{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 18.
فَأَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالْأَمْسِ يَسْتَصْرِخُهُ ۚ قَالَ لَهُ مُوسَىٰ إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ ﴿١٨﴾
fa aṣbaḥa fil-madīnati khā`ifay yataraqqabu fa iżallażistanṣarahụ bil-amsi yastaṣrikhuh, qāla lahụ mụsā innaka lagawiyyum mubīn
QS. Al-Qashash [28] : 18
Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang kemarin meminta pertolongan berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya, “Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat.”
Akhirnya Musa berada di negeri Fir’aun dalam keadaan takut, dia mengawasi berita-berita tentang apa yang dibicarakan oleh masyarakat tentang perkaranya dan perkara pembunuhan yang dilakukannya. Maka Musa melihat orang yang ditolongnya kemarin sedang berkelahi dengan laki-laki Qibthi yang lain dan meminta pertolongan kepada Musa. Maka Musa menjawab: Sesungguhnya kamu banyak menyesatkan dengan kesesatan yang nyata.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan keadaan Musa setelah membunuh orang Egypt, bahwa jadilah ia:
di kota itu merasa takut. (Al Qashash:18)
sebagai akibat dari apa yang telah diperbuatnya.
menunggu-nunggu dengan khawatir. (Al Qashash:18)
Yakni memantau perkembangan dari perkara yang telah dilakukannya itu. Maka di suatu jalan tiba-tiba ia bersua dengan orang yang pernah ditolongnya kemarin menghadapi orang Egypt. Ternyata orang itu sedang berkelahi lagi dengan orang Egypt lainnya. Ketika orang Israil itu melihat Musa, ia meminta tolong lagi kepada Musa untuk menghadapi orang Egypt yang menjadi lawannya. Maka Musa berkata kepadanya:
Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya). (Al Qashash:18)
Maksudnya, jelas kesesatannya dan banyak keburukannya.
(18-19) Setelah terjadi pembunuhan yang dilakukannya terhadap orang yang berasal dari musuhnya, maka dia menjadi أَصْبَحَ فِي الْمَدِينَةِ خَائِفًا يَتَرَقَّبُ “merasa takut menunggu-nunggu di kota itu,” apa-kah diketahui oleh keluarga Fir’aun ataukah tidak? Sebenarnya dia merasa takut, karena dia tahu bahwa tidak akan ada seorang pun yang berani melakukan perbuatan seperti ini kecuali Musa dari Bani Israil. Ketika dia dalam keadaan seperti itu, فَإِذَا الَّذِي اسْتَنْصَرَهُ بِالأمْسِ “maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin,” untuk melawan musuhnya, يَسْتَصْرِخُهُ “berteriak meminta pertolongan ke-padanya,” untuk melawan seorang Qibthi lain. قَالَ لَهُ مُوسَ “Musa berkata kepadanya,” seraya mencela sikap orang itu, إِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُبِينٌ “Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata,” maksudnya nyata kesesatannya dan menampakkan kelancangan. فَلَمَّا أَنْ أَرَادَ أَنْ يَبْطِشَ “Maka tatkala dia hendak memegang dengan keras,” maksudnya, Musa hendak mencengkeram dengan keras بِالَّذِي هُوَ عَدُوٌّ لَهُمَا “orang yang menjadi musuh keduanya,” musuhnya dan musuh orang yang meminta pertolongan kepada Musa. Maksudnya, pada saat per-kelahian sedang berlangsung antara orang dari bangsa Qibthi dan seorang berkebangsaan Isra`il, maka yang dari bangsa Isra`il ini meminta pertolongan kepada Musa, lalu jiwa kesukuan pun bangkit hingga membuat Musa bermaksud menampar orang Qibthi itu, maka قَالَ “musuhnya berkata,” maksudnya orang yang dari bangsa Qibthi itu berkata kepada Musa untuk mencela tindakannya mem-bunuh orang lain, أَتُرِيدُ أَنْ تَقْتُلَنِي كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًا بِالأمْسِ إِنْ تُرِيدُ إِلا أَنْ تَكُونَ جَبَّارًا فِي الأرْضِ “apakah kamu bermaksud hendak membunuhku, sebagaimana kamu ke-marin telah membunuh seorang manusia? Kamu tidak bermaksud melain-kan hendak menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di bumi ini,” karena di antara jejak terbesar dari tindakan orang yang semena-mena di bumi ini adalah membunuh jiwa manusia dengan alasan tidak benar, وَمَا تُرِيدُ أَنْ تَكُونَ مِنَ الْمُصْلِحِينَ “dan tiadalah kamu hendak menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.” Kalau tidak, dan kalau seandainya kamu menghendaki perdamaian, nis-caya kamu telah melerai antara aku dengannya tanpa harus mem-bunuh salah satu (di antara kami). Maka Musa menahan diri dari membunuhnya dan sadar karena nasihat dan tegurannya.
Karena pembunuhan tak disengaja yang dilakukan oleh Musa itu, dia menjadi ketakutan berada di kota tempat terjadinya perkelahian dan pembunuhan itu sambil menunggu dengan perasaan cemas dan khawatir akibat yang akan diterima dari perbuatannya. Tiba-tiba orang lbrani yang kemarin meminta pertolongan yakni pada hari terjadinya perkelahian dan pembunuhan terhadap orang Mesir, berteriak meminta pertolong-an lagi kepadanya. Tapi kali ini mengecam dan menghardiknya. Musa berkata kepadanya, “Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat.”19. Kecaman itu tidak menghalangi Nabi Musa untuk menyambut permintaan pertolongan tersebut, sebab dia yakin bahwa memang orang Mesir itu yang berlaku sewenang-wenang. Maka ketika dia yakni Musa bersiap hendak memukul dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, yakni orang Mesir itu, dia yakni musuhnya yang orang Mesir berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang yang memaksakan pendapatmu di negeri ini, dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari kelompok orang-orang yang mengadakan perdamaian dan perbaikan untuk masyarakat’
Al-Qashash Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 18, Makna Al-Qashash Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 18, Al-Qashash Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 18
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)