{27} An-Naml / النمل | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | العنكبوت / Al-‘Ankabut {29} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Qashash القصص (Cerita) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 28 Tafsir ayat Ke 61.
أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ ﴿٦١﴾
a fa maw wa’adnāhu wa’dan ḥasanan fa huwa lāqīhi kamam matta’nāhu matā’al-ḥayātid-dun-yā ṡumma huwa yaumal-qiyāmati minal-muḥḍarīn
QS. Al-Qashash [28] : 61
Maka apakah sama orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu dia memperolehnya, dengan orang yang Kami berikan kepadanya kesenangan hidup duniawi; kemudian pada hari Kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?
Apakah orang yang Kami janjikan kepadanya dengan surga atas ketaatannya, lalu dia mendapatkan dan merengkuh janji tersebut, sama dengan orang yang Kami berik kenikmatan dunia lalu dia pun menikmatinya, dia lebih mementingkan kesenangan dunia di atas akhirat, kemudian di hari kiamat dia termasuk orang-orang yang dihadirkan untuk dihisab dan mendapatkan balasan? Kedua kubu tersebut tidaklah sama. Maka hendaknya orang yang berakal memilih untuk dirinya apa yang lebih patut untuk dipilih, yaitu menaati Allah dan mencari ridha-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga), lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi, kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)? (Al Qashash:61)
Maksudnya, apakah orang yang beriman lagi membenarkan apa yang telah dijanjikan oleh Allah berupa pahala yang pasti diperolehnya sebagai imbalan atas amal-amal saleh yang dikerjakannya, sama dengan orang yang kafir lagi mendustakan hari pertemuan dengan Allah serta mendustakan janji dan ancaman-Nya, dan yang diperolehnya hanyalah kenikmatan hidup di dunia yang sangat sebentar.
kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)? (Al Qashash:61)
Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa makna muhdarin ialah orang-orang yang diazab. Kemudian ada pula yang mengatakan bahwa sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan perbandingan antara Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dan Abu Jahal. Menurut pendapat yang lainnya lagi antara Hamzah, Ali di suatu pihak, dan di pihak lain Abu Jahal. Kedua riwayat ini diketengahkan oleh Mujahid. Makna lahiriah ayat menunjukkan pengertian umum, perihalnya sama dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى saat menceritakan perihal orang mukmin yang masuk surga saat ia melihat temannya yang berada di dasar neraka, sedangkan dia berada di tingkatan yang tinggi di surga, lalu orang mukmin itu mengatakan sebagaimana yang disitir oleh firman-Nya:
jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku, pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka). (As-Saffat: 57)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan sesungguhnya jin mengetahui bahwa mereka benar-benar akan diseret (ke neraka). (As-Saffat: 158)
(61) Oleh karenanya Allah mengingatkan akal untuk mela-kukan pertimbangan antara akibat orang yang lebih mengutama-kan dunia dengan orang yang lebih mengutamakan akhirat, seraya berfirman, أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لاقِيهِ “Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu dia memperoleh-nya,” maksudnya, apakah sama orang yang beriman, yang selalu berupaya sekuat tenaga untuk akhirat, sedangkan dia telah ber-buat berdasarkan janji Rabbnya, yaitu ia akan memperoleh pahala yang baik, yaitu surga dan segala kenikmatan agung yang ada di dalamnya, lalu dia pasti memperolehnya, tidak diragukan lagi, sebab itu adalah janji dari Dzat Yang Maha Pemurah yang Mahabenar janjiNya, Dia tidak pernah mengingkari janji kepada seorang hamba yang berbuat untuk mendapat keridhaan Rabbnya dan menjauhi murkaNya, كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا “sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi” sehingga dia dapat mengambil dan memberi, makan dan minum, bersenang-senang sebagaimana hewan-hewan ternak bersenang-senang. Ia sibuk de-ngan dunianya dengan melupakan akhiratnya, sama sekali tidak peduli terhadap petunjuk Allah, tidak mau tunduk kepada para rasul, lalu dia terus seperti itu, dia tidak membekali diri dari dunia-nya kecuali kerugian dan kebinasaan. ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ “Ke-mudian dia pada Hari Kiamat termasuk orang-orang yang dihadirkan (ke neraka)” untuk dihisab.
Dan dia sudah dikenal tidak pernah mempersiapkan kebaikan untuk dirinya sendiri, dan dia hanya mempersiapkan hal-hal yang membahayakan dirinya, dia pun beralih ke negeri pembalasan amal perbuatan. Lalu bagaimana menurut kalian, ke mana dia akan kembali? Apa dugaan kalian? apa yang akan diperlakukan terha-dapnya? Maka orang yang berakal hendaklah memilih untuk diri-nya apa yang lebih baik untuk dijadikan pilihan, mana yang lebih berhak dari dua perkara ini untuk diutamakan.
Maka, jika demikian itu halnya, apakah sama orang yang kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik, yaitu surga dengan segala kenikmatannya yang abadi, lalu berkat anugerah kami dia memperolehnya, apakah dia itu sama dengan orang yang kami berikan kepadanya kese-nangan hidup duniawi, tetapi tidak dipergunakannya untuk mencari kebahagiaan hidup di akhirat, sehingga kemudian pada hari kiamat dia termasuk orang-orang yang diseret ke dalam neraka untuk dimintakan pertanggunggjawaban dan diberi balasan’ tentu tidaklah sama. Yang pertama adalah orang yang beriman dan beramal saleh yang berhak mendapatkan janji baik Allah berupa pahala dan surga, dan yang kedua adalah orang kafir yang mengerjakan keburukan serta tertipu oleh kesenangan dunia dan perhiasannya, yang akan binasa dalam siksaan. 62. Dan ingatlah dan ingatkan pula umatmu, wahai nabi Muhammad, tentang siksa yang akan dialami oleh orang-orang musyrik di akhirat kelak, yaitu pada hari ketika mereka berdiri di hadapan Allah untuk dimintakan pertanggungjawaban, dia menyeru mereka dengan panggilan yang menghinakan dan berfirman, ‘di manakah sembahan-sembahan yang kamu anggap sebagai sekutu-sekutu-ku yang dahulu kamu sangka sebagai tuhan-tuhan yang akan membela dan menolong kamu”.
Al-Qashash Ayat 61 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Qashash Ayat 61, Makna Al-Qashash Ayat 61, Terjemahan Tafsir Al-Qashash Ayat 61, Al-Qashash Ayat 61 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Qashash Ayat 61
Tafsir Surat Al-Qashash Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)