{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 34.
قَالَتْ إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً ۖ وَكَذَٰلِكَ يَفْعَلُونَ ﴿٣٤﴾
qālat innal-mulụka iżā dakhalụ qaryatan afsadụhā wa ja’alū a’izzata ahlihā ażillah, wa każālika yaf’alụn
QS. An-Naml [27] : 34
Dia (Balqis) berkata, “Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian yang akan mereka perbuat.
Dia memperingatkan kaumnya untuk tidak memusuhi Sulaiman secara terbuka, dan menjelaskan akibat buruk dari peperangan: Sesungguhnya bila para raja masuk ke sebuah perkampungan dengan kekuatan dan bala tentaranya, maka mereka akan menghancurkannya dan merubah penduduknya yang mulia menjadi terhina, mereka akan membunuh dan menawan, ini adalah adat mereka yang berlaku terus menerus demi membuat manusia takut kepada mereka.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa mereka menyerahkan keputusan mereka kepada ratu mereka. Setelah mereka mengemukakan pendapatnya, ratu mereka lebih luas wawasannya daripada mereka dan lebih mengetahui perihal Sulaiman daripada mereka. Bahwa Sulaiman adalah seorang raja yang mempunyai bala tentara yang sangat banyak. Selain itu makhluk jin, manusia, dan semua burung tunduk kepadanya. Ia sendiri telah menyaksikan dengan mata kepala sendiri melalui surat yang diantarkan oleh burung hud-hud perkara yang sangat menakjubkan dan sangat aneh. Karena itu ia berkata kepada mereka, “Sesungguhnya aku merasa khawatir akan mengalami kekalahan bila memeranginya, lalu ia balik membalas serangan kita dengan bala tentaranya untuk membinasakan kita dan menghancurkan negeri kita.” Karena itulah ia mengatakan seperti yang disitir oleh firman-Nya:
Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya. (An Naml:34)
Ibnu Abbas mengatakan, bahwa makna yang dimaksud ialah apabila raja-raja memasuki suatu negeri dengan paksa, niscaya mereka akan merusaknya.
dan menjadikan hina penduduknya yang mulia. (An Naml:34)
Ibnu Abbas mengatakan, bahwa Balqis berkata seperti yang disitir oleh firman-Nya: Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya, dan menjadikan hina penduduknya yang mulia. (An Naml:34) kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman: dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat. (An Naml:34)
Kemudian sang ratu berkata kepada mereka untuk meyakinkan mereka tentang pendapat mereka, sambil menjelaskan buruknya akibat peperangan, إِنَّ الْمُلُوكَ إِذَا دَخَلُوا قَرْيَةً أَفْسَدُوهَا “Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri, niscaya mereka membinasakannya,” dalam bentuk pembunuhan, penawanan, perampasan harta benda dan pengrusakan bangunan¬-bangunannya, وَجَعَلُوا أَعِزَّةَ أَهْلِهَا أَذِلَّةً “dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina,” maksudnya, mereka menjadikan para pemimpin kaum bangsawannya termasuk orang-orang yang hina. Maksudnya, ini adalah pendapat yang kurang tepat. Dan juga, aku tidak akan patuh kepadanya sebelum melakukan pengujian dan mengutus orang yang menyingkap tentang segala kondisinya dan mempertimbangkannya, barulah saat itu permasalahan kita akan menjadi jelas. Lalu dia berkata, وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ “Sesungguhnya aku akan mengirim utusan kepada mereka dengan (membawa) hadiah, dan (aku akan) menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh utusan-utusan itu” darinya. Apakah dia tetap pada pendirian dan pendapatnya? Ataukah dia akan terpedaya dengan hadiah, dan hadiah itu mampu merubah pikirannya? Dan bagaimana pula keadaan bala tentaranya?!
Sebagai pemimpin yang bijak, ratu balqis memilih jalan damai daripada berperang sebagaimana yang ditawarkan oleh pembesar kaumnya. Lalu dia, balqis, berkata, “sepengetahuanku sesungguhnya raja-raja dan penguasa negeri apabila menaklukkan suatu negeri, di mana pun juga mereka tentu akan membinasakannya, dengan memporak porakandakannya dan menjadikan penduduknya yang mulia yaitu pemuka-pemuka mereka jadi hina, agar tidak ada lagi kekuatan yang dominan; dan demikian yang akan mereka perbuat. “35. Ratu balqis kemudian mengemukakan gagasannya di hadapan pembesar-pembesar kerajaannya. Ratu mengatakan: “dan sungguh, aku akan mengirim utusan kepada mereka, nabi sulaiman dan pengawal kerajaannya, dengan membawa hadiah yang banyak, sangat berharga dan bernilai, dan aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan itu, bagaimana sikap raja sulaiman terhadap kebijakanku ini'”.
An-Naml Ayat 34 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 34, Makna An-Naml Ayat 34, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 34, An-Naml Ayat 34 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 34
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)