{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 47.
قَالُوا اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ ۚ قَالَ طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ ۖ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُونَ ﴿٤٧﴾
qāluṭ ṭayyarnā bika wa bimam ma’ak, qāla ṭā`irukum ‘indallāhi bal antum qaumun tuftanụn
QS. An-Naml [27] : 47
Mereka menjawab, “Kami mendapat nasib yang malang disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu.” Dia (Saleh) berkata, “Nasibmu ada pada Allah (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji.”
Kaum Shalih berkata kepadanya: Kami merasa sial karena dirimu dan orang-orang yang bersamamu yang masuk ke dalam agamamu. Maka Shalih berkata kepada mereka: Apa yang Allah berikan kepada kalian berupa kebaikan dan keburukan Dia-lah yang mentakdirkannya atas kalian, dan Dia akan membalas kalian dengannya. Kalian adalah kaum yang diuji dengan kemakmuran dan kesulitan, kebaikan dan keburukan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
“Hendaklah kalian meminta ampun kepada Allah, agar kalian mendapat rahmat.” Mereka menjawab, ‘Kami mendapat nasib yang malang karena kamu, dan orang-orang yang besertamu.” (An Naml:46-47)
Yakni kami tidak melihat pada wajahmu dan wajah orang-orang yang mengikutimu suatu kebaikan pun. Mereka adalah orang-orang yang amat celaka, sehingga tidak sekali-kali ada seseorang dari mereka yang tertimpa keburukan, melainkan mengatakan bahwa ini akibat kesialan yang dibawa oleh Saleh dan para pengikutnya.
Mujahid mengatakan, kaum Samud menganggap Nabi Saleh dan para pengikutnya sebagai pembawa kesialan. Yang dimaksud dengan kesialan ini sama dengan apa yang diceritakan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam kisah kaum Fir’aun, yaitu:
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata, “Ini adalah karena (usaha) kami.”Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. (Al A’raf:131), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini adalah dari sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana, mereka mengatakan, “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” (An Nisaa:78)
Yakni berdasarkan ketetapan dan takdir-Nya. Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menceritakan tentang penduduk suatu kota ketika kedatangan utusan-utusan Allah:
Mereka menjawab, “Sesungguhnya kami bernasib malang karena kalian, sesungguhnya jika kalian tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kalian dan kalian pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.” Utusan-utusan itu menjawab, “Kemalangan kalian itu adalah karena kalian sendiri.” (Yaa Siin:18-19), hingga akhir ayat.
Dan dalam ayat surat ini disebutkan perkataan mereka melalui firman-Nya:
Kami mendapat nasib yang malang karena kamu dan orang-orang yang besertamu. Saleh berkata, “Nasib kalian ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab). (An Naml:47)
Maksudnya Allah-lah yang melakukan hal itu kepada kalian.
tetapi kalian kaum yang diuji. (An Naml:47)
Qatadah mengatakan, kalian diuji melalui ketaatan dan kedurhakaan. Makna lahiriah firman-Nya, “Tuftanun” artinya kalian sedang dibinasakan secara berangsur-angsur melalui kesesatan yang kalian kerjakan.
Tafsir Ayat:
قَالُوا “Mereka berkata,” kepada nabi mereka, Shaleh, seraya mendustakan dan menentang, اطَّيَّرْنَا بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ “Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu.’ Mereka beranggapan –semoga Allah memperburuk mereka– bahwa mereka sama sekali tidak melihat suatu kebaikan di wajah Shaleh, dan bahwa dia dan orang-orang yang beriman bersamanya telah menjadi penyebab yang telah menghalangi sebagian tuntutan kehidupan dunia mereka! Maka Shaleh berkata kepada mereka, طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ “Nasibmu ada pada sisi Allah.” Maksudnya, tidaklah yang menimpa kalian itu melainkan karena dosa-dosa kalian, بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ تُفْتَنُون “tetapi kamu kaum yang diuji,’ dengan kesenangan dan kesusahan, kebaikan dan keburukan, untuk diketahui apakah kalian mau berhenti (melakukan dosa) dan bertaubat, atau tidak. Itulah tabi’at mereka dalam mendustakan nabi mereka sendiri dan itulah respons mereka kepadanya.
Mendengar nasihat nabi saleh tersebut, mereka menjawab, ‘kami mendapat nasib yang malang seperti perpecahan di antara kami, kepahitan hidup, gagal panen, dan lain sebagainya, disebabkan oleh kamu dan orang-orang yang bersamamu. Sebelum kamu datang menyeru kepada kami, kami tidak menemukan nasib seperti ini. “dia, saleh, berkata, ‘nasibmu, baik itu nasib baik atau buruk adalah ada pada Allah sesuai dengan ketetapan-Nya, bukan kami yang menjadi sebab, tetapi kamu adalah kaum yang sedang diuji. ‘ apakah setelah kedatangan nabi saleh, kamu beriman kepadanya atau tidak, jika beriman, kamu akan mendapat pahala dan jika kafir kamu akan mendapatkan siksaan. 48. Pada ayat-ayat berikut ini diceritakan tentang negeri kaum ‘amud yang senantiasa bermaksiat. Negeri tersebut ialah al-hijr, yang terletak di selatan madinah. Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang dari waktu ke waktu selalu berbuat kerusakan di bumi, yaitu segala macam kemaksiatan. Mereka tidak melakukan perbaikan terhadap diri mereka sendiri dengan beriman dan bertakwa.
An-Naml Ayat 47 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 47, Makna An-Naml Ayat 47, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 47, An-Naml Ayat 47 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 47
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)