{26} Asy-Syu’ara / الشعراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | القصص / Al-Qashash {28} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naml النمل (Semut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 27 Tafsir ayat Ke 87.
وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِي الصُّورِ فَفَزِعَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۚ وَكُلٌّ أَتَوْهُ دَاخِرِينَ ﴿٨٧﴾
wa yauma yunfakhu fiṣ-ṣụri fa fazi’a man fis-samāwāti wa man fil-arḍi illā man syā`allāh, wa kullun atauhu dākhirīn
QS. An-Naml [27] : 87
Dan (ingatlah) pada hari (ketika) sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.
Ingatlah wahai Rasul saat malaikat meniup sangkakala lalu penghuni langit dan bumi terkejut bukan kepalang karena dahsyatnya tiupan, kecuali siapa yang dikecualikan oleh Allah dari kalangan orang-orang yang Dia muliakan dan jaga dari keterkejutan. Semua makhluk akan datang kepada Rabb mereka dalam keadaan tunduk dan patuh.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang dahsyatnya hari sangkakala ditiup pada tiupan yang pertama, yaitu tiupan yang membuat semua makhluk terkejut karena kedahsyatannya. Di dalam hadis disebutkan bahwa sur adalah sangkakala yang ditiup. Di dalam hadis sangkakala ini disebutkan bahwa Malaikat Israfil-lah yang melakukan tiupan padanya atas perintah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Tiupan yang pertama, yaitu tiupan yang mematikan semua makhluk, dilakukan sangat lama. Hal ini terjadi di saat usia dunia habis, yaitu pada hari kiamat terjadi yang hanya menimpa orang-orang yang jahat saja yang ada saat itu, maka terkejutlah (matilah) semua makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi.
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. (An Naml:87)
Mereka adalah para syuhada, karena sesungguhnya mereka hidup di sisi Tuhannya dengan diberi rezeki.
Imam Muslim ibnul Hajjaj mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Mu’az Al-Anbari, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari An-Nu’man ibnu Salim, ia pernah mendengar Ya’qub ibnu Asim ibnu Urwah ibnu Mas’ud As-Saqafi mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Amr saat didatangi oleh seorang lelaki yang bertanya kepadanya, “Apakah ada hadis yang menyebutkan bahwa hari kiamat itu terjadinya sampai anu dan anu?” Ibnu Amr menjawab dengan mengucapkan kalimat Subhanallah (Mahasuci Allah) atau La Ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) atau kalimat yang semisal dengan keduanya. Selanjutnya ia mengatakan, sesungguhnya ia hampir saja tidak akan menceritakan kepada seorang pun sesuatu hal yang mengenainya selamanya. Sesungguhnya yang pernah kukatakan ialah kelak kalian akan menyaksikan suatu peristiwa yang besar yang merusak Baitullah dalam waktu yang tidak lama. Lalu disebutkan bahwa akan terjadi anu dan anu. Kemudian ia melanjutkan kisahnya, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Kelak akan muncul Dajjal di kalangan umatku dan tinggal selama empat puluh —perawi mengatakan bahwa ia tidak mengetahui apakah yang dimaksud adalah empat puluh hari atau bulan atau tahun—. Lalu Allah mengirimkan Isa ibnu Maryam yang rupanya seperti Urwah ibnu Mas’ud. Maka Isa mengejar Dajjal dan membiasakannya. Kemudian manusia tinggal selama tujuh tahun tanpa ada persengketaan pun di antara dua orang. Setelah itu Allah mengirimkan angin sejuk dari arah negeri Syam, maka tiada seorang pun di muka bumi ini yang di dalam hatinya masih terdapat kebaikan atau iman sebesar zarrah, melainkan angin itu mencabut ‘nyawanya. Sehingga andaikata seseorang dari kalian (yang beriman) bersembunyi di dalam gunung, niscaya angin itu memasukinya hingga mencabut nyawanya. Abdullah ibnu Amr melanjutkan, bahwa dia mendengarnya dari Rasulullah Saw: Maka yang tertinggal hanyalah orang-orang yang jahat saja (di muka bumi ini), mereka sangat kurang akalnya dan mempunyai naluri hewan pemangsa, mereka tidak mengenal kebaikan dan tidak mengingkari perbuatan mungkar. Lalu muncullah setan kepada mereka seraya berkata “Maukah kalian taat kepadaku?” Mereka bertanya, “Apakah yang akan engkau perintahkan kepada kami?” Setan memerintahkan kepada mereka menyembah berhala (mereka menurutinya), dan sekalipun demikian rezeki mereka berlimpah dan penghidupan mereka baik. Kemudian ditiuplah sangkakala, maka tidak sekali-kali seseorang mendengarnya melainkan ia buka lebar-lebar telinganya mendengarkannya. Orang yang mula-mula mendengarnya ialah seorang lelaki yang sedang berada di dalam kolam ternak untanya (membersihkannya). Lalu matilah ia, dan semua manusia pun mati. Sesudah itu Allah mengirimkan atau menurunkan hujan yang sangat deras seperti pekatnya naungan (awan). Maka tumbuhlah jasad-jasad karenanya (dari bumi). Kemudian ditiup lagi sangkakala untuk kedua kalinya, maka dengan serta merta mereka bangkit dan menunggu. Lalu dikatakan, “Hai manusia, menghadaplah kalian kepada Tuhan kalian!” (Dikatakan kepada para malaikat), “Berdirikanlah mereka, sesungguhnya mereka akan dimintai pertanggungjawabannya.” Kemudian dikatakan, “Keluarkanlah orang-orang yang akan dikirim ke neraka!” Ditanyakan, “Berapakah jumlahnya?” Dijawab, “Dari tiap seribu orang sebanyak sembilan ratus sembilan puluh sembilan orang.” Abdullah ibnu Amr mengatakan bahwa yang demikian itu terjadi di hari (yang pada hari itu) anak-anak menjadi beruban (karena kesusahan yang sangat di hari itu), dan hari itu adalah hari disingkapkannya betis-betis.
