{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 224.
وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُونَ ﴿٢٢٤﴾
wasy-syu’arā`u yattabi’uhumul-gāwụn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 224
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat.
Syair dari para penyair itu berpijak kepada kebatilan dan kebohongan, dan orang-orang yang sesat lagi menyimpang yang menjadi rekan mereka mengikuti mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. (Asy-Syu’ara’: 224)
Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa orang-orang kafir itu diikuti oleh manusia dan jin yang sesat-sesat. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam, dan selain keduanya.
Ikrimah mengatakan bahwa ada dua orang penyair yang saling menghina, lalu salah satu pihak didukung oleh sejumlah orang dan pihak yang lainnya didukung oleh sejumlah orang pula. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat. (Asy-Syu’ara’ : 224)
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Lais, dari Ibnul Had, dari Yahnus maula Mus’ab ibnuz Zubair, dari Abu Sa’id yang menceritakan, bahwa ketika kami sedang berjalan bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di Al-Arj, tiba-tiba muncullah seorang penyair. Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Tangkaplah setan ini —peganglah setan ini— Sesungguhnya bila seseorang dari kalian memenuhi perutnya dengan muntahan, itu lebih baik baginya daripada memenuhi dirinya dengan syair.
Setelah Allah membebaskannya dari turunnya setan-setan kepada beliau, maka Allah juga membebaskannya dari sya’ir, seraya berfirman, وَالشُّعَرَاءُ “Dan penyair-penyair itu. Maksudnya, Aku sampaikan pula berita tentang kondisi para ahli sya’ir dan sifat permanen mereka, yaitu bahwa sesungguhnya mereka, يَتَّبِعُهُمُ الْغَاوُون “diikuti oleh orang-orang yang sesat,” dari jalan petunjuk, yang menelusuri jalan menuju kesesatan dan kebinasaan. Mereka sendiri adalah orang-orang sesat, dan Anda akan menemukan para pengikutnya adalah setiap orang sesat lagi celaka.
أَلَمْ تَرَ “Tidakkah kamu melihat,” betapa sesatnya mereka, أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ “bahwasanya mereka di tiap-tiap lembah,” dari lembah-lembah syair, يَهِيمُون “mengembara,” kadang-kadang memuji, kadang-kadang mencaci, kadang-kadang dalam kejujuran dan kadang-kadang dalam kedustaan, dan kadang-kadang merayu, dan kadang memperolok-olok, kadang bersenang-senang dan kadang bersedih. Mereka tidak mempunyai pendirian tetap, dan mereka selalu tidak dalam satu kondisi.
وَأَنَّهُمْ يَقُولُونَ مَا لا يَفْعَلُونَ “Dan bahwasanya mereka suka mengatakan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerjakan.” Maksudnya, ini adalah ciri para penya’ir. Perkataan mereka menyelisihi perbuatan mereka. Apabila engkau mendengar seorang penyair merayu dengan rayuan lembut, maka engkau akan mengatakan, “Orang ini adalah manusia yang paling mabuk cinta,” padahal hatinya kosong dari semua itu. Dan apabila engkau mendengarnya memuji atau mencela, maka engkau akan mengatakan, “Ini kejujuran!” Padahal itu dusta! Dan kadang-kadang dia memuji-muji pekerjaan-pekerjaan yang tidak pernah dia lakukan, dan larangan-larangan yang dia sendiri tidak meninggalkannya, dan kedermawanan yang dia sendiri belum pernah terjun di ladangnya, serta keberanian yang mengalahkan pasukan berkuda, sementara Anda menjumpainya sebagai manusia yang paling pengecut! Itulah karakter mereka.
Maka cobalah perhatikan, apakah sama dengan keadaan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang sangat bijak lagi baik, yang diikuti oleh setiap orang yang berakal (bijak) lagi mendapat petunjuk, yang telah berkonsisten berjalan di atas hidayah dan menjauhi kebinasaan. Perbuatan-perbuatannya tidak pernah kontradiksi, [dan perkataan-perkataannya belum pernah menyelisihi perbuatannya], yang tidak menyuruh kecuali kepada kebaikan, dan tidak mencegah kecuali terhadap keburukan, tidak pernah memberitakan sesuatu melainkan kebenaran, dan tidak pernah memerintahkan sesuatu melainkan beliau adalah orang pertama yang melakukannya, dan tidak pula pernah mencegah sesuatu melainkan beliau adalah orang pertama yang meninggalkannya. Lalu apakah sama kondisi beliau dengan kondisi para penyair, atau mendekati mereka? Ataukah sangat berbeda dari segala sisi? Semoga shalawat dan salam tetap Allah limpahkan kepada Rasul yang sempurna ini, yang paling bersemangat lagi termulia ini sepanjang masa, yang mana beliau bukanlah seorang penyair, bukan seorang ahli sihir dan bukan seorang yang gila (tidak waras), dan tidak ada (gambaran) yang laik dengannya kecuali segala kesempurnaan.
224. Orang kafir quraisy menuduh nabi Muhammad sebagai seorang penyair. Allah membantah anggapan itu dengan tegas, dan penyair-penyair itu yang kamu sekalian terpukau dengan syair-syair mereka, diikuti oleh orang-orang yang sesat. Tidak demikian halnya pengikut nabi Muhammad yang sangat taat kepada aturan-aturan agama. 225. Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah dengan mengikuti hawa nafsu mereka’ terkadang membenci sesuatu kemudian memujinya dan sebaliknya.
Asy-Syu’ara Ayat 224 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 224, Makna Asy-Syu’ara Ayat 224, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 224, Asy-Syu’ara Ayat 224 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 224
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)