{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 59.
قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسَلَامٌ عَلَىٰ عِبَادِهِ الَّذِينَ اصْطَفَىٰ ۗ آللَّهُ خَيْرٌ أَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٥٩﴾
qulil-ḥamdu lillāhi wa salāmun ‘alā ‘ibādihillażīnaṣṭafā, āllāhu khairun ammā yusyrikụn
QS. An-Naml [27] : 59
Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?”
Katakanlah (wahai Rasul) pujian dan syukur adalah milik Allah, keselamatan adalah dari-Nya dan amanah bagi hamba-hamba-Nya yang Dia angkat untuk mengemban risalah-Nya. Kemudian tanyakan kepada orang-orang musyrikin dari kaummu: Apakah Allah yang memiliki manfaat dan mudarat lebih baik, ataukah Illah lain yang kalian sembah selain Allah yang tidak memiliki manfaat untuk dirinya sendiri dan orang lain dan tidak pula mudarat?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk mengucapkan:
Segala puji bagi Allah. (An Naml:59)
atas segala nikmat-Nya yang telah Dia limpahkan kepada hamba-hamba-Nya, nikmat-nikmat-Nya tak terhingga banyaknya dan tidak dapat dihitung. Segala puji bagi Allah atas sifat-sifat-Nya Yang Mahatinggi dan asma-asma-Nya yang terbaik, juga atas salam-Nya yang telah Dia limpahkan kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, yaitu para rasul dan para nabi-Nya yang mulia-mulia.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam dan lain-lainnya, bahwa sesungguhnya yang dimaksud dengan hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya adalah para nabi. Makna ayat ini sama dengan firman-Nya:
Mahasuci Tuhanmu Yang mempunyai keperkasaan dari apa yang mereka katakan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. (As-Saffat: 180-182)
As’-Sauri dan As-Saddi mengatakan, yang dimaksud dengan mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, semoga Allah meridai mereka semuanya. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas. Sebenarnya tidak ada pertentangan di antara pendapat-pendapat di atas, karena sesungguhnya apabila mereka dikatakan sebagai hamba-hamba Allah yang terpilih, maka terlebih lagi jika mereka itu adalah para nabi.
Makna yang dimaksud ialah bahwa setelah Allah menceritakan tentang apa yang telah dilakukan-Nya terhadap kekasih-kekasih-Nya —yaitu menyelamatkan mereka, menolong dan mendukung mereka, lalu menimpakan kehinaan azab dan kekalahan terhadap musuh-musuhNya—, maka Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya dan orang-orang yang mengikutinya untuk memuji Allah atas semua yang telah dilakukan-Nya. Dan hendaknya mereka memohonkan kesejahteraan buat hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya.
Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Imarah ibnu Sabih, telah menceritakan kepada kami Talq ibnu Ganam, telah menceritakan kepada kami Al-Hakam ibnuZahir, dari As-Saddi, dari Abu Malik, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan kesejahteraan atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. (An Naml:59) Bahwa yang dimaksud dengan mereka adalah sahabat-sahabat Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang telah dipilih oleh Allah untuk Nabi-Nya, semoga Allah melimpahkan rida-Nya kepada mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan Dia? (An Naml:59)
Istifham atau kata tanya dalam ayat ini mengandung makna protes terhadap orang-orang musyrik karena mereka menyembah selain Allah sembahan-sembahan lain-Nya.
Tafsir Ayat:
Maksudnya, katakanlah, “Segala puji hanya milik Allah yang berhak mendapat kesempurnaan pujian, pujaan dan sanjungan, karena kesempurnaan sifat-sifatNya, keindahan kebaikan, karunia, keadilan dan kebijaksanaanNya dalam menimpakan hukuman terhadap orang-orang yang mendustakan dan menyiksa orang-orang yang zhalim. Dan berilah juga salam kepada hamba-hambaNya yang Dia pilih atas sekalian manusia, dari kalangan para nabi, para utusan, dan manusia-manusia pilihan Allah, Rabb semesta alam. Hal itu karena sangat tingginya kemuliaan mereka dan sebagai isyarat kepada kedudukan dan keselamatan mereka dari keburukan dan najis, dan kebersihan apa yang mereka katakan tentang Rabb mereka dari segala kekurangan dan aib (cela).
آللَّهُ خَيْرٌ أَمْ مَا يُشْرِكُونَ “Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan denganNya?” Ini adalah kalimat tanya (yang jawabannya) sudah pasti dan telah dimaklumi. Maksudnya, Allah Rabb yang Mahaagung yang sempurna sifat-sifatNya, Mahabesar kelembutanNya yang lebih baik, ataukah patung-patung dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah, sedangkan mereka lemah dari segala sisi, tidak bisa menimpakan madarat dan tidak pula dapat memberikan manfaat, tidak bisa menguasai untuk dirinya dan untuk para penyembahnya sebesar biji sawi pun dari kebaikan. Jadi, Allah yang lebih baik daripada sesuatu yang mereka persekutukan itu.
Kemudian Allah menjelaskan rincian hal-hal yang dengannya Dia dapat dikenal dan dapat dipastikan bahwasanya Dialah Ilah yang disembah, dan bahwa beribadah kepadaNya itulah yang benar dan beribadah kepada selain Dia adalah kepalsuan, seraya berfirman,
أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ
“Atau siapakah yang telah menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air bagimu dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah, yang kamu sekali-kali tidak mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) mereka adalah orang-orang yang menyimpang.” (QS. An-Naml: 60).
Demikianlah uraian kisah-kisah para nabi dan umatnya yang memberi tuntunan dan pelajaran yang harus disyukuri, maka katakanlah, wahai nabi Muhammad, “segala puji hanya bagi Allah dalam segala situasi dan kondisi dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya sebagai pengemban misi kerasulan. ” katakan pula kepada orang-orang musyrik, ‘apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan dengan-Nya yang tidak dapat mendatangkan manfaat atau mudarat” 60. Setelah ayat-ayat yang lalu membicarakan tindakan Allah terhadap para pembangkang serta penyelamatan terhadapnya hamba-Nya yang taat, kini Allah mengajak untuk membandingkan antara ciptaan-Nya dan yang dilakukan oleh selain-Nya. Wahai nabi Muhammad, katakan kepada mereka, ‘bukankah dia yang telah menciptakan langit dan bumi tanpa contoh sebelumnya dan yang menurunkan air hujan dari langit yang sangat bermanfaat untukmu, lalu kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah’ kamu sekali-kali tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya yang beraneka ragam dengan jenis, warna dan buah yang berlainan seandainya Allah tidak menurun-kan hujan dari langit. Jika demikian, apakah di samping Allah ada tuhan yang lain’ keserasian dalam ciptaan Allah menunjukkan bahwa tidak ada tuhan lain yang menyertai Allah. Bahkan, sebenarnya mereka yang menyekutukan Allah adalah orang-orang yang menyimpang dari kebenar-an, sebab telah mempersamakan Allah dengan lainnya dalam ibadah dan keagungan.
An-Naml Ayat 59 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 59, Makna An-Naml Ayat 59, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 59, An-Naml Ayat 59 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 59
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)