{25} Al-Furqan / الفرقان | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النمل / An-Naml {27} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syu’ara الشعراء (Penyair) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 26 Tafsir ayat Ke 225.
أَلَمْ تَرَ أَنَّهُمْ فِي كُلِّ وَادٍ يَهِيمُونَ ﴿٢٢٥﴾
a lam tara annahum fī kulli wādiy yahīmụn
QS. Asy-Syu’ara [26] : 225
Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah,
Wahai Nabi, apakah kamu tidak melihat mereka pergi seperti orang bingung, mereka terjun ke dalam segala bentuk kebohongan dan kepalsuan, merobek kehormatan, mencela nasab, melukai hati kaum wanita yang terjaga.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tidakkah kamu melihat bahwa mereka mengembara di tiap-tiap lembah. (Asy-Syu’ara’: 225)
Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa mereka larut di setiap perbuatan yang tidak ada gunanya. Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa mereka menguasai setiap seni bicara. Mujahid dan lain-lainnya —demikian pula Al-Hasan Al-Basri—mengatakan, “Demi Allah, sungguh kami melihat di lembah-lembah tempat mereka mengembara yang biasa dipakai oleh mereka untuk bersyair, adakalanya mereka mencaci si Fulan dan adakalanya mereka memuji si Fulan yang lain. Qatadah mengatakan bahwa yang dimaksud ialah penyair yang memuji suatu kaum dengan cara yang batil dan mencaci kaum yang lain dengan cara yang batil pula.
224-226 setelah Allah membebaskannya dari turunnya setan-setan kepada beliau, maka Allah juga membebaskannya dari sya’ir, seraya berfirman, ”dan penyair-penyair itu.” Maksudnya, Aku sampaikan pula berita tentang kondisi para ahli sya’ir dan sifat permanen mereka, yaitu bahwa sesungguhnya mereka, “diikuti oleh orang-orang yang sesat,” dari jalan petunjuk, yang menulusuri jalan menuju kesesatan dan kebinasaan. Mereka sendiri adalah orang-orang yang sesat, dan Anda akan menemukan para pengikutnya adalah setiap orang sesat lagi celaka.
“tidaklah kamu melihat,” betapa sesatnya mereka, “bahwasannya mereka di tiap-tiap lembah,” dari lembah-lembah sya’ir, “mengembara,” kadang-kadang memuji, kadang-kadang mencaci, kadang-kadang dalam kejujuran, dan kadang-kadang memperolok-olok, kadang bersenang-senang dan kadang bersedih. Mereka tidak mempunyai pendirian tetap, dan mereka selalu tidak dalam satu kondisi.
“dan bahwasannya mereka suka mengatakan sesuatu yang mereka sendiri tidak mengerjakan,” maksudnya, ini adalah ciri para penyair. Perkataan mereka menyelisihi perbuatan mereka. Apabila engkau mendengar seorang penyair merayu dengan rayuan lembut, maka engkau akan mengatakan, ”orang ini adalah orang yang paling mabuk cinta,” padahal hatinya kosong dari semua itu. Dan apabila engkau mendengarnya memuji atau mencela, maka engkau akan mengatakan, “ini kejujuran,”! padahal itu dusta! Dan kadang-kadang dia memuji-muji pekerjaan-pekerjaan yang tidak pernah dia lakukan, dan larangan-larangan yang dia sendiri tidak meninggalkannya, dan kedermawanan yang dia sendiri belum pernah terjun di ladangnya, serta keberanian yang mengalahkan pasukan berkuda, sementara anda menjumpainya sebagai manusia yang paling pengecut! Itulah karakter mereka.
Maka cobalah perhatikan, apakah sama dengan keadaan Rasulullah yang sangat bijak lagi baik, yang diikuti oleh setiap orang yang berakal (bijak) lagi mendapat petunjuk, yang telah berkonsisten berjalan di atas hidayah dan menjauhi kebinasaan. Perbuatan-perbuatannya tidak pernah kontradiksi, [dan perkataan perkataannya belum pernah menyelisihi perbuatannya], yang tidak menyuruh kecuali kepada kebaikan, dan tidak mencegah kecuali terhadap keburukan, tidak pernah memberitakan sesuatu melainkan kebenaran, dan tidak pernah memerintahkan sesuatu melainkan beliau adalah orang pertama yang melakukannya, dan tidak pula pernah mencegah sesuatu melainkan beliau adalah orang pertama yang meninggalkannya. Lalu apakah sama kondisi beliau dengan kondisi para penyair, atau mendekati mereka? Ataukah sangta berbeda dari segala sisi? Semoga shalawat dan salam tetap Allah limpahkan kepada Rasul yang sempurna ini, yang paling bersemangat lagi termulia ini sepanjang masa, yang mana beliau bukanlah seorang penyair, bukan seorang ahli sihir dan bukan seorang yang gila (tidak waras), dan tidak ada (gambaran) yang laik dengannya kecuali segala kesempurnaan.
225. Tidakkah engkau melihat bahwa mereka mengembara di setiap lembah dengan mengikuti hawa nafsu mereka’ terkadang membenci sesuatu kemudian memujinya dan sebaliknya. 226. Dan bahwa mereka mengatakan apa yang mereka sendiri tidak menger-jakan-Nya’ inilah bentuk kebohongan mereka. Bandingkan hal ini dengan nabi Muhammad yang selalu bersikap jujur dalam segala hal.
Asy-Syu’ara Ayat 225 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syu’ara Ayat 225, Makna Asy-Syu’ara Ayat 225, Terjemahan Tafsir Asy-Syu’ara Ayat 225, Asy-Syu’ara Ayat 225 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syu’ara Ayat 225
Tafsir Surat Asy-Syu’ara Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206 | 207 | 208 | 209 | 210 | 211 | 212 | 213 | 214 | 215 | 216 | 217 | 218 | 219 | 220 | 221 | 222 | 223 | 224 | 225 | 226 | 227
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)