{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 37.
وَقَالَ مُوسَىٰ رَبِّي أَعْلَمُ بِمَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ مِنْ عِنْدِهِ وَمَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ ۖ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ ﴿٣٧﴾
wa qāla mụsā rabbī a’lamu biman jā`a bil-hudā min ‘indihī wa man takụnu lahụ ‘āqibatud-dār, innahụ lā yufliḥuẓ-ẓālimụn
QS. Al-Qashash [28] : 37
Dan dia (Musa) menjawab, “Tuhanku lebih mengetahui siapa yang (pantas) membawa petunjuk dari sisi-Nya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan mendapat kemenangan.”
Musa berkata kepada Fir’aun: Sesungguhnya Rabb-ku lebih mengetahui siapa di antara kita yang benar, yang hadir membawa petunjuk ke jalan yang benar dari sisi-Nya. Siapa yang akan mendapatkan akibat yang terpuji di kehidupan akhirat, sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan pernah meraih apa yang mereka inginkan.
Mereka menjawab, “Kami belum pernah melihat seorang pun dari nenek moyang kami dahulu yang memeluk agama seperti itu. Dan kami belum pernah melihat orang-orang melainkan mereka mempersekutukan Allah dengan tuhan-tuhan yang lain.” Maka Musa a.s. menjawab perkataan mereka, seperti apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Tuhanku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisi-Nya. (Al Qashash:37)
Yaitu di antara aku dan kalian, dan kelak Dia akan memberikan keputusan antara aku dan kalian. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di negeri akhirat. (Al Qashash:37)
Yakni pertolongan, kemenangan, dan dukungan dari-Nya.
“Sesungguhnya tidaklah akan mendapat kemenangan orang-orang yang zalim.” (Al Qashash:37)
Maksudnya, orang-orang yang mempersekutukan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
(37) وَقَالَ مُوسَ “Musa menjawab” ketika mereka beranggap-an bahwa apa yang dibawanya itu adalah sihir dan kesesatan, dan bahwa apa yang mereka anut itu yang benar, رَبِّي أَعْلَمُ بِمَنْ جَاءَ بِالْهُدَى مِنْ عِنْدِهِ وَمَنْ تَكُونُ لَهُ عَاقِبَةُ الدَّارِ “Rabbku lebih mengetahui orang yang (patut) membawa petunjuk dari sisiNya dan siapa yang akan mendapat kesudahan (yang baik) di akhirat,” maksudnya, apabila pertemuan dengan kalian ini tidak berguna dan begitu pula penampakan ayat-ayat (mukjizat) yang sangat jelas ini, dan kalian bersikap enggan kecuali semakin tenggelam di dalam kesesatan kalian dan bersikukuh pada keka-firan kalian, maka Allah¬-lah yang mengetahui orang yang men-dapat petunjuk dan yang lainnya, serta mengetahui siapa yang mendapat kesudahan terbaik di akhirat: kami atau kalian. إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang zhalim tidaklah akan men-dapat kemenangan.” Maka kesudahan yang baik, kemenangan dan kesuksesan akhirnya diperoleh oleh Musa dan para pengikutnya, sedangkan bagi mereka (Fir’aun dan kaumnya. Pent.) adalah ke-rugian dan kesudahan yang sangat buruk.
Dan sebagai jawaban bagi fir’aun dan kaumnya, dia musa menjawab, ‘tuhan pemelihara-ku yang menciptakan aku dan kamu serta memberi aneka bukti kebenaran lebih mengetahui dari aku, kamu dan siapa pun tentang siapa yang pantas membawa petunjuk dari sisi-Nya dan dia-lah yang akan menetapkan dengan adil siapa yang akan mendapat kesudahan yang baik di akhirat. Jangan berlaku zalim, sebab sesungguhnya telah menjadi ketetapan Allah bahwa orang-orang yang zalim selamanya tidak akan mendapat kemenangan. ’38. Dan ketika tidak kuasa lagi untuk mendebat nabi musa, karena jelas dan kuatnya argumentasi yang disampaikan, dengan nada me-nyombongkan diri fir’aun berkata, ‘wahai para pembesar kaumku! aku tidak mengetahui ada tuhan bagimu selain aku yang patut disembah. Guna mengetahui kebenaran atau kebohongan musa yang menyatakan ada tuhan pemelihara alam raya, maka bakarlah tanah liat untukku wahai haman untuk membuat batu bata dan bahan bangunan lainnya, kemudian buatkanlah segera bangunan dan istana yang tinggi untukku agar aku dapat naik melihat tuhannya musa, dan aku yakin bahwa dia termasuk pendusta dalam dakwaannya. ‘
Al-Qashash Ayat 37 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 37, Makna Al-Qashash Ayat 37, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 37, Al-Qashash Ayat 37 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 37
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)