{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 14.
وَجَحَدُوا بِهَا وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ ظُلْمًا وَعُلُوًّا ۚ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ ﴿١٤﴾
wa jaḥadụ bihā wastaiqanat-hā anfusuhum ẓulmaw wa ‘uluwwā, fanẓur kaifa kāna ‘āqibatul-mufsidīn
QS. An-Naml [27] : 14
Dan mereka mengingkarinya karena kezaliman dan kesombongannya, padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan.
Fir’aun dan kaumnya mendustakan meukjizat yang berjumlah Sembilan itu, padahal ia adalah mukjizat yang jelas yang membuktikan kebenaran kenabian Musa dan dakwahnya. Mereka mengingkari dengan lisan mereka bahwa ia dari Allah, padahal hati mereka meyakininya. Hal itu merupakan pelanggaran terhadap kebenaran, sebagai bentuk kesombongan sehingga menolak untuk mengakuinya. Maka lihatlah (wahai Rasul) bagaimana akhir perjalanan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan membuat kerusakan di muka bumi, manakala Allah menenggelamkan mereka di laut? Dan hal itu mengandung pelajaran bagi siapa yang mengambil pelajaran.
Mereka bermaksud akan menentangnya dengan sihir mereka, tetapi mereka dapat dikalahkan dan kembali dalam keadaan hina.
Dan mereka mengingkarinya. (An Naml:14)
Yakni pada lahiriah urusan mereka.
padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya (An Naml:14)
Dalam diri mereka mengetahui bahwa apa yang ditampilkan oleh Musa adalah perkara yang hak dari sisi Allah, tetapi mereka mengingkarinya dan bersikap angkuh terhadapnya.
Karena kezaliman dan kesombongan (mereka). (An Naml:14)
Maksudnya, dalam diri mereka telah tertanam watak zalim dan sombong, tidak mau mengikuti kebenaran. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan:
Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. (An Naml:14)
Yakni perhatikanlah, Muhammad, bagaimanakah akibat dari nasib mereka itu karena Allah telah membinasakan mereka dengan menenggelamkan mereka semuanya hanya dalam waktu yang singkat.
Secara tidak langsung ayat ini mengatakan bahwa waspadalah, hai orang-orang yang mendustakan Muhammad dan mengingkari Al-Qur,’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, bahwa kalian pasti akan tertimpa azab seperti yang telah menimpa mereka. Terlebih lagi kalian, karena sesungguhnya Nabi Muhammad adalah nabi yang lebih mulia lagi lebih besar daripada Musa, dan bukti yang dikemukakannya lebih jelas dan lebih kuat daripada apa yang disampaikan oleh Musa. Hal tersebut dapat disaksikan melalui apa yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya, berupa pembuktian-pembuktian yang dibarengi dengan kemuliaan akhlaknya serta berita gembira yang disampaikan oleh para nabi terdahulu dan janji serta ikrar yang diambil oleh Tuhannya darinya.
Tafsir Ayat:
وَجَحَدُوا بِهَا “Dan mereka mengingkarinya.” Maksudnya, mereka mengingkari dan tidak mempercayai ayat-ayat Allah itu (mukjizat), وَاسْتَيْقَنَتْهَا أَنْفُسُهُمْ “padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya.” Maksudnya, pengingkaran dan ketidakpercayaan mereka terhadapnya tidak berdasar pada keraguan dan kebimbangan, melainkan sebenarnya pengingkaran mereka itu disertai dengan rasa tahu dan yakin kepada kebenaran mukjizat-mukjizat tersebut, (hal itu) ظُلْمًا “karena kezhaliman,” dari mereka terhadap hak Allah dan terhadap diri mereka sendiri, وَعُلُوًّا “dan (karena) kesombongan,” terhadap kebenaran, terhadap manusia dan terhadap sikap patuh kepada para rasul. فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُفْسِدِينَ “Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan.” Yaitu seburuk-buruk kesudahan; mereka dibinasakan oleh Allah dan ditenggelamkan di lautan. Allah menjadikan mereka hina dan mewariskan tempat-tempat tinggal mereka kepada rakyat yang tertindas dari hamba-hambaNya.
Allah mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya. Dan mereka mengingkarinya, yakni bukti-bukti kebenaran nabi musa, karena kezaliman dan kesombongannya dengan tidak mau mengakui bukti-bukti tersebut, padahal hati mereka meyakini kebenaran-Nya. Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Mereka pasti akan terkena sanksi berat dari Allah. 15. Setelah menjelaskan kisah nabi musa dan fir’aun, Allah menjelaskan kisah nabi daud (1085 sm-1000 sm) dan nabi sulaiman (1043 sm-975 sm), untuk menghibur nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Dan sungguh, kami telah memberikan anugerah yang besar yaitu ilmu baik ilmu keagamaan atau keduniaan, kepada dawud dan puteranya sulaiman. Dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas semua nikmat-Nya, keduanya berkata dengan kerendahan hati, ‘segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari banyak hamba-hamba-Nya yang beriman. ‘ keduanya, di samping menjadi nabi, suatu kedudukan tertinggi dalam martabat keagamaan, juga menjadi raja, sebuah kedudukan tertinggi dalam jabatan kemanusiaan.
An-Naml Ayat 14 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 14, Makna An-Naml Ayat 14, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 14, An-Naml Ayat 14 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 14
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)