{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 54.
أُولَـٰئِكَ يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ بِمَا صَبَرُوا وَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ ﴿٥٤﴾
ulā`ika yu`tauna ajrahum marrataini bimā ṣabarụ wa yadra`ụna bil-ḥasanatis-sayyi`ata wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn
QS. Al-Qashash [28] : 54
Mereka itu diberi pahala dua kali (karena beriman kepada Taurat dan Al-Qur’an) disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada mereka.
Orang-orang yang sifatnya telah hadir tersebut diberi pahala amal perbuatan mereka dua kali; atas iman mereka kepada kitab mereka dan atas iman mereka kepada Al Qur’an, karena kesabaran mereka. Dan diantara sifat-sifat mereka adalah bahwa mereka menolak keburukan dengan kebaikan, mereka menginfakkan sebagian dari apa yang Kami rizkikan kepada mereka di jalan kebaikan dan kemuliaan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman dalam ayat selanjutnya:
Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka. (Al Qashash:54)
Yakni mereka yang menyandang sifat-sifat tersebut adalah orang-orang yang beriman kepada kitab terdahulu dan kitab yang kemudian (Al-Qur’an). Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: disebabkan kesabaran mereka. (Al Qashash:54) dalam mengikuti perkara yang hak, sekalipun mengakui hal seperti itu merupakan suatu perbuatan yang sangat berat dirasakan oleh mereka.
Di dalam sebuah hadis sahih melalui riwayat Amir Asy-Sya’bi, dari Abu Burdah, dari Abu Musa Al-Asy’ari r.a. disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Ada tiga macam orang yang pahalanya diberi dua kali, yaitu seorang lelaki dari kalangan Ahli Kitab yang beriman kepada nabinya, kemudian beriman kepadaku, seorang hamba sahaya yang menunaikan hak Allah dan hak majikannya, dan seorang lelaki yang mempunyai seorang budak perempuan, lalu ia mendidiknya dengan baik, kemudian memerdekakannya dan mengawininya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ishaq As-Sulaihini, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, dari Sulaiman ibnu Abdur Rahman, dari Al-Qasim ibnu Abu Umamah yang menceritakan bahwa sesungguhnya ketika ia benar-benar berada di bawah unta kendaraan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pada hari jatuhnya kota Mekah, beliau mengucapkan perkataan yang baik lagi indah, antara lain beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Barang siapa yang masuk Islam dari kalangan Ahli Kitab, maka ia memperoleh pahala dua kali, ia memperoleh pahala seperti yang kita peroleh, dan ia menanggung apa yang ditanggung oleh kita.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan. (Al Qashash:54)
Mereka tidak membalas kejahatan dengan hal yang semisal, tetapi memaaf dan melupakannya.
dan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka, mereka nafkahkan. (Al Qashash:54)
Yaitu mereka membelanjakan sebagian dari rezeki halal yang mereka peroleh kepada makhluk Allah, yaitu nafkah yang wajib, buat keluarga mereka dan kaum kerabat mereka. Mereka pun membayar zakat yang fardu dan yang sunat, juga amal taqarrub dan sedekah nafilah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling darinya. (Al Qashash:55)
Yakni mereka tidak bergaul dengan para pelakunya dan tidak mau berteman dengan mereka, bahkan sikap mereka adalah sebagaimana yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya. (Al Furqaan:72)
(54) أُولَئِكَ “Mereka itu,” orang-orang yang beriman kepada dua kitab, يُؤْتَوْنَ أَجْرَهُمْ مَرَّتَيْنِ “diberi pahala dua kali,” yaitu pahala atas iman mereka kepada kitab yang terdahulu dan pahala atas iman kepada kitab yang terakhir, بِمَا صَبَرُوا “disebabkan kesabaran mereka,” dalam beriman dan tetap beramal. Mereka sama sekali dalam hal ini tidak pernah digoyahkan oleh suatu syubhat (pemikiran rancu) apa pun, dan kedudukan serta syahwat sama sekali tidak bisa menghalangi mereka untuk beriman, و “dan” di antara karakter mereka yang mulia, yang sebenarnya merupakan pengaruh iman mereka yang benar adalah bahwa sesungguhnya merekaوَيَدْرَءُونَ بِالْحَسَنَةِ السَّيِّئَةَ “menolak kejahatan dengan kebaikan.” Maksudnya, prinsip dan jalan hidup mereka adalah selalu berbuat kebaikan (ihsan) terhadap setiap orang, sampai kepada orang yang berbuat buruk kepada mereka, baik dengan perkataan ataupun perbuatan, malah mereka membalasnya dengan perkataan yang terpuji dan perbuat-an yang baik, karena pengetahuan mereka kepada akhlak (moral) yang sangat agung ini, dan mereka sadar bahwa tidak ada yang bisa membimbingnya ke sana kecuali Allah, Pemilik karunia yang sangat besar.
Orang-orang yang beriman kepada Al-Qur’an dan apa yang diturunkan sebelumnya mereka itu yang sungguh jauh dan tinggi kedudukannya di sisi Allah akan diberi pahala dua kali, yakni berlipat ganda, karena beriman kepada taurat dan Al-Qur’an, disebabkan kesabaran mereka atas penderitaan yang mereka terima demi mempertahankan keimanan dan mengutamakan amal saleh. Dan di antara sifat-sifat mereka adalah mereka menolak kejahatan dengan memberi maaf, bahkan membalasnya dengan amal kebaikan, dan mereka juga adalah para dermawan yang menginfakkan sebagian dari rezeki yang telah kami berikan kepada mereka di jalan kebaikan. 55. Dan sifat mereka lainnya adalah apabila mereka mendengar perkataan yang buruk, yang tidak bermanfaat bagi kebaikan hidup dunia dan akhirat, mereka memelihara kehormatan diri mereka dengan berpaling darinya dan berkata, ‘bagi kami amal-amal kami yang benar dan tidak akan kami tinggalkan dan bagimu amal-amal kamu yang batil yang dosanya akan kalian tanggung sendiri. Semoga selamatlah kamu. Selamat berpisah, kami akan membiarkan dan tidak mencampuri urusan kamu, karena kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang bodoh, yang tidak enggan berpegang teguh pada ajaran Allah. ‘.
Al-Qashash Ayat 54 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 54, Makna Al-Qashash Ayat 54, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 54, Al-Qashash Ayat 54 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 54
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)