{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 48.
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ وَلَا يُصْلِحُونَ ﴿٤٨﴾
wa kāna fil-madīnati tis’atu rahṭiy yufsidụna fil-arḍi wa lā yuṣliḥụn
QS. An-Naml [27] : 48
Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang berbuat kerusakan di bumi, mereka tidak melakukan perbaikan.
Di negeri Shalih, yaitu al-Hijr yang terletak di barat laut Jazirah Arab terdapat Sembilan orang yang selalu membuat kerusakan di bumi, tidak memiliki sedikit pun perbuatan baik.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan kejahatan kaum Samud yang diwakili oleh para pemimpin mereka yang merupakan penggerak kaumnya ke jalan kesesatan dan kekufuran serta mendustakan Saleh. Akhirnya mendorong mereka untuk berani menyembelih unta Nabi Saleh, dan hampir saja mereka akan membunuh Nabi Saleh juga. Mereka merencanakan akan menyerang dia di rumah keluarganya di malam hari, lalu mereka membunuhnya dengan diam-diam, kemudian mereka mengatakan kepada ahli warisnya bahwa mereka tidak mengetahui kejadian tersebut dan tidak terlibat. Maka sesungguhnya keluarga Nabi Saleh akan membenarkan berita yang mereka sampaikan itu. jaahwa mereka tidak mengetahui apa-apa tentang peristiwa pembunuhan itu. Hal ini dikisahkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى melalui firman-Nya:
Dan adalah di kota itu terdapat sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan. (An Naml:48)
Yaitu di kota kaum Samud terdapat sembilan orang laki-laki. Sesungguhnya disebutkan hanya sembilan orang yang mewakili kaum Samud semuanya, karena mereka adalah para pemimpin dan para pembesar kaum Samud.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa merekalah yang menyembelih unta tersebut, yakni merekalah yang menyarankan agar unta itu disembelih —semoga Allah melaknat mereka— dan ternyata usulan mereka itu dilaksanakan.
As-Saddi telah meriwayatkan dari Abu Malik, dari Ibnu Abbas, bahwa nama kesembilan orang tersebut ialah Da’ma, Da’im, Harma, Harim, Da-ab, Sawab, Riyab, Mista’, dan Qaddar ibnu Salif, penyembelih unta. Dialah yang melakukan penyembelihan terhadap unta Nabi Saleh dengan tangannya sendiri. Disebutkan oleh firman-Nya:
Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan menyembelihnya. (Al Qamar:29)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. (Asy-Syams: 12)
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma’mar ibnu Rabi’ah As-San’ani, bahwa ia pernah mendengar Ata ibnu Abu Rabah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan adalah di kota itu terdapat sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan. (An Naml:48) Bahwa kebiasaan mereka ialah mengurangi kadar mata uang dirham. Hal ini menunjukkan bahwa seakan-akan mereka biasa bermuamalah dengan mata uang dirham dan dinar seperti yang dilakukan oleh orang-orang Arab di masa silam.
Imam Malik telah meriwayatkan dari Yahya ibnu Sa’id, dari Sa’id ibnul Musayyab yang telah mengatakan bahwa mengurangi kadar mata uang emas dan perak termasuk perbuatan yang menimbulkan kerusakan di muka bumi.
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud dan lain-lainnya disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melarang memotong mata uang kaum muslim, yakni mata uang yang berlaku di kalangan mereka terkecuali karena alasan yang diperbolehkan.
Pada garis besarnya orang-orang kafir lagi pendurhaka itu mempunyai ciri khas yaitu gemar menimbulkan kerusakan di muka bumi dengan berbagai macam cara yang mereka kuasai. Antara lain ialah melakukan perbuatan, seperti yang telah disebutkan oleh para imam di atas dan perbuatan-perbuatan lainnya yang merusak.
Tafsir Ayat:
وَكَانَ فِي الْمَدِينَةِ “Dan pada saat itu di kota itu,” maksudnya, di kota di mana Shaleh berada, yaitu kota tempat mayoritas kaumnya, تِسْعَةُ رَهْطٍ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ “ada sembilan orang laki-laki yang membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka tidak berbuat kebaikan.” Maksudnya, tabi’at mereka adalah melakukan pengrusakan di bumi. Mereka tidak mempunyai tujuan atau perbuatan untuk perbaikan. Mereka telah bersiap-siap untuk menentang Shaleh, melecehkan agamanya, dan mengajak kaumnya untuk melakukan hal demikian, sebagaimana dinyatakan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ,
فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ * وَلا تُطِيعُوا أَمْرَ الْمُسْرِفِينَ * الَّذِينَ يُفْسِدُونَ فِي الأرْضِ وَلا يُصْلِحُونَ
“Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku; dan janganlah kamu menaati perintah orang-orang yang melewati batas, yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan perbaikan.” (QS. Asy-Syu’ara`: 150-152).
Pada ayat-ayat berikut ini diceritakan tentang negeri kaum ‘amud yang senantiasa bermaksiat. Negeri tersebut ialah al-hijr, yang terletak di selatan madinah. Dan di kota itu ada sembilan orang laki-laki yang dari waktu ke waktu selalu berbuat kerusakan di bumi, yaitu segala macam kemaksiatan. Mereka tidak melakukan perbaikan terhadap diri mereka sendiri dengan beriman dan bertakwa. 49. Mereka, sembilan orang tersebut, berkata kepada teman-temannya tentang niat jahat mereka, ‘bersumpahlah kamu dengan nama Allah, bahwa kita pasti akan menyerang dia yaitu nabi saleh bersama keluarganya secara tiba-tiba pada malam hari, dan membunuhi mereka, kemudian untuk menutupi kasus ini, kita akan mengatakan kepada ahli warisnya bahwa kita tidak menyaksikan kebinasaan keluarganya itu, apalagi menyaksikan terbunuhnya saleh. Dan sungguh, kita orang yang benar. ‘ demikianlah perilaku orang jahat. Mereka melakukan tipu daya dalam melaksanakan kejahatan, kemudian mereka lepas tangan terhadap apa yang telah mereka lakukan secara licik, agar terkesan mereka adalah orang baik-baik.
An-Naml Ayat 48 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 48, Makna An-Naml Ayat 48, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 48, An-Naml Ayat 48 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 48
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)