{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 10.
وَأَلْقِ عَصَاكَ ۚ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَا مُوسَىٰ لَا تَخَفْ إِنِّي لَا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُونَ ﴿١٠﴾
wa alqi ‘aṣāk, fa lammā ra`āhā tahtazzu ka`annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu’aqqib, yā mụsā lā takhaf, innī lā yakhāfu ladayyal-mursalụn
QS. An-Naml [27] : 10
Dan lemparkanlah tongkatmu!” Maka ketika (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh. ”Wahai Musa! Jangan takut! Sesungguhnya di hadapan-Ku, para rasul tidak perlu takut,
Dan lemparkanlah tongkatmu. Maka Musa melemparkannya, ia pun menjadi ular. Manakala Musa melihatnya bergerak-gerak dengan ringan layaknya gerakan ular yang cepat, Musa pun berlari meninggalkannya dan tidak kembali kepadanya. Maka Allah menenangkannya dengan firman-Nya: Wahai Musa jangan takut, sesungguhnya siapa yang Aku utus membawa risalah-Ku tidak patut untuk takut.
Maka tatkala Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit. (An Naml:10)
Al-Jan adalah sejenis ular yang banyak bergerak dan cepat gerakannya. Di dalam sebuah hadis telah disebutkan bahwa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melarang membunuh ular-ular yang ada di rumah-rumah. (Demikian itu karena dikhawatirkan bukan ular sesungguhnya, melainkan jadi-jadian dari jin, pent). Setelah Musa a.s. menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu:
larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (An Naml:10)
Yakni tidak menoleh ke belakang lagi karena kuatnya rasa takut yang mencekam dirinya.
(Allah berfirman), “Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak akan takut di hadapan-Ku.” (An Naml:10)
Artinya, janganlah kamu takut menyaksikan apa yang kamu lihat ini, sesungguhnya Aku hendak memilihmu menjadi seorang rasul dan Aku akan menjadikanmu seorang nabi yang terkemuka.
Tafsir Ayat:
وَأَلْقِ عَصَاكَ “Dan lemparkanlah tongkatmu,” maka Musa pun melemparkannya. فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ “Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular yang gesit,” ular jantan yang geraknya cepat, وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ “larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh” karena ketakutan kepada ular yang dia lihat sesuai tuntutan tabi’at manusia. Maka Allah berkata kepadaNya, يَا مُوسَى لا تَخَفْ “Hai Musa, janganlah kamu takut.” Pada ayat yang lain Dia berfirman,
أَقْبِلْ وَلا تَخَفْ إِنَّكَ مِنَ الآمِنِينَ
“Hai Musa, datanglah kepadaKu dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.” (QS. Al-Qashash: 31).
إِنِّي لا يَخَافُ لَدَيَّ الْمُرْسَلُونَ “Sesungguhnya Aku, tidaklah orang yang dijadikan rasul takut di hadapanKu,” karena seluruh hal-hal yang menakutkan sudah termuat dalam keputusan dan takdirNya dan pengendalian dan perintahNya. Maka, orang-orang yang telah diistimewakan oleh Allah dengan risalah (kerasulan)Nya dan dipilihNya untuk menerima wahyuNya maka tidak pantas bagi mereka untuk takut kepada selain Allah, terutama ketika Allah makin dekat kepada mereka dan selangkah akan berbicara dengannya.
Allah ingin membuktikan bahwa diri-Nya adalah Allah, tuhan seluruh alam. Pada saat itu nabi musa memegang tongkat. “dan lemparkanlah tongkatmu!’ nabi musa menuruti perintah Allah dan melemparkan tongkatnya. Maka ketika tongkat itu berubah menjadi ular dan musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit, nabi musa sangat ketakutan dan larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh dan tidak kembali lagi ke tempat semula. Saat itu Allah berkata: ‘wahai musa! jangan takut terhadap apa yang kamu lihat! sesungguhnya di hadapan-ku, para rasul tidak perlu takut. Mereka tahu bahwa aku tidak akan menistakan mereka, justru aku akan membimbing mereka. 11. Kecuali orang yang berlaku zalim terhadap dirinya dengan melakukan perbuatan dosa yang kemudian mengubah dirinya dengan kebaikan setelah melakukan kejahatan dengan cara bertobat; maka sungguh, aku maha pengampun bagi mereka yang kembali kepada-ku, maha penyayang kepada mereka.
An-Naml Ayat 10 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 10, Makna An-Naml Ayat 10, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 10, An-Naml Ayat 10 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 10
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran