{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 31.
وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ ۖ فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ كَأَنَّهَا جَانٌّ وَلَّىٰ مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ ۚ يَا مُوسَىٰ أَقْبِلْ وَلَا تَخَفْ ۖ إِنَّكَ مِنَ الْآمِنِينَ ﴿٣١﴾
wa an alqi ‘aṣāk, fa lammā ra`āhā tahtazzu ka`annahā jānnuw wallā mudbiraw wa lam yu’aqqib, yā mụsā aqbil wa lā takhaf, innaka minal-āminīn
QS. Al-Qashash [28] : 31
Dan lemparkanlah tongkatmu.” Maka ketika dia (Musa) melihatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular yang (gesit), dia lari berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Allah berfirman), “Wahai Musa! Kemarilah dan jangan takut. Sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman.
Lemparkanlah tongkatmu. Maka Musa pun melemparkannya, ia berubah menjadi ular yang menggeliat. Manakala Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah ia adalah jin ular, Musa pun berlari menjauhinya tanpa menoleh karena ketakutan. Maka Rabb-nya memanggilnya: Wahai Musa, kembalilah kepada-Ku dan jangan takut, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman dari segala hal yang tidak dikehendaki.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan lemparkanlah tongkatmu. (Al Qashash:31)
yang ada di tanganmu itu.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
“Apakah itu yang ada di tangan kananmu, hai Musa?” Musa menjawab, “Ini adalah tongkatku, aku bertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannya untuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yang lain padanya.” (Tana: 17-18)
Makna yang dimaksud ialah bahwa adapun tongkatmu yang telah kamu kenal itu, lemparkanlah ia.
Lalu dilemparkannyalah tongkat itu, maka tiba-tiba tongkat itu menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. (Taha: 20)
Sejak itulah Musa mengetahui dan merasa yakin bahwa yang berbicara kepadanya adalah Tuhan Yang mengatakan kepada sesuatu, “Jadilah kamu,” maka jadilah ia, sebagaimana yang telah diterangkan di dalam tafsir surat Taha.
Dan dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya:
Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit. (Al Qashash:31)
ular itu dalam gerakannya sangat cepat, padahal bentuknya sangat besar, banyak kakinya, lebar mulutnya, dan taring-taring serta gigi-giginya berderak-derak, tiada suatu batu besar pun yang dilaluinya melainkan ditelannya, lalu masuk ke dalam mulutnya dan masuk ke dalam perutnya mengeluarkan suara dentuman seakan-akan terjatuh dari atas jurang. Maka pada saat itu,
larilah ia berbalik ke belakang tanpa menoleh. (Al Qashash:31)
Yaitu tanpa menoleh lagi karena ngeri yang sangat, mengingat tabiat manusia merasa takut melihat pemandangan seperti itu. Tatkala Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepadanya:
Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman. (Al Qashash:31)
Maka Musa kembali ke tempatnya semula.
(31) وَأَنْ أَلْقِ عَصَاكَ “Dan lemparkanlah tongkatmu,” lalu Musa melemparkannya. فَلَمَّا رَآهَا تَهْتَزُّ “Maka tatkala dia melihatnya bergerak-gerak” berusaha keras bergerak. Dan ia memiliki bentuk yang me-nakutkan كَأَنَّهَا جَانٌّ “seolah-olah dia seekor ular,” yang sangat besar, وَلَّى مُدْبِرًا وَلَمْ يُعَقِّبْ “larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh.” Mak-sudnya, Musa lari karena hatinya dikuasai rasa takut. Lalu Allah berkata kepadanya, يَا مُوسَى أَقْبِلْ وَلا تَخَفْ إِنَّكَ مِنَ الآمِنِينَ “Hai Musa, datang-lah kepadaKu dan janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.” Ini adalah cara pengembalian rasa aman yang paling baik dan menghilangkan rasa takut. Sebab FirmanNya, أَقْبِلْ “Datanglah,” menunjukkan perintah mengharuskan ia datang dan mewajibkan dia taat. Akan tetapi, karena bisa jadi kedatangan-nya masih diselimuti rasa takut, maka dikatakan kepadanya, وَلا تَخَف “dan jangan kamu takut,” suatu perintah kepadanya akan dua hal, yaitu datang, dan hendaknya dalam hatinya tidak ada rasa takut. Akan tetapi ada kemungkinan lain, yaitu bisa jadi dia datang dalam keadaan tidak ada rasa takut, akan tetapi dia tidak memper-oleh penjagaan dan rasa aman dari hal yang tidak diinginkan, maka dari itu dikatakan, إِنَّكَ مِنَ الآمِنِينَ “Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.” Maka semenjak itu hilanglah yang dikha-watirkan dari segala sisi. Maka Musa ‘alaihissalam datang tanpa ada rasa takut dan tidak pula tertakut-takuti, melainkan dia tenang dan merasa yakin dengan berita dari Rabbnya. Imannya telah bertam-bah dan keyakinannya menjadi sempurna. Ini adalah satu ayat (mukjizat) yang diperlihatkan oleh Allah kepadanya sebelum dia pergi kepada Fir’aun, agar benar-benar berada dalam keyakinan yang prima, supaya dia lebih berani menghadapinya, lebih kuat dan lebih teguh.
Dan lemparkanlah tongkatmu supaya kamu dapat melihat sekelumit hikmah dan kekuasaan-ku. ‘ maka ia pun segera melemparkannya dan kemudian Allah mengubah tongkat tersebut menjadi seekor ular. Ketika dia musa melihat tongkatnya bergerak-gerak seakan-akan seekor ular kecil yang gesit padahal dia seekor ular besar, dia terkejut, takut dan lari berbalik arah ke belakang tanpa menoleh. Lalu ia mendengar Allah berfirman, ‘wahai musa! kemarilah dan jangan takut melihat ular itu. Singkirkanlah rasa takut yang sedang menguasai jiwamu dan tenanglah karena sesungguhnya engkau termasuk orang yang aman dari segala sesuatu yang membahayakan. Setiap rasul yang merupakan utusan Allah tidak akan merasa takut selama dia berada di sisi-Nya. Bahkan, siapa pun yang mendekatkan diri kepada Allah ia pasti akan merasa aman dan tenteram. 32. Masukkanlah tanganmu ke dalam celah terbuka yang terdapat pada leher bajumu, niscaya dia akan keluar putih bercahaya tanpa cacat atau bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu ke dadamu apabila ketakutan agar hilang rasa takut dan kembali tenang. Jangan panik ketika kamu menyaksikan tongkat itu berubah menjadi ular atau saat tanganmu berubah putih berkilau. Tongkat yang dapat berubah menjadi ular dan tangan yang bersinar itulah dua mukjizat dari tuhanmu yang akan engkau pertunjukkan kepada fir’aun dan para pembesarnya. Sungguh, mereka adalah orang-orang fasik, yang keluar dari ketaatan kepada Allah. ‘
Al-Qashash Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 31, Makna Al-Qashash Ayat 31, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 31, Al-Qashash Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 31
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran