayat 197, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 197, Asy-Syu’ara Ayat 197 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 197
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)