{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 36.
فَلَمَّا جَاءَهُمْ مُوسَىٰ بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ قَالُوا مَا هَـٰذَا إِلَّا سِحْرٌ مُفْتَرًى وَمَا سَمِعْنَا بِهَـٰذَا فِي آبَائِنَا الْأَوَّلِينَ ﴿٣٦﴾
fa lammā jā`ahum mụsā bi`āyātinā bayyināting qālụ mā hāżā illā siḥrum muftaraw wa mā sami’nā bihāżā fī ābā`inal-awwalīn
QS. Al-Qashash [28] : 36
Maka ketika Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata, “Ini hanyalah sihir yang dibuat-buat, dan kami tidak pernah mendengar (yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu.”
Manakala Musa datang kepada Fir’aun dan para pembesarnya dengan membawa dalil-dalil dan hujjah-hujjah Kami, yang membuktikan kebenaran dari apa yang di bawa oleh Musa dari sisi Rabb-nya, mereka berkata: Apa yang kamu bawa kepada kami ini tidak lain kecuali sihir yang kamu buat sendiri secara dusta lagi palsu. Kami belum pernah mendengar apa yang kamu serukan itu di kalangan leluhur-leluhur kami yang telah mendahului kami.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan kedatangan Musa dan saudaranya Harun kepada Fir’aun dan pembesar-pembesar kerajaannya. Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat-mukjizat yang nyata yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada keduanya untuk membuktikan kebenaran dari berita yang disampaikan oleh keduanya dari Allah yang memerintahkan agar mengesakan-Nya dan mengikuti perintah-perintah-Nya. Tatkala Fir’aun dan pembesar-pembesar kaumnya menyaksikan, melihat dengan mata kepala sendiri, sehingga merasa yakin dalam hatinya bahwa hal tersebut datang dari sisi Allah, maka mereka dengan kekafiran dan kezalimannya berbalik mengingkari dan mendustakannya. Demikian itu karena kesewenang-wenangan dan sikap angkuh mereka yang tidak mau mengikuti perkara hak. Untuk itu mereka mengatakan:
Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat. (Al Qashash:36)
Yakni yang diada-adakan dan dibuat-buat dengan tujuan menentang Fir’aun untuk menyaingi kekuasaannya melalui tipu daya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
“dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu.” (Al Qashash:36)
Seruan tersebut ialah yang memerintahkan untuk menyembah Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya.
(36) Lalu Musa pergi dengan membawa risalah Tuhannya. فَلَمَّا جَاءَهُمْ مُوسَى بِآيَاتِنَا بَيِّنَاتٍ “Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat-mukjizat Kami yang nyata” yang sangat jelas pembuktiannya terhadap kebenaran apa yang ia katakan kepada mereka, tidak ada kekurangan dan ketidakjelasan di dalam-nya, قَالُوا “mereka berkata” secara zhalim, sombong dan keras kepala, مَا هَذَا إِلا سِحْرٌ مُفْتَرًى “Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat,” se-bagaimana dikatakan oleh Fir’aun dalam kondisi yang mana pada saat itu kebenaran menjadi jelas, mengalahkan kebatilan, kebatilan sirna dan para petinggi yang mengetahui hakikat permasalahan pun tunduk kepadanya:
إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ
“Sesungguhnya ia benar-benar pembesar kalian yang telah menga-jarkan sihir kepada kalian.” (Thaha: 71).
Demikianlah. Dan Fir’aun adalah seorang yang cerdik yang tidak bermoral, yang telah berbuat makar dan tipu muslihat yang telah mencapai pada tingkat sebagaimana telah dikisahkan oleh Allah kepada kita. Ia sebenarnya telah mengetahui bahwa tidak ada yang bisa menurunkan mukjizat-mukjizat itu selain Rabb Pencipta langit dan bumi, hanya saja kebinasaan telah mengalahkannya. وَمَا سَمِعْنَا بِهَذَا فِي آبَائِنَا الأوَّلِينَ “Dan kami belum pernah mendengar ini pada nenek moyang kami dahulu.” Mereka benar-benar telah berdusta dalam hal ini. Sebab Allah جَلَّ جَلالُهُ telah mengangkat Yusuf sebagai rasul sebelum Musa, seperti yang difirmankan Allah جَلَّ جَلالُهُ ,
وَلَقَدْ جَاءَكُمْ يُوسُفُ مِنْ قَبْلُ بِالْبَيِّنَاتِ فَمَا زِلْتُمْ فِي شَكٍّ مِمَّا جَاءَكُمْ بِهِ حَتَّى إِذَا هَلَكَ قُلْتُمْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ مِنْ بَعْدِهِ رَسُولا كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ مُرْتَابٌ
“Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan mem-bawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, sehingga ketika dia meninggal, kamu berkata, ‘Allah tidak akan mengirim seorang (rasul pun) sesudah-nya.’ Demikianlah Allah menyesatkan orang-orang yang melampaui batas dan ragu-ragu.” (Ghafir: 34).
Setelah mendapat wahyu, nabi musa bersama keluarga kembali ke mesir dan bersama nabi harun berangkatlah mereka berdua menghadapi fir`aun dan kaumnya. Maka ketika musa datang kepada mereka, fir’aun dan pengikutnya, dengan membawa misi kenabian yang diperkuat dengan mukjizat yang bersumber dari kami yang sangat nyata kebenarannya, mereka mengingkari apa yang mereka saksikan seraya berkata, ‘ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat, yakni ilusi yang memperdayai dan mengelabui mata kita, dan dia sebenarnya hanya mengada-ngada dengan menyatakan bahwa itu bersumber dari tuhan semesta alam, dan di samping itu kami tidak pernah mendengar ajaran yang seperti ini pada nenek moyang kami dahulu hingga kini, sehingga kami tidak dapat membenarkan dan mengikuti apa yang disampaikannya itu. ‘ 37. Dan sebagai jawaban bagi fir’aun dan kaumnya, dia musa menjawab, ‘tuhan pemelihara-ku yang menciptakan aku dan kamu serta memberi aneka bukti kebenaran lebih mengetahui dari aku, kamu dan siapa pun tentang siapa yang pantas membawa petunjuk dari sisi-Nya dan dia-lah yang akan menetapkan dengan adil siapa yang akan mendapat kesudahan yang baik di akhirat. Jangan berlaku zalim, sebab sesungguhnya telah menjadi ketetapan Allah bahwa orang-orang yang zalim selamanya tidak akan mendapat kemenangan. ‘.
Al-Qashash Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 36, Makna Al-Qashash Ayat 36, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 36, Al-Qashash Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 36
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)