{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 60.
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا ۚ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ ﴿٦٠﴾
wa mā ụtītum min syai`in fa matā’ul-ḥayātid-dun-yā wa zīnatuhā, wa mā ‘indallāhi khairuw wa abqā, a fa lā ta’qilụn
QS. Al-Qashash [28] : 60
Dan apa saja (kekayaan, jabatan, keturunan) yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Tidakkah kamu mengerti?
Apa yang diberikan kepada kalian wahai manusia berupa harta dan anak-anak maka ia hanyalah kesenangan yang kalian nikmati dalam kehidupan dunia ini, perhiasan yang dipakai untuk berhias. Sedangkan apa yang ada di sisi Allah untuk orang-orang yang menaati-Nya dan orang-orang yang dekat kepada-Nya adalah lebih baik dan lebih kekal, karena ia abadi tidak ada penghabisannya. Apakah kalian (wahai orang-orang) tidak memiliki akal yang dengannya kalian merenung, sehingga kalian mengetahui kebaikan dan keburukan?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang kecilnya dunia dan semua perhiasan dan kemewahan yang terdapat di dalamnya bila dibandingkan dengan kenikmatan yang besar lagi kekal yang telah disediakan oleh Allah buat hamba-hamba-Nya yang saleh di negeri akhirat, sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya:
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (An Nahl:96)
Dan apa yang di sisi Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti. (Ali Imran:198)
padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). (Ar Ra’du:26)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Al-A’la: 16-17)
Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda:
Demi Allah, tiadalah kehidupan di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat melainkan sebagaimana seseorang dari kalian mencelupkan jari telunjuknya ke laut, maka hendaknya ia perhatikan apakah yang ia peroleh darinya?
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka apakah kamu tidak memahaminya? (Al Qashash:60)
Yakni tidakkah orang yang mendahulukan kepentingan dunia dengan meninggalkan kepentingan akhirat menggunakan akalnya?
(60) Ini adalah dorongan dari Allah جَلَّ جَلالُهُ kepada hamba-hambaNya untuk bersikap zuhud di dunia dan tidak terpedaya dengannya, dan untuk selalu mengharapkan kehidupan akhirat, menjadikannya sebagai tujuan dan dambaan seseorang. Dan Allah mengabarkan kepada mereka bahwa seluruh apa saja yang diberi-kan kepada manusia, seperti emas, perak, berbagai hewan ternak, harta benda, wanita, anak-anak, berbagai jenis makanan, minuman dan berbagai kelezatan, semuanya adalah kenikmatan kehidupan dunia dan perhiasannya. Maksudnya, semua itu hanya dinikmati dalam waktu yang relatif singkat, kesenangan sementara, penuh dengan kesulitan, bercampur dengan himpitan. Ia hanya bisa di-jadikan sebagai perhiasan dalam waktu yang singkat untuk ber-bangga-bangga dan riya`; kemudian ia akan sirna dengan cepat, dan ia akan musnah semuanya, dan pelakunya tidak akan men-dapatkan sesuatu kecuali penyesalan, keluh kesah, kegagalan dan tidak mendapat kebaikan.
وَمَا عِنْدَ اللَّهِ “Sedang apa yang di sisi Allah” berupa kenikmatan abadi dan kehidupan yang menyenangkan خَيْرٌ وَأَبْقَ “adalah lebih baik dan lebih kekal” lebih utama kualitas dan kuantitasnya, dan ia kekal abadi sepanjang masa. أَفَلا تَعْقِلُونَ “Maka apakah kamu tidak memahaminya?” Maksudnya, apakah kalian tidak mempunyai akal untuk mempertimbangkannya, yang mana dari dua perkara itu yang seharusnya diutamakan? Dan negeri yang mana yang lebih berhak untuk dikerahkan amal perbuatan untuknya? Hal ini mem-buktikan bahwa hal itu sesuai (dengan kadar) kesadaran akal sese-orang, maka dia akan lebih mengutamakan akhirat daripada dunia; dan bahwa sebenarnya tidaklah seseorang lebih mengutamakan kehidupan dunia melainkan karena akalnya kurang!
Kaum musyrik enggan beriman karena khawatir diculik, ditawan dan dirampas hartanya. Sebenarnya, bahaya yang harus ditakuti itu adalah yang bersumber dari Allah akibat kedurhakaan. Kerugian jiwa dan harta di dunia tidak seberapa kerugian di akhirat akibat durhaka kepada tuhan. Dan ketahuilah bahwa apa saja; kekayaan, jabatan, keturunan dan lainnya, yang diberikan oleh Allah melalui siapa pun kepada kamu, maka itu adalah kesenangan hidup duniawi dan perhiasannya yang bersifat terbatas dan sementara, sehingga akan segera lenyap dan binasa; sedang apa yang di sisi Allah di akhirat kelak, yang disediakan untuk untuk orang-orang yang taat kepada-Nya, adalah lebih baik karena tidak mengandung bahaya dan mudarat, dan di samping itu lebih kekal karena tidak akan punah sama sekali. Tidakkah kamu menggunakan akal pikiran sehingga kamu mengerti mana yang baik dan mana yang buruk’61. Maka, jika demikian itu halnya, apakah sama orang yang kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik, yaitu surga dengan segala kenikmatannya yang abadi, lalu berkat anugerah kami dia memperolehnya, apakah dia itu sama dengan orang yang kami berikan kepadanya kese-nangan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, sehingga kemudian pada hari kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret ke dalam neraka untuk dimintakan pertanggunggjawaban dan diberi balasan’ tentu tidaklah sama. Yang pertama adalah orang yang beriman dan beramal saleh yang berhak mendapatkan janji baik Allah berupa pahala dan surga, dan yang kedua adalah orang kafir yang mengerjakan keburukan serta tertipu oleh kesenangan dunia dan perhiasannya, yang akan binasa dalam siksaan.
Al-Qashash Ayat 60 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 60, Makna Al-Qashash Ayat 60, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 60, Al-Qashash Ayat 60 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 60
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)