{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 18.
حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ ﴿١٨﴾
hattā iżā atau ‘alā wādin-namli qālat namlatuy yā ayyuhan-namludkhulụ masākinakum, lā yahṭimannakum sulaimānu wa junụduhụ wa hum lā yasy’urụn
QS. An-Naml [27] : 18
Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.”
Ketika mereka tiba di lembah semut, seekor semut berkata: Wahai semut-semut, masuklah kalian ke dalam tempat tinggal kalian, jangan sampai kalian celaka karena Sulaiman dan bala tentaranya, sementara mereka tidak menyadari hal itu.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut. (An Naml:18)
Yakni manakala Nabi Sulaiman beserta bala tentaranya yang mengiringinya sampai di lembah semut.
berkatalah seekor semut, “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarang kalian, agar kalian tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (An Naml:18)
Ibnu Asakir telah meriwayatkan melalui jalur Ishaq Ibnu Bisyr, dari Sa’id, dari Qatadah, dari Al-Hasan, bahwa nama semut yang berbicara itu adalah Haras. Ia berasal dari kelompok semut yang dikenal dengan nama Bani Syisan. Disebutkan bahwa besar semut itu sama dengan seekor serigala, sedangkan semut yang berbicara itu pincang kakinya. Ia merasa khawatir makhluk jenisnya akan binasa karena terinjak-injak oleh teracak kuda-kuda pasukan Nabi Sulaiman, maka ia menyerukan kepada makhluk jenisnya agar memasuki sarang-sarang mereka. Sulaiman a.s. mengerti pembicaraan itu.
Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa, “Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridai.” (An Naml:19)
Yakni berilah aku kekuatan untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau limpahkan kepadaku sehingga aku dapat memahami bahasa burung dan bahasa semua hewan berkat pengajaran-Mu kepadaku, juga kepada kedua orang tuaku, agar diriku menjadi orang yang tunduk patuh dan beriman kepada-Mu.
Maka berangkatlah pasukan tentara yang sangat besar tersebut di dalam salah satu perjalanannya, حَتَّى إِذَا أَتَوْا عَلَى وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ “hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut,” maksudnya, ia mengingatkan kawan-kawan dan keluarga besarnya, يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لا يَشْعُرُونَ “Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” Semut itu memberi nasihat dan memperdengarkan (ucapannya) kepada semut-semut lainnya, baik dengan sendirinya di mana Allah جَلَّ جَلالُهُ telah menganugerahkan kepada semut-semut itu kemampuan untuk mendengar yang di luar dari kebiasaan, karena peringatan kepada seluruh semut yang memenuhi lembah dengan suara seekor semut merupakan suatu keajaiban luar biasa; atau (kemungkinan kedua) semut itu memberitahu kepada semut-semut yang ada di sekitarnya lalu berita menyebar dari satu kepada yang lainnya hingga sampai kepada seluruhnya, dan semut itu memerintahkan kepada mereka supaya berhati-hati dan berjalan menuju sarang-sarangnya. Semut itu mengetahui kondisi Sulaiman dan bala tentaranya serta keagungan kekuasaannya; dan semut itu memberitahu seluruh rekan-rekannya bahwasanya bala tentara tersebut, jika menginjak kalian, maka hal itu terjadi bukan karena kesengajaan atau kesadaran mereka.
Para prajurit tersebut mulai bergerak maju. Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut kepada teman-temannya, ‘wahai semut-semut! nabi sulaiman dan bala tentaranya sudah mendekati perkampungan kita, selamatkanlah diri kalian. Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari akan keberadaan kita. ‘ jika semut yang kecil saja nabi sulaiman mampu mendengar dan memahami bahasanya, apalagi hewan yang lebih besar lagi. Inilah salah satu anugerah Allah kepadanya. 19. Begitu mendengar perkataan semut tersebut, maka dia, sulaiman, tersenyum lalu tertawa karena mendengar perkataan semut itu, dia senang dengan anugerah Allah yang diperlihatkan kepadanya. Dan sebagai ungkapan rasa syukur, dia, sulaiman, berdoa, ‘ya tuhanku yang memeliharaku! anugerahkanlah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang demikian banyak yang telah engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan berikanlah juga aku ilham agar aku bisa mengerjakan kebajikan yang engkau ridai; dan masukkanlah aku, dengan rahmat-Mu, ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh. ‘
An-Naml Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 18, Makna An-Naml Ayat 18, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 18, An-Naml Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 18
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)