{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 66.
بَلِ ادَّارَكَ عِلْمُهُمْ فِي الْآخِرَةِ ۚ بَلْ هُمْ فِي شَكٍّ مِنْهَا ۖ بَلْ هُمْ مِنْهَا عَمُونَ ﴿٦٦﴾
baliddāraka ‘ilmuhum fil-ākhirah, bal hum fī syakkim min-hā, bal hum min-hā ‘amụn
QS. An-Naml [27] : 66
Bahkan pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya (akhirat itu). Bahkan mereka buta tentang itu.
Bahkan ilmu mereka akan sempurna di akhirat. Saat itu mereka baru meyakini kehidupan akhirat, termasuk hal-hal besar yang terjadi di sana mereka menyaksikannya dengan mata mereka. Padahal di dunia mereka meragukannya, bahkan lebih dari itu bashirah mereka tertutup darinya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana), malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu. (Al-Naml: 66)
Artinya, pengetahuan mereka tidak mampu dan lemah untuk mengetahui waktu terjadinya hari kiamat.
Sebagian ulama ada yang membacanya “بَلْ أَدْرَكَ عِلْمُهُمْ”, yang artinya “pengetahuan mereka sama tidak tahunya mengenai hal tersebut”.
Seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih Muslim, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam jawabannya terhadap Malaikat Jibril yang menanyakan kepadanya tentang waktu hari kiamat mengatakan:
Tiadalah orang yang ditanya lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.
Yakni keduanya sama-sama tidak mengetahui kapan hari kiamat terjadi, baik orang yang ditanya maupun si penanyanya.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). (An Naml:66) Yaitu tidak dapat menjangkau, karena perkara terjadinya hari kiamat adalah hal yang gaib.
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). (An Naml:66) Karena ketidaktahuan mereka terhadap Tuhannya, maka pengetahuan mereka tidak dapat menembus tentang hari akhirat (kiamat), ini merupakan pendapat yang lain.
Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ata Al-Khurrasani dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). (An Naml:66) Yakni di saat pengetahuan tidak ada manfaatnya lagi.
Hal yang sama dikatakan oleh Ata Al-Khurrasani dan As-Saddi, bahwa pengetahuan mereka baru dapat terbuka kelak pada hari kiamat di saat tidak ada manfaatnya lagi bagi mereka hal tersebut. Seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya:
Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang-orang yang zalim pada hari ini (di dunia) berada dalam kesesatan yang nyata. (Maryam:38 )
Sufyan telah meriwayatkan dari Amr ibnu Ubaid, dari Al-Hasan, bahwa ia pernah membaca firman-Nya: Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana). (An Naml:66) Lalu ia mengatakan bahwa pengetahuan mereka di dunia pudar ketika mereka menyaksikan hari akhirat (kiamat).
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu. (An Naml:66)
Damir ini kembali kepada isim jenis, yang dimaksud ialah orang-orang kafir, sama seperti yang terdapat di dalam firman-Nya:
Dan mereka akan dibawa ke hadapan Tuhanmu dengan berbaris. Sesungguhnya kamu datang kepada Kami, sebagaimana Kami menciptakan kamu pada kali yang pertama, bahkan kamu mengatakan bahwa Kami sekali-kali tidak akan menetapkan bagi kamu waktu (memenuhi) perjanjian. (Al Kahfi:48)
Yaitu orang-orang yang kafir dari kalangan kalian. Hal yang sama disebutkan pula dalam ayat ini: malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu. (An Naml:66) Mereka meragukan keberadaan dan kejadiannya.
lebih-lebih lagi mereka buta daripadanya. (An Naml:66)
Yakni dalam kebutaan dan ketidaktahuan yang parah tentang hari kiamat dan keadaannya.
(66) بَلِ ادّٰرَكَ عِلْمُهُمْ فِى الْاٰخِرَةِۗ “Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (ke sana).” Maksudnya, sebenarnya pengetahuan mereka sangat lemah dan sangat kurang, dan belum menjadi keyakinan, tidak pula menjadi pengetahuan yang sampai ke dalam hati. Ini adalah tingkatan pengetahuan yang paling dang-kal dan paling rendah, lemah dan rapuh. Bahkan mereka tidak mempunyai ilmu walaupun sedikit. Dan sesungguhnya بَلْ هُمْ فِيْ شَكٍّ مِّنْهَاۗ “malahan mereka ragu-ragu tentangnya” maksudnya, (ragu-ragu) tentang akhirat itu, dan dengan adanya keraguan itu ilmu (penge-tahuan) menjadi sirna, sebab ilmu (pengetahuan) itu dengan semua tingkatannya tidak bisa bersatu dengan keraguan, بَلْ هُمْ مِّنْهَا “lebih-lebih lagi mereka darinya” maksudnya, dari akhirat, عَمُوْنَ “buta.” Mata hati mereka telah buta darinya, dan di dalam hati mereka tidak ada keyakinan kepada kejadiannya, atau kemungkinan akan terjadi; bahkan mereka mengingkarinya dan menganggapnya tidak mungkin.
Bahkan sebenarnya pengetahuan mereka, yakni kaum musyrik, tentang akhirat tidak sampai ke sana. Bahkan mereka ragu-ragu tentangnya, yaitu akhirat. Bahkan mereka adalah orang-orang yang buta tentang kebenaran itu, karena tidak mau berusaha mencari alasan-alasan yang membenarkan adanya hari akhir. Hal itu disebabkan oleh mata hati mereka yang telah dirusak oleh kesesatan. 67. Dan keraguan serta kebutaan hati orang-orang yang kafir yang mengingkari hari kebangkitan itu mendorong mereka untuk berkata, ‘setelah jasad kita hancur lebur menjadi tanah dan begitu pula jasad nenek moyang kita yang sudah sekian lama meninggalkan dunia ini, apakah benar kita akan dikeluarkan dari kubur untuk hidup kembali sebagaimana sebelumnya’.
An-Naml Ayat 66 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 66, Makna An-Naml Ayat 66, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 66, An-Naml Ayat 66 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 66
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)