Yang dimaksud dengan kata اللِّيتُ ialah leher, maksudnya memiringkan lehernya untuk mendengarkannya dengan baik suara dari langit itu. Hal inilah yang dimaksud dengan tiupan yang mengejutkan, lalu tiupan yang berikutnya adalah yang mematikan semua makhluk. Dan tiupan yang ketiga adalah tiupan yang membangkitkan semua makhluk untuk menghadap kepada Tuhan semesta alam. Inilah yang dimaksud dengan hari berbangkit bagi semua makhluk dari kuburnya masing-masing. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:
Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri. (An Naml:87)
Yakni dalam keadaan rendah lagi tunduk, tiada seorang pun yang menentang perintah-Nya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya. (Al Israa’:52)
Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur). (Ar Ruum:25)
Di dalam hadis mengenai sangkakala disebutkan bahwa dalam tiupan yang ketiga Allah memerintahkan (para malaikat) untuk meletakkan semua roh pada lubang-lubang sangkakala. Kemudian Malaikat Israfil melakukan tiupan padanya setelah semua jasad dan tubuh muncul dari kuburnya masing-masing dan dari tempat-tempatnya. Apabila tiupan dilakukan, maka beterbanganlah roh-roh itu, roh orang-orang mukmin berkilauan mengeluarkan cahaya terang, sedangkan roh orang-orang kafir gelap (hitam). Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Demi kebesaran dan Keagungan-Ku, sungguh setiap roh harus kembali ke jasadnya masing-masing.” Maka roh-roh itu datang kepada jasadnya masing-masing dan merasuk ke dalam tubuhnya sebagaimana racun yang menjalar di tubuh orang yang terkena patukan hewan beracun. Kemudian mereka bangkit berdiri seraya menepiskan debu yang berasal dari kuburan mereka. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman menggambarkan kejadian ini:
(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia). (Al Ma’aarij:43)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (An Naml:88)
Maksudnya, kamu lihat gunung-gunung itu seakan-akan tetap di tempatnya seperti semula, padahal ia berjalan seperti jalannya awan, yakni bergerak meninggalkan tempat-tempatnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
pada hari ketika langit benar-benar berguncang, dan gunung-gunung benar-benar berjalan. (At-Tur: 9-10)
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah, “Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, tidak ada sedikit pun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi. (Taha: 105-107)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar. (Al Kahfi:47)
(87) Allah جَلَّ جَلالُهُ menakut-nakuti hamba-hambaNya dengan apa yang ada di hadapan mereka, yaitu Hari Kiamat dan segala apa yang di dalamnya berupa berbagai ujian, kesempitan dan hal-hal yang sangat menakutkan hati, seraya berfirman, وَيَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَفَزِعَ “Dan hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah” disebabkan tiupan itu, مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ “segala yang di langit dan segala yang di bumi,” maksudnya, mereka tersentak dan kaget, sebagian dari mereka merangkul sebagian yang lain karena ketakutan ter-hadap apa yang menjadi pendahuluan kiamat, اِلَّا مَنْ شَاۤءَ اللّٰهُ ۗ “kecuali siapa yang dikehendaki Allah,” di antara orang-orang yang dimulia-kan oleh Allah, diteguhkan dan dijaga dari rasa takut. وَكُلٌّ “Dan semua mereka” dari setiap manusia di saat sangkakala ditiup, اَتَوْهُ دَاخِرِيْنَ “datang menghadapNya dengan merendahkan diri,” dengan rasa hina dina lagi tunduk, sebagaimana difirmankan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ di dalam ayat yang lain:
اِنْ كُلُّ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اِلَّآ اٰتِى الرَّحْمٰنِ عَبْدًا ۗ
“Tidak ada seorang pun di langit dan bumi, kecuali akan datang kepada Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.” (Maryam: 93).
Dan pada hari itu para pemimpin dan rakyat yang dipimpin sama merasa hina dan tunduk kepada Raja Diraja.
Dan ingatlah, serta ingatkanlah umatmu, wahai nabi Muhammad, pada hari ketika sangkakala ditiup oleh malaikat israfil atas izin Allah, maka terkejutlah siapa dan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi oleh dahsyatnya suara sangkakala tersebut, kecuali siapa dan apa yang dikehendaki Allah untuk dimuliakan. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri dan dalam keadaan hina. 88. Dan bukan hanya manusia yang datang dalam keadaan tunduk dan hina, engkau juga akan melihat gunung-gunung pada hari kebangkitan, yang engkau kira tetap di tempatnya dan tidak bergerak, padahal sesungguhnya ia berjalan dan bergerak cepat seperti awan yang berjalan dengan bantuan angin. Itulah sebagian dari ciptaan Allah yang mencipta dengan sempurna segala sesuatu. Sungguh, dia mahateliti dan mengetahui apa yang kamu kerjakan, baik berupa ketaatan maupun kemaksiatan, dan akan memberikan balasan atas itu semua.
An-Naml Ayat 87 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naml Ayat 87, Makna An-Naml Ayat 87, Terjemahan Tafsir An-Naml Ayat 87, An-Naml Ayat 87 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naml Ayat 87
Tafsir Surat An-Naml Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran