{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 33.
قَالُوا نَحْنُ أُولُو قُوَّةٍ وَأُولُو بَأْسٍ شَدِيدٍ وَالْأَمْرُ إِلَيْكِ فَانْظُرِي مَاذَا تَأْمُرِينَ ﴿٣٣﴾
qālụ naḥnu ulụ quwwatiw wa ulụ ba`sin syadīdiw wal-amru ilaiki fanẓurī māżā ta`murīn
QS. An-Naml [27] : 33
Mereka menjawab, “Kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa (untuk berperang), tetapi keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan.”
Mereka menjawab: Kami adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dari sisi jumlah dan perlengkapan, orang-orang yang pemberani menghadapi beratnya peperangan, namun urusan ini kembali kepada anda, karena pemegang keputusan adalah Anda, renungkanlah apa yang hendak Anda perintahkan kepada kami? Kami akan mendengar perintahmu dan menaatinya.
Mereka menjawab, “Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan (juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan).” (An-Naml: 33)
Mereka menyebutkan kepada ratunya tentang bilangan pasukan mereka dan peralatan senjatanya serta kekuatan mereka, kemudian menyerahkan keputusan mereka kepadanya setelah menjelaskan hal tersebut, seraya mengatakan:
dan keputusan berada di tanganmu; maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan. (An-Naml: 33)
Yaitu tidak ada hambatan bagi kami dan tidak ada keberatan bila engkau berniat akan memeranginya. Sesudah itu segala sesuatunya kami serahkan kepada pendapatmu, kami akan mengerjakan dan menaatinya.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka menyerahkan keputusan mereka kepada ratu mereka. Setelah mereka mengemukakan pendapatnya, ratu mereka lebih luas wawasannya daripada mereka dan lebih mengetahui perihal Sulaiman daripada mereka. Bahwa Sulaiman adalah seorang raja yang mempunyai bala tentara yang sangat banyak. Selain itu makhluk jin, manusia, dan semua burung tunduk kepadanya. Ia sendiri telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri melalui surat yang diantarkan oleh burung hud-hud perkara yang sangat menakjubkan dan sangat aneh. Karena itu ia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya aku merasa khawatir akan mengalami kekalahan bila memeranginya, lalu ia balik membalas serangan kita dengan bala tentaranya untuk membinasakan kita dan menghancurkan negeri kita.”
32-33 di antara hal yang menunjukkan ketegasan dan kematangan akal si ratu itu adalah ia segera mengumpulkan para tokoh kerajaannya dan para pembesar negaranya, lalu berkata,”hai para pembesar, berilah aku pertimbangan dalam urusanku (ini),” maksudnya, sampaikan kepadaku apa yang akan kita jawabkan kepadanya?! Apakah kita masuk saja pada kekuasaannya, kita tunduk, atau apa yang harus kita lakukan?! “aku tidak pernah memutuskan suatu persoalan sehingga kalian hadir dalam majelisku,” maksudnya, aku sekali-kali tidak bersikap dictator dalam suatu perkara tanpa melibatkan pendapat dan musyawarah kalian. “mereka menjawab, ’kita adalah orang-orang yang memilki kekuatan dan (juga) memiilki keberanian yang sangat,” maksudnya, kalau engkau menolak perkataannya dan engkau tidak mau tunduk kepadanya, maka sesungguhnya kami adalah orang-orang yang kuat dalam peperangan. Nampaknya mereka lebih condong pada pendapat yang terakhir ini yang kalau saja terjadi, maka ia akan menjadi kebinasaan mereka. Akan tetapi mereka juga tidak terlalu mantap padanya, maka mereka mengatakan, ”dan keputusan berada ditanganmu,” maksudnya, keputusannya adalah keputusanmu. Hal ini disebabkan mereka tahu kecerdasan akalnya, ketegasannya dan ketulusannya kepada mereka. “maka pertimbangkanlah,” dengan pertimbangan akal dan pikiran, “apa yang akan kamu perintahkan,”
Mendengar permintaan ratu balqis, mereka, para pemuka itu, menjawab sebagai bentuk loyalitas mereka yang tinggi terhadap sang ratu, ‘baginda ratu! ‘kita memiliki kekuatan dan keberanian yang luar biasa untuk berperang, tetapi meskipun demikian, keputusan terakhir berada di tanganmu, wahai paduka yang mulia! maka pertimbangkanlah apa yang akan engkau perintahkan. ‘ kami akan turuti apa yang engkau perintahkan kepada kami. “34. Sebagai pemimpin yang bijak, ratu balqis memilih jalan damai daripada berperang sebagaimana yang ditawarkan oleh pembesar kaumnya. Lalu dia, balqis, berkata, “sepengetahuanku sesungguhnya raja-raja dan penguasa negeri apabila menaklukkan suatu negeri, di mana pun juga mereka tentu akan membinasakannya, dengan memporak porakandakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia yaitu pemuka-pemuka mereka jadi hina, agar tidak ada lagi kekuatan yang dominan; dan demikian yang akan mereka perbuat. “.
An-Naml Ayat 33 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 33, Makna An-Naml Ayat 33, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 33, An-Naml Ayat 33 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 33
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)