{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 42.
فَلَمَّا جَاءَتْ قِيلَ أَهَـٰكَذَا عَرْشُكِ ۖ قَالَتْ كَأَنَّهُ هُوَ ۚ وَأُوتِينَا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهَا وَكُنَّا مُسْلِمِينَ ﴿٤٢﴾
fa lammā jā`at qīla a hākażā ‘arsyuk, qālat ka`annahụ huw, wa ụtīnal-‘ilma ming qablihā wa kunnā muslimīn
QS. An-Naml [27] : 42
Maka ketika dia (Balqis) datang, ditanyakanlah (kepadanya), “Serupa inikah singgasanamu?” Dia (Balqis) menjawab, “Seakan-akan itulah dia.” (Dan dia Balqis berkata), “Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”
Manakala Ratu Saba’ datang ke hadapan Sulaiman di mejelisnya, dia dintanya: Inikah singgasanamu? Dia menjawab: Ia mirip. Maka Sulaiman mengetahui bahwa jawabannya tepat, dia mengetahui kodrat Allah dan kenabian Sulaiman. Maka Sulaiman berkata: Dan kami telah diberi ilmu tentang Allah dan kodrat-Nya sebelum itu, kami tunduk kepada perintah Allah, mengikuti agama Allah (Islam).
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan ketika Balqis datang, ditanyakanlah kepadanya, “Serupa inikah singgasanamu?” (An Naml:42)
Ditampilkan ke hadapan Balqis singgasananya yang telah diubah dan yang telah dimodifikasi dengan sedikit penambahan dan pengurangan. Namun Ratu Balqis berakal cerdik dan teliti. Selain itu orangnya pandai, berwibawa dan tegas. Maka ia tidak berani tergesa-gesa memutuskan bahwa itu adalah singgasananya, mengingat jarak perjalanan yang sangat jauh (antara Yaman dan Baitul Maqdis). Ia tidak berani pula mengatakan bahwa singgasana itu adalah yang lain, mengingat padanya masih banyak terdapat ciri-ciri khas singgasana miliknya yang masih utuh, hanya telah mengalami modifikasi dan perubahan. Maka ia mengatakan:
Seakan-akan singgasana ini singgasanaku. (An Naml:42)
Yakni mirip dengannya dan sangat mendekatinya, Ungkapan ini menunjukkan kecerdikan dan kecermatannya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
kami telah diberi pengetahuan sebelumnya dan kami adalah orang-orang yang berserah diri. (An Naml:42)
Menurut Mujahid, yang mengatakan ini adalah Nabi Sulaiman.
Tafsir Ayat:
فَلَمَّا جَاءَتْ “Dan ketika Balqis datang,” menghadap Sulaiman, maka Sulaiman memperlihatkan kepadanya singgasana itu, yang mana Balqis belum lama meninggalkannya di negerinya. Dan قِيلَ أَهَكَذَا عَرْشُكِ “ditanyakanlah kepadanya, ‘Serupa inikah singgasanamu?'” Maksudnya, sesungguhnya kami yakin bahwa Anda mempunyai singgasana yang sangat besar. Apakah ia serupa dengan singgasana yang kami perlihatkan kepada Anda ini? قَالَتْ كَأَنَّهُ هُوَ “Dia menjawab, ‘Seakan-akan singgasana ini singgasanaku’.” Ini menunjukkan kecerdasan dan kepandaiannya. Ia tidak mengatakan, “ia ini” karena adanya perubahan dan modifikasi pada singgasana tersebut, dan dia juga tidak menafikan kalau itu adalah singgasananya, karena dia memang mengenalnya. Maka dari itu dia mengungkapkan jawabannya dengan ungkapan yang mengandung dua kemungkinan, mengandung dua sayap makna.
Maka Sulaiman dengan rasa kagum kepada kehebatan dan kecerdasannya, dan rasa bersyukur kepada Allah karena telah mengaruniakan kepada dirinya karunia yang lebih besar daripada yang dikaruniakanNya kepada Balqis, berkata, وَأُوتِينَا الْعِلْمَ مِنْ قَبْلِهَا “Kami telah diberi pengetahuan sebelumnya.” Maksudnya, hidayah, kecerdasan dan ketegasan sebelum ratu ini, وَكُنَّا مُسْلِمِينَ “dan kami adalah orang-orang yang berserah diri.’ Inilah hidayah yang sesungguhnya yang (sangat) bermanfaat.
Dan ada kemungkinan bahwa ungkapan ini adalah perkataan sang ratu Saba` itu (yang artinya), dan kami telah diberi pengetahuan tentang kerajaan Sulaiman, kekuasaan dan kehebatannya sebelum keadaan di mana kami melihat kemampuannya menghadirkan singgasana ini dari jarak yang sangat jauh. Maka dari itu kami tunduk kepadanya, kami datang dengan berserah diri dan tunduk kepada kekuasaannya.
Singgasana ratu balqis akhirnya diubah, berbeda dari aslinya kemudian singgasana itu diletakkan di tempat yang akan dilewati oleh ratu balqis. Maka ketika dia, balqis, datang dan melewati tempat yang ada singgasananya, ditanyakanlah kepadanya, ‘serupa inikah singgasanamu” dia, balqis, menjawab dengan sedikit ragu, ‘seakan-akan itulah dia singgasanaku. ‘ dan balqis terus berkata, ‘kami telah diberi pengetahuan akan kenabian nabi sulaiman, cerita tentang burung hudhud, dan cerita tentang utusan kami yang membawa hadiah untuk nabi sulaiman, sebelumnya yaitu sebelum kejadian yang mencengangkan ini dan kami adalah orang-orang yang berserah diri kepada Allah. Karena kejadian demi kejadian yang kami lihat dan kami amati, membuktikan bahwa kami berada dalam kesesatan dan ajakan nabi sulaiman adalah ajakan yang benar. “43. Allah lalu menjelaskan akan terhambatnya ratu balqis untuk cepat berbalik menyembah kepada Allah. Dan kebiasaannya menyembah selain Allah seperti penyembahannya kepada matahari, mencegahnya untuk melahirkan keislamannya dengan cepat. Sesungguhnya, dia, balqis, dahulu termasuk orang-orang kafir, menutupi dirinya dari kebenaran, sampai datang kepadanya ajakan nabi sulaiman, yang disertai dengan kisah-kisah yang menakjubkannya yang menunjukkan kebenaran ajakan nabi sulaiman.
An-Naml Ayat 42 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 42, Makna An-Naml Ayat 42, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 42, An-Naml Ayat 42 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 42
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)